Last Updated on 1 June 2021 by Herman Tan Manado

1. Catatan arkeologi paling awal Tiongkok berasal dari Dinasti Shang (1600-1046 SM), lebih dari 3.000 tahun yang lalu. Namun sebelum itu terdapat 2.000 tahun jaman prasejarah, dimana tanpa sejarah tertulis. Orang2 mengingatnya terutama melalui cerita legenda dan bukti2 prasejarah.

Karena itulah orang2 Tionghoa sering mengatakan bahwa peradaban mereka memiliki sejarah peradaban lebih dari 5.000 tahun!

2. Kekaisaran pertama di Tiongkok yang berhasil menyatukan seluruh daratannya adalah Dinasti Qin (221-206 SM); sementara dinasti terakhirnya adalah Dinasti Qing (1644–1912). Seluruh periode ini dikenal sebagai periode feodal kekaisaran Tiongkok.

Baca juga : Sejarah Panjang Perdinastian Tiongkok

3. Sepeda pertama kali diperkenalkan ke Tiongkok pada abad ke-masa 19 (1800-an), di akhir kekaisaran Dinasti Qing. Waktu itu, sepeda adalah barang mewah yang hanya dimiliki oleh orang2 kaya saja. Namun saat ini, Tiongkok adalah pemimpin dunia dalam bidang industri produksi sepeda.

4. Di jaman Tiongkok kuno, pendidikan adalah jalan pintas menuju sukses bagi banyak orang. Anak laki-laki yang keluarganya mampu, akan disekolahkan sejak kecil.

Setelah lulus tes tertentu dan diidentifikasi sebagai sarjana, mereka menerima beasiswa dari pemerintah, dan keluarganya mendapatkan pembebasan pajak. Bagi mereka2 yang mendapat nilai tertinggi dalam ujian kekaisaran (imperial emxaminations) bisa mendapatkan pekerjaan bagus di pemerintahan.

Ada juga sekolah khusus untuk anak perempuan, tetapi biasanya hanya dapat dijangkau oleh anak2 di keluarga kaya. Disana, mereka diajarkan beberapa pengetahuan teoritis sederhana dan keterampilan perempuan. Perempuan sangat jarang diizinkan untuk mengambil bagian dalam ujian pemerintahan.

5. Naga dianggap sebagai simbol keberuntungan. Kaisar2 Tiongkok menyebut diri mereka putra Naga, (dipercaya) lahir dengan kekuatan dan takdir dari langit untuk memerintah Negara.

Adapun “pasangan” dari Naga adalah burung Phoenix (burung Hong), dimana mewakili kekuatan feminim (wanita, yin). Kedua makhluk ini dianggap sebagai makhluk mitologi dalam budaya Tiongkok.

Baca juga : Karakteristik Naga dan Angka 9

6. Di jaman perdinastian Tiongkok, para Kaisar menggunakan kasim (太监; taijian) sebagai pelayan. Alasannya, karena di lingkungan istana terdapat permaisuri, selir2 Kaisar. dan dayang-dayang, dimana kesucian mereka haruslah terjaga dengan baik. Selain Kaisar, hanya keluarga kekaisaran saja yang memiliki kasim.

Karena itulah, para kasim istana harus dikebiri terlebih dahulu, untuk mencegah perselingkuhan dengan salah satu wanita kaisar yang ada di istana.

Banyak anak laki-laki atau laki-laki dari keluarga miskin mengebiri dirinya sendiri, agar bisa mendapatkan pekerjaan di dalam istana dan keluar dari kemiskinan. Beberapa kasim terkenal bahkan mendapatkan kepercayaan penuh dari Kaisar, dan memiliki kekuatan untuk mengendalikan pemerintahan.

Baca juga : Kasim Dalam Kekaisaran Tiongkok

7. Pengobatan tradisional Tiongkok memiliki sejarah yang panjang. Umumnya mereka mengambil obat2an dari tanaman (herbal) dan dari bagian2 dalam tubuh hewan.

Kebanyakan dokter tradisional Tiongkok adalah dokter umum. Spesialisasi kala itu yang diketahui, ada ginekologi (penyakit sistem reproduksi wanita), pediatri (yang berkaitan dengan bayi dan anak2), dan pembedahan.

Baca juga : Akupunktur, Teknik Pengobatan ‘Tusuk Jarum’ Bangsa Tiongkok

8. Tiongkok adalah Negara pertama di dunia yang menggunakan uang kertas. Jenis uang kertas pertama disebut Jiaozi (交子), dicetak pertama kali tahun 1023 selama Dinasti Song Utara (960-1127), di Chengdu, Sichuan. Sebelum uang kertas, ada berbagai macam bentuk uang, termasuk kerang, koin, perak, dan emas.

9. Status selir adalah legal dan normal di Tiongkok kuno. Kaisar memiliki selir paling banyak. Pada masa kekaisaran Dinasti Tang, seorang Kaisar dapat memiliki hingga 122 wanita disisinya secara resmi (diberi gelar); yakni seorang Ratu (皇后; Huanghou), 4 Concubine (妃; Fei), 9 Selir (九嬪; Jiu Pin), 27  Consort, dan 81 wanita istana.

