Goa-goa, gunung-gunung, dan berbagai situs keagamaan, seperti Buddha Raksasa di Leshan, adalah bagian penting dari warisan budaya Buddhis di negeri tirai bambu. Ada banyak kuil terkenal di Tiongkok, yang dibangun dengan ciri khas dan arsitektur tradisionalnya. Banyak dari mereka yang berasal dari berabad-abad yang lalu. Berikut kuil dan biara paling terkenal di Tiongkok :
1. Kuil Surga, Beijing
Lokasi : Distrik Dongcheng selatan, Beijing, Ibukota Tiongkok
Selain mengagumi arsitektur kuil yang indah, masyarakat lokal disana juga memiliki akses ke taman besar, tempat mereka berlatih Tai Chi, gaya seni bela diri yang bertumpu pada pengembangan dan pengendalian energi di dalam tubuh.
Anda juga bisa duduk santai sambil saat menyaksikan orang2 sedang melakukan latihan. Kuil Surga (Hanzi : 天壇; pinyin : Tiāntán) ini dianggap sebagai yang paling suci dari semua kuil kekaisaran di jaman Tiongkok kuno, dimana konsep pemujaan kepada surganya sudah ada jauh sebelum Buddhisme masuk.
Bangunan ini dibangun pada tahun 1406 s/d 1420, diatas lahan seluas 2700 km², pada jaman Dinasti Ming, oleh Kaisar Yongle, dan telah terdaftar sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO pada tahun 1998.
Desainnya mengungkapkan bagaimana hukum kosmologis mistis, yang diyakini mengendalikan kerja alam semesta dan keselarasan antara langit dan bumi.
Baca juga : Daftar 48 Situs Warisan Dunia UNESCO di Tiongkok
2. Kuil Nanshan, Sanya
Lokasi : Kawasan Wisata Budha Nanshan, Sanya, Pulau Hainan, Tiongkok Selatan
Kuil Nanshan (Hanzi: 南山寺; pinyin : Nánshānsì) terlihat indah dengan latar belakang (pemandangan) laut dan pegunungannya, dan itu dianggap sebagai tempat yang menguntungkan bagi agama Buddha. Kuil ini dibangun pada tahun 1988, untuk memperingati 2000 tahun masuknya agama Budha ke Tiongkok.
Tempat-tempat menarik lainnya di kuil ini, meliputi Patung Giok Emas Guanyin, dan merupakan tempat terbaik untuk untuk mengamati lautan. Kuil Nanshan terkenal dengan patung Bodhisattva Guanyin tertinggi di dunia (108 meter)!
Bangunan-bangunan di kuil ini mengungkapkan bagaimana fitur arsitektur kuno Tiongkok dibangun, lengkap dengan aula besar, atap merah, dan dinding putih. Di dalam kompleks kuil seluas 40.000 meter persegi ini juga terdapat beberapa replika dari Dinasti Tang.
3. Kuil Putuo Selatan, Xiamen
Lokasi : 515 Siming South Road, Distrik Siming, Xiamen, Fujian
Kuil Putuo Selatan (Hanzi : 南普陀 寺; pinyin : Nán Pǔtuó Sì) ini terletak di kota Xiamen, Propinsi Fujian. Kuil Nanputuo ini pada awalnya dibangun oleh Biksu Qinghao, pada jaman Dinasti Tang. Kuil ini lalu diperluas lagi pada periode Dinasti Song, namun hancur pada periode Dinasti Yuan. Pada jaman Dinasti Qing, kuil ini dibangun ulang, namun berkali-kali hancur akibat peperangan.
Kuil ini mengalami renovasi besar-besaran pada tahun 1980-an.
Di kompleks kuil ini jua terdapat Hall of Celestial Kings, Hall Great Buddha, Hall of Great Mercy, dan Depository of Buddhists Text juga menampung berbagai patung Bodhisattva yang terkenal. Dalam kuil ini jua terdapat patung ribuan tangan Buddha, ukiran emas dari karakter mandarin 佛 (yang artinya Buddha), Puncak Wulao, dan berbagai bangunan megah dan besar tradisional lainnya.
