Last Updated on 9 October 2022 by Herman Tan Manado
Banyak orang yang berpikir bahwa belajar bahasa adalah sesuatu yang sangat membosankan dan tidak penting untuk masa depan. Selain itu juga ada paradigma yang sudah terlanjur tertanam di masyarakat Indonesia, bahwa yang penting asal sudah menguasai bahasa inggris saja sudah cukup.
Hal ini merupakan pandangan yang sangat teramat sempit, karena sejatinya belajar bahasa didasarkan pada adanya kebutuhan. Dalam hal ini, bahasa Inggris bukan satu-satunya bahasa internasional yang wajib dikuasai. Bahasa Mandarin pun telah menjadi salah satu tren bahasa yang wajib dipelajari.
Jumlah penduduk Tiongkok saat ini yang mencapai 1,38 miliar penduduk, belum termasuk wilayah Taiwan yang hingga kini masih di klaim sebagai propinsi ke 23 mereka, para ekspatriat Tiongkok yang bekerja di luar negeri, dan bagi mereka yang telah pindah kewarganegaraan, menikah serta beranak cucu.
Diperkirakan sekitar 25% dari total penduduk dunia merupakan penutur bahasa mandarin! Atas dasar fakta inilah yang menjadikan bahasa Mandarin sebagai bahasa Internasional ke 2 setelah bahasa Inggris. Jumlah ini masih jauh lebih banyak daripada gabungan jumlah penutur bahasa Arab, Russia, Jepang, bahkan Hindi!
Namun sejatinya Indonesia bisa mengalami situasi seperti ini juga tidak bisa disalahkan, mengingat pada akhir tahun 1960-an sekolah-sekolah Tionghoa Zhonghua Xuexiao (中华学校) ditutup pemerintah, dan menganjurkan para orang tua yang memiliki anak yang bersekolah disana untuk pindah masuk ke sekolah umum negeri atau swasta.
Di jaman yang serba modern ini sebenarnya tidak sulit untuk mempelajari bahasa Mandarin. Angin segar itu datang sejak era Presiden Gusdur mencabut Inpres No 14/1967 dan menerbitkan Kepres No. 6/2000 yang memperbolehkan warga Tionghoa mengekspresikan kebudayaannya, termasuk kebebasan mempelajari bahasa.
Saat ini banyak sekolah negeri maupun swasta yang berlomba2 menyediakan mata pelajaran bahasa mandarin kepada murid2nya. Bahkan beberapa universitas lokal juga menyediakan jurusan sastra cina/mandarin dengan gelar S1 Sarjana Sastra (S.S).
Baca juga : Tertarik Kuliah di Jurusan Sastra Cina Inilah 10 Tempat Kuliah Terbaik di Indonesia untuk Kalian
Apalagi terdapat banyak cara yang bisa membantumu belajar bahasa Mandarin. Kamu bisa mempelajarinya lewat blog, video tutorial, atau aplikasi smartphone untuk mempelajari bahasa Mandarin secara virtual. Instrumen2 ini akan secara komprehensif membantu mempelajari bahasa Mandarin disertai contoh-contoh kalimat.
Berikut adalah beberapa alasan penting mengapa kita harus belajar bahasa Mandarin :
1. Merupakan bahasa dengan jumlah penutur terbanyak di dunia
Satu fakta yang perlu diingat adalah Bahasa Mandarin tidak hanya digunakan saat kita pergi ke Tiongkok. Bahasa Mandarin adalah bahasa yang digunakan oleh seperempat penduduk di bumi.
Tidak hanya terbatas di wilayah daratan Tiongkok, namun masyarakat yang tinggal di Taiwan, Singapura dan Malaysia sendiri juga menggunakan bahasa ini dalam kesehariannya.
Selain fakta tersebut, sebagian komunitas masyarakat perantauan Tionghoa yang bertempat tinggal di beberapa negara besar, seperti Australia dan Amerika Serikat juga menggunakan bahasa ini. Bahkan sekitar 20% mahasiswa asing yang menempuh pendidikan di Inggris merupakan mahasiswa asal Tiongkok!
Oleh karena itu tidak ada salahnya jika kita mempelajari bahasa Mandarin, yang sudah pasti akan digunakan oleh semakin banyak orang di masa mendatang.
2. Bermanfaat dalam memesan makanan ketika pergi ke Tiongkok
Diperkirakan hanya sekitar 2,5% masyarakat Tiongkok dapat berbahasa Inggris aktif. Jika kamu pergi ke Tiongkok, semua menu masakan yang dijual umumnya akan ditulis dalam karakter Hanzi (bahasa Mandarin). Bayangkan ketika kamu tidak memiliki kemampuan bahasa Mandarin, sudah pasti akan disusahkan selama kita tinggal disana.
Salah satunya adalah kesalahan dalam memilih makanan. Tidak sedikit dari turis asal Indonesia yang hanya mengandalkan foto menunya saja itupun jika ada dalam memesan makanan. Bagi yang muslim, tentu ini akan cukup beresiko jika memakan makanan yang ternyata tidak halal.
Bukan hal umum jika di daratan Tiongkok, babi adalah daging yang paling umum diolah sebagai menu masakan.