Baca juga : Tingkatan Selir Pada Masa Dinasti Tang

10. Kertas ditemukan pertama kali di Tiongkok. Sebelum penemuan Cai Lun (伦蔡), orang Tionghoa menulis dan menyalin karakter (tulisan) pada media kulit pohon, gulungan, kain, peralatan perunggu, dan bambu.

Baca juga : Cai Lun; Penemu Kertas Asal Tiongkok

11. Mengikat kaki (foot-binding) adalah praktik “mengecilkan” kaki gadis2 muda untuk mengubah bentuknya, supaya cara berjalannya terlihat lebih anggun. Tradisi mengikat kaki pada perempuan dimulai selama periode Song Utara (960-1127), dan menjadi lazim di masyarakat pada periode2 setelahnya.

Baca juga : 5 Fakta Foot Binding (Tradisi Mengikat Kaki) di Tiongkok, Proses “Mematahkan Kaki” Yang Menyakitkan!

12. Sumpit (筷子; Kuàizi) pertama kali digunakan di Tiongkok untuk memasak, bukan untuk makan. Mereka memiliki sejarah peradaban yang panjang di Tiongkok.

Mereka ditemukan pada jaman neolitik Tiongkok, sebelum Dinasti Shang (1600-1046 SM). Pada masa Dinasti Han (206 SM-220 M), sumpit baru mulai berfungsi sebagai peralatan makan.

Baca juga : 10 Tata Krama Etnis Tionghoa Dalam Menggunakan Sumpit

13. Wanita memiliki status rendah selama periode feodal Tiongkok. Salah satu wanita paling terkenal dalam sejarah Tiongkok adalah Wu Zetian, satu2nya Kaisar wanita disepanjang sejarah perdinastian Tiongkok.

Dia memerintah sebagai permaisuri selama masa Dinasti Tang (selama kurun waktu 655-699), dan kemudian sebagai Kaisar Dinasti Zhou (690-705).

Baca juga : Wu Zetian, Kaisar Wanita Satu-satunya Dimasa Perdinastian Tiongkok

14. Tembok Besar (The Great Wall) bukanlah konstruksi satu kali selesai. Proyek tembok besar ini pertama kali dibangun sebagai benteng pertahanan selama periode Negara Berperang (475-221 SM). Kemudian Kaisar Qin Shihuang meng-konsolidasikan pembangunan tembok untuk mengamankan perbatasan di utara Tiongkok.

Dalam ribuan tahun perjalanannya, tembok besar mengalami banyak pembangunan kembali dan perluasan. Sekarang sudah dipugar oleh pemerintah Tiongkok sebagai objek wisata.

Baca juga : Tembok Raksasa China

15. Pada masa Dinasti Qin, ada berbagai macam dialek bahasa (termasuk logat) di Tiongkok, tetapi sistem penulisan aksara Tiongkok tetap sama sejak era Kaisar Qin Shihuang (259-210 SM), yang menyatukan (melakukan standarisasi) berbagai aksara dari Negara bagian yang ditaklukannya.

Jadi, orang2 dari berbagai daerah bisa berinteraksi dengan lancar.

Baca juga : Dinasti Qin, Dinasti Kekaisaran Pertama di Tiongkok

16. Pada masa feodal, Tiongkok adalah masyarakat monarki. Penguasa feodal Tiongkok membuat rakyatnya percaya bahwa Kaisar memiliki Mandat dari Langit. Saat bertemu dengan Kaisar, semua pejabat harus bersujud.

17. Kuda adalah alat transportasi paling berharga, dan biasanya bertugas di ketentaraan sebagai kuda perang. Sementara transportasi masyarakat dalam keseharian, biasanya dengan sapi atau keledai.

18. Petani adalah pekerjaan mayoritas masyarakat, dimana sebagian kecil lainnya berprofesi sebagai pedagang, pandai besi, cendekiawan, pejabat pemerintah, kalangan bangsawan dan kekaisaran. Sebagian besar penguasa memberi prioritas tinggi pada pertanian, tetapi kondisi ekonomi petani masih tetap buruk.

19. Sementara Pedagang memiliki status sosial yang rendah. Di beberapa dinasti, pedagang tidak diperbolehkan memakai kain sutra, meski mereka kaya. Prinsip ekonomi paling dasar pada masa feodal kekaisaran Tiongkok lebih menekankan pertanian, dan membatasi perdagangan.

20. Sejak jaman kuno, hingga hari ini, Tiongkok adalah masyarakat patriarki. Dimana wanita diharapkan untuk mengikuti 3 kepatuhan dan 4 kebajikan.

3 kepatuhan mengacu pada seorang wanita yang harus menaati ayah atau saudara lelakinya sebelum menikah, lalu mematuhi suaminya selama kehidupan pernikahan, dan menaati putranya ketika ia menjadi janda. 4 kebajikan, termasuk kebajikan dalam ucapan, tindakan, toleransi, dan memberi.

By Herman Tan Manado

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?