Last Updated on 26 March 2021 by Herman Tan Manado

Sayangnya, tidak ada jalan pintas untuk lulus 🙁 Semua peserta wajib belajar dengan sungguh2 dan rutin sebelum memutuskan untuk ikut tes. Jangan anggap remeh meski Anda sering menggunakan bahasa Mandarin dalam keseharian!

Soal bisa bervariasi, atau di hari-H Anda mungkin lagi banyak pikiran yg mengganggu, sehingga hasil ujian tidak akan maksimal.

1. Rutin Berlatih : Harus Belajar Menyenangi Bahasa Mandarin

Contoh soal ujian tes HSK (Foto : doc. pribadi Nabilla Noor Khudori)

Alasan utamanya adalah penggunaan huruf yang sangat berbeda. Huruf Mandarin, atau Hanzi, perlu pembiasaan agar dapat mengenalinya dengan cepat dan tepat dari setiap hurufnya. Walaupun sudah hafal hurufnya, tetap perlu latihan rutin agar tetap terpatri dalam ingatan. Kalau jarang dilatih, akan berakibat sering lupa.

Huruf Hanzi juga rawan kesalahan, karena perbedaan satu goresan dapat menyebabkan perbedaan arti.

Struktur kalimat dalam Mandarin juga sangat berbeda dengan bahasa Indonesia, sangat memerlukan ketelatenan. Jika setiap kata diartikan secara harfiah, orang akan kebingungan, karena strukturnya yang saling terbalik, atau tidak sesuai konteks.

Baca juga : Mengenal HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi), Sertifikasi Resmi Berbahasa Mandarin

2. Menghafal Kosakata : Diksi (Pemilihan Kata)

Menghafal kosakata mutlak dilakukan, karena ini  merupakan standar kelulusan. Setiap hari, kosakata harus terus dilatih dan dikembangkan. Dasar untuk memahami kalimat adalah memahami kata, karena itu, kosakata merupakan pondasi penting untuk memahami bahasa apapun.

Dengan mengetahui banyak kosakata, Anda bisa melakukan diksi/pemilihan kata yang baik untuk ditempatkan pada setiap kalimat.

Temukan cara terbaik untuk menghafal kosakata. Apakah dengan terus melafalkannya, dengan menuliskannya berulang kali, atau dengan cara lainnya. Setiap orang memiliki cara sendiri dalam belajar.

3. Mengerjakan Soal Latihan

Ada juga bisa mengikuti contoh tes ujian HSK secara online di situs www.chinesetest.cn

Mintalah kepada pengajar, kumpulan soal-soal tes HSK yang telah lalu. Ada peluang soal yang sama kembali muncul di tes HSK nanti.

Mengerjakan soal2 ujian exercise sebanyak mungkin, secara tidak langsung akan melatih mental untuk terbiasa dalam menghadapi ujian. Saat ujian, peserta dapat lebih tenang karena sudah sering menghadapi pola soal yang sama.

Baca juga : Cara Mendaftar, Mengikuti dan Mengecek Ujian Tes HSK Mandarin

4. Pembiasaan Dalam Mendengar Kata/Kalimat

Untuk tes listening, perlu pembiasaan dalam mendengar pengucapan-pengucapan dialog dalam bahasa Mandarin. Perbedaan nada baca / intonasi akan membuat perbedaan arti yang besar; maka dari itu, sangat disarankan untuk lebih sering mendengar pengucapan kata dan kalimat dalam Mandarin agar lebih familiar.

Mencoba melafalkan sendiri, mendengarkan audio dari tes-tes sebelumnya, menonton video atau film dalam bahasa Mandarin, atau bahkan berbicara dengan keluarga dalam keseharian di rumah, dapat membantu supaya terbiasa mendengarkan pelafalan Mandarin.

5. Mengikuti Simulasi Tes

Tampak suasana ruang ujian tes HSK berbasis kertas/manual (Foto : hanban.org)
Tampak suasana ruang ujian HSK berbasis komputer/online yang diselenggarakan Universitas kristen Petra, Juni 2018 lalu (Foto : tionghoa.petra.ac.id)

Jika pengajar privatmu atau tempat les/kursusmu menawarkan untuk mengadakan tes simulasi, jangan ragu untuk mengikutinya! Simulasi penting untuk mengukur kesiapan menjalani tes HSK yang sesungguhnya. Perhatikan berapa skor yang didapat, dan di bagian mana saja yang masih lemah dan perlu ditingkatkan.

Skor dari tes simulasi bisa menjadi gambaran berapa persen kesuksesan ketika menjalani tes HSK. Jangan terpikir jika mengikuti pra tes adalah buang-buang waktu.

Yuk, daftar dan ikut tes HSK secara online disini.

6. Mintalah Saran Pengajar

Pengajar adalah yang paling tahu sejauh kondisi dan perkembanganmu dalam belajar. Tanyalah dimana kekurangan, atau aspek apa yang dapat ditingkatkan agar sukses menempuh HSK. Pengajar yang baik tidak akan ragu untuk memberikan saran untuk kesuksesan anak didiknya.

Meskipun tampak berat, namun tak perlu takut belajar dan salah. Karena kesalahan adalah wajar saat belajar. “Ala bisa karena biasa” juga berlaku dalam bahasa Mandarin. Gagal atau berhasil, kelak dapat mencoba lagi hingga berhasil.

Baca juga : Mengenal HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi), Sertifikasi Resmi Berbahasa Mandarin; Bagaimana Cara Mendaftar & Mengikuti HSK?

By Nabilla Khudori

Saya seorang Head of Business Development di sebuah startup. Dengan menulis, saya dapat belajar dan berbagi pengalaman dengan khalayak. Memahami budaya Tionghoa menarik bagi saya yang lahir dan besar di lingkungan yang plural. Hal ini juga menjadikan saya memiliki banyak referensi mengenai budaya dan adat Tionghoa. Meskipun begitu, saya merasa masih harus belajar lebih untuk memahami budaya Tionghoa itu sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?