4. Kuil Famen, Xi’an
Lokasi : Kota Famen, Kabupaten Fufeng, Prefektur Baoji, 120 kilometer barat dari Xi’an
Kuil Famen (法門寺) terkenal dengan peninggalan2 Buddhis yang penting. Beberapa artefak Buddha yang disimpan oleh Kaisar Xizongin, di sebuah istana bawah tanah selama Dinasti Tang (618–907). Dari harta karun yang telah ditemukan dalam kompleks kuil ini, termasuk 4 patung Bodhisattva, dan beberapa keramik dan sutra, dipamerkan di museum kuil.
Kuil Famen dibangun pada akhir Dinasti Han Timur (25–220). Ini adalah salah satu tempat yang harus dikunjungi di Xi’an, setelah Kompleks prajurit Terracotta. Kuil ini dianggap sebagai tempat suci oleh umat Buddha.
5. Kuil Jokhang, Lhasa
Lokasi : Chengguan, Lhasa, Tibet
Jokhang adalah tujuan paling suci bagi para peziarah Buddha di Tibet , dimana kuil ini menarik banyak peziarah siang dan malam.
Lokasi dari kuil ini diketahui telah dipilih secara khusus oleh istri Raja Songtsan Gampo (±650 M), Putri Wencheng (Dinasti Tang). Dikatakan bahwa sang putri membangun kuil ini, dengan tujuan untuk menangkal kekuatan jahat yang dia percaya berasal dari danau Wutang di dekatnya.
Kuil ini merupakan tempat diselenggarakannya Great Prayer Festival, antara bulan Januari hingga awal Maret setiap tahunnya. Bersama dengan Istana Potala, tempat ini memiliki daya tarik tersendiri di kota Lhasa. Vihara ini juga merupakan bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO.
Baca juga : 7 Keajaiban Masa Lalu China
6. Kuil Wannian, Gunung Emei
Lokasi : Gunung Emei, 120 km selatan Chengdu, Sichuan
Kuil Wannian ( 萬年寺) secara harafiah berarti “Kuil sepuluh ribu tahun“. Ini adalah salah satu dari 6 kuil pertama yang ada di wilayah gunung Emei. Awalnya dibangun pada masa Dinasti Jin Timur (317-420), kemudian terbakar pada masa Dinasti Ming (Kaisar Wanli, 1573-1620).
Kuil ini dibangun kembali oleh para biksu setempat pada tahun 1601, namun kembali hancur ketika masa perang Tiongkok pada tahun 1946. Pada tahun 1954, pemerintah setempat membangun kembali kuil tersebut.Pada 8 Juli 1980, Deng Xiaoping yang kala itu masih menjabat sebagai Perdana Menteri, mengunjungi kuil Wannian ini, dan sempat bermalam disana.
Ada tiga harta di kuil ini, yakni : Aula Beamless, Buddha Puxian, dan Gigi Buddha.
Menurut legenda, ada sejenis katak yang berada di kolam persegi, yang terletak di sebelah kanan kuil, dimana orang-orang bisa mendengar suara merdu dari kolam pada malam hari.
7. Kuil Yonghe Lama, Beijing
Lokasi : 12 Yonghegong St, Dongcheng, Beijing
Dalam Istana Perdamaian dan Harmoni, ruang utama Kuil Yonghe Lama (Hanzi : 雍和宫, pinyin : Yōnghé gōng) berisi 3 patung Bodhisattva berbahan perunggu. Bangunan dan karya seni dalam kuil ini adalah kombinasi gaya etnis Han dan Tibet.
Selama Festival Musim Semi, sebuah pameran diadakan disekitar kompleks kuil. Kuil Yonghe (atau Kuil ‘Lama’) pada awalnya dibangun sebagai tempat tinggal Kaisar Yongzheng, pada tahun 1694, sewaktu Dinasti Qing. Setelah kematian Kaisar Yongzheng pada tahun 1735, peti matinya ditempatkan dalam kuil.
Setelah Perang Saudara China berakhir pada tahun 1949, kuil ini dinyatakan sebagai monumen nasional, dan ditutup selama 32 tahun berikutnya. Setelah selamat dari Revolusi Kebudayaan di era Mao Zedong (karena intervensi Perdana Menteri Zhou Enlai), kuil ini dibuka kembali untuk umum pada tahun 1981, dan hingga kini berfungsi sebagai objek wisata.
