Last Updated on 14 December 2019 by Herman Tan Manado
Kebudayaan masyarakat Tionghoa telah tersebar dan mengakar di berbagai belahan dunia, menciptakan keharmonisan dan perpaduan budaya yang unik. Tak jarang kebudayaan Tionghoa menjadi salah satu daya tarik wisata tersendiri, baik bagi penduduk lokal maupun mancanegara.
Berikut adalah 5 rekomendasi destinasi wisata yang memiliki kebudayaan Tionghoa yang kental dan tentunya tempat-tempat ini sangatlah populer di Asia :
1. Klenteng Sam Po Kong, Semarang, Jawa Tengah
Ingin menikmati kebudayaan Tionghoa tanpa harus merogoh kocek banyak? Tenang, rekomendasi pertama penulis adalah Klenteng Sam Po Kong. Klenteng yang terletak di Semarang, Indonesia ini telah berdiri selama 600 tahun, menjadikannya klenteng tertua di Indonesia.
Seperti yang dilansir oleh seputarsemarang.com, klenteng ini pertama kali berdiri pada tahun 1400-an sebagai tempat istirahat dan berdoa Laksamana Zheng He kala itu. Klenteng ini sendiri terdiri atas beberapa klenteng kecil, yaitu Klenteng Sam Po Kong, Tho Tee Kong, Kyai Juru Mudi, Kyai Jangkar, dan Kyai Juru Mudi.
Klenteng Sam Po Kong ini terletak di Jl. Simongan No.129, Bongsari, Kec. Semarang Barat.
Klenteng ini memiliki jam operasional dari pukul 08.00 – 20.00 WIB setiap harinya kecuali hari Minggu.
Untuk biaya masuk orang dewasa dikenakan berkisar Rp. 7.000-10.000 untuk tempat wisata, dan Rp. 27.000-28.000 untuk tempat sembahyang. Sedangkan untuk anak-anak adalah Rp. 5.000-8.000 dan Rp. 15.000.
Biaya masuk untuk warga Indonesia tentu saja lebih dimurahkan. Meskipun Klenteng Sam Po Kong ini telah melalui banyak akulturasi budaya, namun klenteng ini tetap mampu menawarkan kekentalan dan keasrian budaya Tionghoa. Lalu apa saja yang bisa dilakukan di klenteng ini? Banyak!
Di klenteng ini kalian juga dapat menyewa pakaian bercorakkan budaya khas Tionghoa jaman dulu, seharga berkisar Rp. 100.000-an dan dengan tanpa batas waktu jam penyewaan.
Anda juga dapat menikmati arsitektur bergaya khas Tionghoa yang cocok untuk dimasukkan ke dalam Instagram. Jika Anda beruntung, Anda akan dapat menyaksikan berbagai festival di klenteng ini, mulai dari bazar, barongsai, pameran kostum, serta kebudayaan Tionghoa dan budaya lokal lainnya.
Baca juga : Ke Semarang? Jangan Lupa Mampir ke 5 Objek Wisata Bernuansa Tiongkok Ini!
2. Pecinan di Bandung, Jawa Barat
Rekomendasi kedua kami adalah kawasan pecinan di Bandung, Jawa Barat. Pecinan yang terletak di Jl. Kelenteng No.41, Ciroyom, Kec. Andir, Kota Bandung ini mampu menyediakan makanan-makanan lezat yang memanjakan lidah Anda.
Pecinan ini sendiri baru diresmikan pada tahun 2017 oleh Ridwan Kamil selaku Wali Kota Bandung kala itu. Pecinan di Bandung ini memadukan 2 budaya, yaitu budaya Tionghoa dan budaya Sunda.
Jam operasional pecinan ini dimulai dari pukul 12.00 s/d 24.00 WIB. Walaupun begitu, banyak kios-kios didalamnya yang dibuka atau ditutup lebih awal, tergantung pemiliknya.
Sedangkan untuk masuk ke pecinan ini, Anda harus membayar tiket masuk seharga Rp. 10.000 ribu untuk hari biasa dan Rp. 20.000 untuk akhir pekan.
Kawasan pecinan ini juga menyediakan penyewaan kostum, santapan lezat, dan juga wahana permainan yang tak kalah asiknya. Tak hanya kuliner, pecinan ini juga menawarkan berbagai macam produk seperti pakaian dan kerajinan tangan, yang bermotifkan kebudayaan lokal dan Tionghoa.
Keragaman produk inilah yang menjadikan pecinan ini menjadi salah satu pusat perbelanjaan di Bandung.
Pecinan ini juga kerap mengelar perayaan Tionghoa dengan atraksi barongsai, wushu, petasan, dan aneka hal lainnya, seperti kawasan pecinan pada umumnya.
Bagi Anda yang memiliki kegemaran untuk mengambil gambar atau jepretan2, pecinan ini menyediakan bangunan-bangunan yang memiliki corak khas Tionghoa, serta lokasi-lokasi yang Instagramable. Jadi apabila Anda ingin mendapatkan suasana dengan nuansa Tionghoa, maka pecinan di Bandung ini bisa menjadi salah satu jawabannya.
3. Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban, Jawa Timur
Baca juga : Patung Dewa Kwan Kong di Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban Jawa Timur SUDAH DIBUKA kembali!
