Last Updated on 17 April 2021 by Herman Tan Manado

Masyarakat Tionghoa menganggap hari pertama Tahun Baru Imlek merupakan awal mulanya nasib dan keberuntungan pada tahun yang bersangkutan sehingga banyak sekali larangan dan pantangan dalam merayakan Tahun Baru Imlek.

Boleh percaya boleh tidak; semua tergantung kita. Karena semua pantangan dan larangan ini semata-mata hanya merupakan tradisi/kebiasaan agar, keberuntungan disepanjang tahun baru ini menjadi lebih baik, dan terhindar dari nasib-nasib buruk.

Tentunya, seiring dengan perkembangan zaman, beberapa pantangan maupun larangan sudah mulai ditinggalkan.

Beberapa pantangan dan larangan terhadap kegiatan yang disebut hanya merupakan referensi dan pengetahuan tentang tradisi pantangan dalam merayakan Tahun Baru Imlek. Pantangan maupun larangan yang dimaksud antara lain :

1. Dalam ucapan, kata-kata seperti Mati, Miskin, Hilang, Rusak, Sakit, Mati, Hantu, Habis, kalah dan kata-kata lainnya yang tidak baik atau yang mengandung arti negative juga tidak boleh diucapkan.

2. Saat membawa gelas, mangkuk dan piring harus lebih berhati-hati untuk menghindari jatuhnya benda2 tersebut. Jika tidak sengaja hal itu terjadi (pecah), maka orang-orang yang ada disekitarnya harus segera mengucapkan beberapa kata keberuntungan untuk menutupinya (menetralisirnya).

3. Hari Pertama Tahun Baru Imlek, tong beras (tempat menyimpan beras) tidak boleh kosong untuk menghindari terjadinya kelaparan sepanjang tahun ini.

4. Pantangan untuk menyiram air, menyapu, membuang sampah. Hal ini memiliki arti untuk mengumpulkan rezeki dan harta. Jika kegiatan menyiram, menyapu dan membuang sampah dilakukan berarti membuang rezeki dan harta yang telah dikumpulkan maupun yang akan dikumpulkan.

5. Pantangan untuk menagih hutang atau membayar hutang, karena keberuntungan akan hilang baik bagi penagih utang maupun peminjam sepanjang tahun ini.

6. Tidak memperbolehkan orang lain untuk mengambil sesuatu dari kocek anda untuk menghindari pada tahun yang baru semua harta dan rezeki diambil atau direbut oleh orang lain.

7. Pantangan untuk melayat orang yang meninggal dunia.

8. Pantangan untuk memotong rambut, karena memotong rambut pada saat merayakan Tahun Baru Imlek sering dikaitkan dengan pemakaman.

9. Pantangan untuk membunuh, karena membunuh merupakan penyebab dari musibah atau bencana dan perang.

10. Pantangan untuk minum obat untuk menghindari penyakit dan sakit-sakitan pada tahun yang baru ini dan sering minum obat sepanjang tahun.

11. Anak perempuan yang sudah menikah tidak boleh mengunjungi rumah orang tuanya pada hari pertama Tahun Baru Imlek. Kunjungan biasanya dilakukan pada hari kedua Tahun Baru Imlek.

Hal ini dilakukan karena biasanya akan banyak kunjungan tamu di keluarga Suami (rumah mertua) jadi harus membantu untuk melayani tamu-tamu di rumah mertuanya.

12. Pantangan untuk makan bubur di Tahun Baru Imlek dan harus makan nasi, karena pada jaman dulu bubur adalah makanan orang miskin, ini memiliki arti dengan memakan nasi pada Tahun Baru Imlek maka akan membawa rezeki dan menghindari kemiskinan di sepanjang tahun baru ini.

13. Pantangan untuk didesak atau dibangunkan orang saat sedang tidur, hal ini untuk menghindari desakan oleh orang lain sepanjang tahun baru ini.

Pantangan ataupun larangan pada Tahun Baru Imlek biasanya hanya berlangsung sampai hari kelima setelah perayaan Tahun Baru Imlek. Pada hari keenam, semua aktifitas dan kegiatan sudah normal kembali.

Jika masih ada yang perlu ditambahkan menurut pembaca, silahkan tulis lewat form komentar dibawah.

By Herman Tan Manado

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

2 thoughts on “13 Pantangan dalam merayakan Tahun Baru Imlek”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?