Baca juga : Revolusi Kebudayaan di China
8. Kuil Kuda Putih, Luoyang
Lokasi : No.6 Luobai Road, Distrik Luolong, Luoyang, Henan
Kuil Kuda Putih, atau Kuil Baima (Hanzi :白马寺; Pinyin : Báimǎ ). Kuil yang dibangun pada tahun 68 Masehi ini merupakan tempat ibadah agama Buddha pertama yang diresmikan oleh dinasti kuno Tiongkok. Situs ini berada tepat di luar tembok ibukota Han Timur kuno, sekitar ±12 kilometer sebelah timur Luoyang, Provinsi Henan.
Dikenal sebagai tempat lahirnya Buddhisme China, Kuil Kuda Putih pada awalnya dibangun sebagai istana musim panas untuk Kaisar Liu Zhuang selama Dinasti Han (202 SM – 220 M).
Menurut legenda, Kaisar Liu Zhuang (Liu Yang) mendirikan kuil ini setelah beliau mengirim utusan bernama Cai Yin dan Qin Jing ke India, untuk mencari kitab suci agama Buddha. Setibanya di Tiongkok, mereka berhasil membawa kitab suci Buddha, sambil mengendarai kuda putih.
Dari pengenalan kitab suci Buddha itu, sang Kaisar pun mulai membangun kuil untuk mengenalkan Buddhisme di masyarakat. Kuil Baima generasi pertama telah musnah dikarenakan perang atau kebakaran. Rekonstruksi kuil telah dilakukan berkali-kali, disepanjang sejarah perdinastian Tiongkok.
Arstitektur kuil yang sekarang ini merupakan hasil pembangunan dari periode Dinasti Ming (1368-1644). Kuil ini dipugar pada tahun 1950-an, dan pada tahun 1973 setelah Revolusi Kebudayaan.
Berbagai patung Buddha ada di kuil ini, seperti Buddha Śākyamuni , Buddha Maitreya, Buddha Giok, patung Budha Arahat, dan 2 patung kuda putih yang terbuat dari batu, yang membawa (melambangkan) para biksu India datang ke China.
Kuil ini juga memiliki beberapa ruang aula : Hall of Heavenly Kings, Hall of Great Buddha, Hall of Guidance, Hall of Mahavira, dan Cool and Clear Terrace.
9. Kuil Daxiangguo, Kaifeng
Lokasi : 36 Ziyou Road West Section, Gulou, Kaifeng, Henan
Kuil ini dibangun pada jaman Dinasti Qi Utara (550-577), tahun ke-6 pada masa pemerintahan Kaisar Wenxuan (526-559), Kuil Daxiangguo (大相国寺) pernah digunakan sebagai tempat pemujaan khusus bagi keluarga kerajaan, dan menjadi tuan rumah kegiatan-kegiatan Buddha nasional.
Kuil ini sempat hancur pada akhir Dinasti Ming karena banjir Sungai Kuning, yang kemudian direkonstruksi / dibangun kembali pada masa Dinasti Qing.
Kuil ini juga menjadi tuan rumah salah satu contoh seni ukir kayu yang paling ikonik di China, dimana patung ukiran kayu dari Avalokitesvara (Guanyin) Bodhisattva ditempatkan di Octagonal Glazed Hall.
10. Kuil Lingyin, Hangzhou
Lokasi : Xihu, Hangzhou, Zhejiang
Kuil Lingyin (靈隱寺) adalah kuil Buddha dari sekte Chan, yang terletak di barat laut Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China .Secara harafiah, nama kuil ini berarti “Kuil Retret Jiwa”. Ini adalah salah satu kuil Budha terbesar dan terkaya di daratan China, yang berisi banyak pagoda, ukiran batu religius, dan goa-goa bercorak Buddha.
Aula dan paviliun di kuil, serta banyak patung Buddha yang terkenal mengungkapkan bagaimana kombinasi antara arsitektur kuno dan peninggalan budaya Tiongkok.