Baca juga : Inilah 3 Makanan Halal di Tiongkok Yang Perlu Anda Coba
Ilustrasi tidak tahu membaca huruf juga dialami Louis Koo dalam filmnya A Step Into the Past (2001). Pada film A Step Into the Past (2001) aktor Louis Koo yang berperan sebagai Xiang Xiaolong, tampak kebingungan dalam memilih menu makanan dalam aksara Qin kuno (221 SM – 206 SM).
Cuplikan film ini mengajarkan kepada kamu bahwa pentingnya untuk memahami bahasa Mandarin. Jangan sampai ketika kamu berkunjung ke restoran lokal Tiongkok, bernasib sama seperti diatas 🙂
3. Dapat memahami sejarah serta budaya Tiongkok dengan baik
Memahami sejarah dan budaya Tiongkok membutuhkan kemampuan untuk mengerti bahasa Mandarin terlebih dahulu. Sejarah dan budaya Tiongkok mendalam biasanya ditulis dan disajikan ke dalam banyak buku sejarah nasional Tiongkok, yang seringkali tidak diterjemahkan atau belum tersedia dalam bahasa lain.
4. Merupakan bahasa dalam dunia berbisnis dan wisata
Di era globalisasi yang serba lintas negara ini menjadikan barang-barang asal Tiongkok tidak hanya dijual di Tiongkok, namun juga di import keluar. Begitupun sebaliknya. Hal ini tentu membuat banyak pebisnis tertarik untuk menjalin kerja sama dengan Tiongkok.
Mereka bahkan rela untuk datang langsung ke Tiongkok untuk mencari peluang usaha, utamanya dalam kegiatan ekspor dan impor barang. Peluang ini tentu akan semakin besar dan menguntungkan apabila pebisnis tersebut bisa berbahasa lokal setempat, bahasa Mandarin.
Baca juga : Benarkah Harga Murah Merupakan Penyebab Produk Made In China Cepat Rusak?
Selain dunia bisnis, banyak wisatawan asal Tiongkok berlibur ke luar negeri, seperti Thailand, Amerika, Jepang, Australia, Singapore, bahkan Indonesia. Membanjirnya wisatawan asal Tiongkok di tujuan2 destinasi wisata ini karena sejak tahun 2000-an masyarakat bawah dan menengah disana mengalami peningkatan pendapatan drastis.
Hal ini terjadi karena pertumbuhan ekonomi disana meningkat pesat, sehingga masyarakatnya makmur dan punya uang untuk menikmati hidup dengan berwisata. Jika kalian bekerja di sektor pariwisata, seperti menjadi lokal guide atau staff airlines tentu hal ini dapat menjadi keuntungan tersendiri jika menguasai bahasa Mandarin dengan fasih.
Bahkan sejak akhir tahun 2016 beberapa maskapai lokal seperti Lion Air, Citilink, Sriwijaya dan Silk Air (singapore) bahkan memfasilitasi penerbangan langsung (direct flight) dari kota-kota besar Tiongkok;
seperti Wuhan, Changsa, Pudong, Shenzhen, Guangzhou, Chongqing, Fuzhou, Kunming dan Hangzhou ke Manado, Sulawesi Utara untuk tujuan destinasi wisata mereka.
5. Dapat membantu perkembangan otak
Terdapat satu penelitian yang menyatakan bahwa belajar bahasa Mandarin akan membuat satu bagian otak aktif bekerja. Uniknya adalah, bagian otak ini justru tidak bekerja saat kita mempelajari bahasa yang lain.
Hal ini disebabkan oleh sulitnya mengingat karakter2 huruf Hanzi, dimana inilah yang akan merangsang otak kita untuk memiliki jaringan ingatan yang lebih baik lagi.
6. Mendapatkan banyak peluang pekerjaan
Di jaman globalisasi ini, banyak perusahaan dengan sektor yang beragam yang memberikan kualifikasi “mampu berbahasa Mandarin” sebagai salah satu persyaratan dalam melamar pekerjaan. Ini karena Tiongkok adalah negara yang memiliki kedudukan yang penting dalam sektor ekonomi dan bisnis dunia.
Bahasa Mandarin digunakan karena banyak proyek-proyek yang dilakukan dengan menggunakan bahasa Mandarin. Banyak perusahaan yang meminta level/skor HSK – Hanyu Shuiping Kaoshi, yaitu hasil dari ujian bahasa Mandarin (mirip TOEFL untuk Inggris).
Dengan memasukkan sertifikat level HSK ini ke dalam CV, maka kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan tersebut akan menjadi semakin besar.
Percaya bahwa bahasa Mandarin itu menarik. Sebagian orang menganggap Bahasa Mandarin itu susah. Hal ini ‘mungkin’ disebabkan karena goresan2 hurufnya (hanzi) lebih banyak dibanding karakter huruf Jepang atau Korea. Apalagi dari sisi intonasinya (pengucapan) saja, yang berbeda sedikit saja bisa beda arti.
So, mulailah dengan niat, bukan dengan paksaan/kewajiban…
bahasa Mandarin sangat populer karena ada banyak pengguna bahasa Cina di seluruh dunia. Bahasa ini memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dari Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Oleh karena itu, bahasa Mandarin tetap sebagai bahasa yang penting bagi dunia bisnis dan akademik.