Destinasi wisata rekomendasi kami selanjutnya adalah Klenteng Kwan Sing Bio yang terletak di Jalan R.E. Martadinata No.1, Karangsari, Kec. Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Klenteng ini pernah mendapatkan rekor MURI atas berdirinya patung Dewa Kwan Sing Tee Koen setinggi 30 meter!
Arah dari Klenteng ini sendiri mengadap laut.
Kawasan klenteng ini seluas 4 hektar, menjadikannya salah satu klenteng terbesar di Indonesia. Selain menjadi tempat sembahyang, klenteng ini juga kerap menjadi tempat berfoto bagi kaula muda karena arsitekturnya yang bercorak khas Tiongkok, dan juga dengan lokasinya yang berdekatan dengan laut lepas.
Beberapa bagian dari klenteng ini bahkan didirikan di atas air, menjadikannya salah satu spot foto yang unik.
Apabila Anda sudah menyelesaikan sembahyang dan kini merasa lapar, tenang saja, karena klenteng ini juga menyediakan spot2 kuliner yang berisi macam2 jajanan makanan! Lalu apabila Anda lelah setelah perjalanan panjang, Anda dapat juga bahkan bisa menginap di klenteng ini.
Jadi apabila Anda berkunjung saat malam, dan terlalu lelah untuk berpergian lagi, klenteng ini dapat dijadikan tempat persinggahan untuk melepas lelah.
Baca juga : Ke Jawa Timur? Jangan Lupa Mampir ke 8 Objek Wisata Bernuansa Tiongkok Ini!
4. Kota Seribu Klenteng Singkawang, Kalimantan Barat
Rekomendasi penulis berikutnya adalah Kota Seribu Klenteng Singkawang, yang berlokasi di Kalimantan Barat, sekitar 145 km ke utara dari Pontianak.
Berdasarkan data BPS, sebanyak 70% penduduk kota ini beretnis Tionghoa. Dengan demikian, berbagai arsitektur bercorakkan kebudayaan khas Tionghoa ini sangatlah mendominasi bangunan2 yang ada di Kota Singkawang ini. Klenteng tertua yang berada di kota ini adalah klenteng Tri Dharma Bumi Raya, yang sudah berdiri sejak tahun 1800-an.
Kota Singkawang menawarkan berbagai makanan lokal dan khas Tionghoa, serta berbagai cinderamata yang dijual. Selain itu, karena terletak dekat dengan bibir pantai, kota ini juga menawarkan aktivitas, seperti penyewaan perahu, sepeda air, dan kegiatan lainnya.
Kebudayaan khas Tionghoa akan sangat terasa di Kota Singkawang apabila menjelang hari raya Tionghoa. Saat itu, aroma semerbak dari asap dupa bisa tercium di setiap sudut kota.
Kota Singkawamg yang tampaknya biasa2 saja, bersulap diri menjadi sangat gemerlap di hari raya Tionghoa, dengan berbagai lampu ornamen khas Imlek. Jadi apabila Anda ingin menikmati kebudayaan Tionghoa yang sangat kental, kunjungi kota ini saat perayaan hari raya Imlek hingga Cap Go Meh, dan Anda tidak akan menyesalinya!
Baca juga : Amoy Singkawang : 8 Hal Yang Harus Kamu Ketahui Tentang Amoy Singkawang, Anciang!
Baca juga : Asal-Usul Tatung (Lokthung) Pada Perayaan Cap Go Meh di Kota Singkawang
Baca juga : Serunya Melihat Prosesi Tatung Saat Cap Go Meh di Singkawang : Menyabet 3 Rekor MURI!
Baca juga : Tjhai Chui Mie : Walikota Wanita Tionghoa Pertama di Indonesia, Ahoknya Versi Wanita!
5. Klenteng Hok An Kiong, Magelang, Jawa Timur
Masyarakat Magelang terkenal akan kerukunan antar etnis di dalam kotanya. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya beragam etnis yang hidup dalam satu tempat dan termasuk dengan tersebarnya berbagai bangunan bercirikan etnis tertentu.
Salah satunya adalah Klenteng Hok An Kiong yang berlokasi di Jl. Pemuda No.100, Balerejo, Muntilan, Kec. Muntilan. Klenteng yang sudah dibangun sejak tahun 1800-an ini menjadi saksi bisu terhadap kemajemukan masyarakat Magelang yang begitu akur.
Klenteng ini merupakan salah satu klenteng tertua di Magelang, namun eksistensinya tidak pernah pudar di antara etnis Tionghoa. Dengan banyaknya perayaan yang diadakan di klenteng ini, menjadikan klenteng ini sebagai salah satu destinasi wisata dikala hari perayaan tahun baru Tionghoa, Imlek dan Cap Go Meh.
Tidak hanya itu, letak klenteng ini tidak jauh dari Candi Borobudur, sehingga menjadi daya tarik tersendiri. Setelah berdoa dan menikmati nuansa khas Tionghoa disini, Anda juga dapat sekalian langsung beranjak ke Candi Borobudur. Jadi tunggu apa lagi? Bila Anda sedang berlibur di daerah ini, sempatkan diri untuk berkunjung.
Baca juga : Tahukah Anda, Bahwa Candi Borobudur Pernah di Bom Tahun 1985?
Baca juga : Setelah Dibom Tahun 1985, Candi Bobudur Akan Diklaim Sebagai Peninggalan Nabi Sulaiman