Pernahkah Anda bertanya-tanya kenapa banyak orang berlomba-lomba untuk memajang lukisan ikan-ikan koi di dinding rumahnya? Atau pernahkah Anda berpikir mengapa lukisan ikan koi begitu populer dan tersebar di mana-mana?

Alasan di balik ketenaran lukisan ikan koi tak lain karena menurut fengshui dipercaya memiliki arti harapan keberuntungan dan kemakmuran. Memasang lukisan ikan koi di rumah dipercaya dapat membawa energi positif.

Anda boleh percaya atau tidak, namun begitulah fengshui (ilmu topografi kuno dari China hingga kini masih dianut banyak orang). Tak hanya fengshui, legenda dan mitos-mitos dari tanah Tiongkok pun ada banyak, dan sebagian masih dipercayai masyarakat Tionghoa hingga saat ini. Berikut 5 makhluk mitologis dan legenda Tionghoa yang harus Anda ketahui :

1. Monster Nian

Ini adalah legenda tentang sebab musabab Tahun Baru China harus dirayakan dengan penuh keramaian dan suka cita. Konon pada zaman dahulu kala ada monster jelek dan mengerikan bernama Nian, yang tinggal di hutan di atas gunung Negeri Tiongkok.

Ia seringkali turun ke bawah untuk memburu manusia, sehingga penduduk desa ketakutan dan mengunci diri mereka rapat-rapat di dalam rumah. Seorang tua yang bijaksana dari desa tersebut berujar bahwa akan lebih baik jika warga desa bersatu dan melawan monster itu.

Menuruti saran itu, penduduk desa pun membuat bunyi-bunyian dan suara yang sangat ramai dengan menyalakan petasan dan kembang api. Monster itu ketakutan, lelah, dan akhirnya berhasil dibunuh oleh penduduk desa. Inilah awal dari bagaimana perayaan Tahun Baru China dimulai. ‘Nian’ sendiri artinya ‘tahun.’

Baca juga : 3 Cerita Legenda Tahun Baru Imlek Terpopuler di Masyarakat

2. Chang’e dan Hou Yi

Hou Yi memiliki sebuah ramuan keabadian, namun hanya bisa bekerja pada satu orang saja. Suatu hari saat Hou Yi tidak ada di rumah, muridnya mencoba mencuri ramuan itu, namun istrinya, Chang’e berusaha merebutnya.

Chang’e sadar tak dapat mengalahkan pencuri itu, dan tanpa sengaja meminum ramuan keabadian itu. Dengan segera dirinya sirna, terbang menuju bulan untuk selamanya, sampai sekarang untuk mengamati Bumi dari kejauhan.

Jika bulan sedang terang-terangnya selama Festival Kue Bulan di China, Anda mungkin bisa melihat Chang’e di atas sana.

Baca juga : Legenda Chang’e dan Hou Yi : Kisah Cinta Seorang Wanita Cantik dan Sang Pemanah 9 Matahari

3. Dewa Pangu, Pencipta Alam Semesta

Tidak seperti dunia barat yang meng-agungkan teori BIGBANG nya, masyarakat Tiongkok mempunyai versi lain soal teori asal mula alam semesta, yakni Pan Gu (盘古), Pencipta alam semesta, langit dan bumi, beserta segala isinya.

Adapun versi umum dari legenda Pan Gu adalah sebagai berikut :

Pada mulanya langit dan bumi kacau balau tanpa bentuk. Pangu lahir pada waktu langit dan bumi kacau tanpa bentuk tersebut. Setelah 18.000 tahun, Pangu memakai sebuah kapak untuk membelah langit dan bumi. Yang ringan dan terang, terangkat naik ke atas menjadi langit; sementara yang berat dan suram turun ke bawah menjadi bumi.

Pangu takut langit dan bumi akan bergabung kembali, karena itu, DIA berdiri untuk menahan langit. Langit setiap hari naik 10 mistar, sementara Pangu juga setiap hari bertambah tinggi 10 mistar. Setelah 18.000 tahun kemudian, Pangu pun akhirnya meninggal, dan organ tubuhnya berubah menjadi isi dari alam semesta ini.

Badannya berubah menjadi pegunungan, darahnya mengalir membentuk aliran sungai, ototnya berubah menjadi tanah yang subur, sumsum tulangnya berubah menjadi batuan mineral, giginya berubah menjadi batu permata, sementara kulit dan bulu badannya berubah menjadi berbagai tanaman.

Lalu, mata kiri Pangu menjadi dewa matahari, sedangkan mata kanannya menjadi dewi bulan.

Baca juga  : Legenda Pan Gu, Pencipta Alam Semesta, Langit dan Bumi

4. Mitologi Naga

Naga dianggap hewan mitologi Tiongkok. Naga merupakan makhluk kuat, yang dianggap mengendalikan hujan di langit. Ia mengawal air, datangnya hujan, dan bahkan banjir.

Naga digambarkan makluk yang menyerupai ular bersisik, berkaki empat, dan memiliki tanduk di kepalanya.

Naga juga merupakan simbol Kaisar (Huangdi) yang membawa keberuntungan dan hoki. Konon ketika Kaisar Kuning saat meninggal, dipercaya berubah menjadi Naga dan terbang ke langit.

Pada Dinasti Zhou, lukisan Naga yang berkuku 5 diasosiasikan kepada Putra Langit (Kaisar), Naga berkuku 4 untuk golongan bangsawan, dan Naga berkuku 3 untuk para menteri.

Sampai sekarang, banyak bangunan-bangunan di dunia (terutama di kawasan pecinan) yang menjadikan patung Naga sebagai hiasan.

Baca juga : Tarian Naga; Hewan Mitologi Tiongkok Kuno

5. Sepasang Singa

Mungkin Anda sudah tak asing dengan yang satu ini, karena sering  melihat sepasang patung singa menghiasi pintu sebuah bangunan atau klenteng. Sepasang singa ini memang sengaja diletakkan di sana, karena dipercaya akan membawa perlindungan.

Biasanya singa jantan divisualisasikan membawa bola yang merepresentasikan dunia di bawah cakarnya, sementara singa betina melindungi anaknya yang melambangkan sumber kebahagiaan.

Uniknya, singa sendiri bukanlah hewan asli dari Tiongkok. Saat Kaisar Zhang dari Han Timur memerintah, Raja Parthia dari Persia (sekarang Iran) memberikan singa kepadanya. Lalu pada tahun berikutnya, seekor singa lagi dipersembahkan kepada sang kaisar oleh sebuah negara dari daerah tengah Asia.

Patung singa pertama pun lalu dibuat selama masa Dinasti Han Timur (25-220 M)

Sebuah pepatah terkenal mengatakan ‘Singa dari Lugouqiao tak terhitung banyaknya,’ Hal itu merujuk pada sebuah jembatan terkenal di Lugouqiao yang berhiaskan 500-an patung singa diatas jembatan.

Baca juga : 5 Kesenian Tionghoa Menarik : Tarian Barongsai & Naga, Bian Lian, Tarian Kipas dan Wayang Potehi

By Herman Tan Manado

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?