Last Updated on 4 February 2021 by Herman Tan Manado

Beberapa hidangan tertentu yang disajikan selama Tahun Baru Imlek memiliki makna simbolis. Hidangan keberuntungan diyakini dapat mendatangkan nasib baik di tahun baru, disajikan sepanjang musim festival selama 16 hari, terutama pada Malam Tahun Baru. Simbol keberuntungan ini didasari oleh pengucapan atau penampilan dari hidangannya.

Bukan hanya jenis hidangannya saja yang menentukan, tetapi mulai dari persiapan, penyajian dan cara menyantapnya, juga memilki banyak arti khusus.

Hidangan yang paling umum disajikan di Tahun Baru Imlek adalah pangsit, ikan, lumpia dan niangao.

1. Ikan – Lambang Peningkatan Kesejahteraan Hidup

Dalam Bahasa Mandarin, kata ikan (; Yú) jika dilafalkan mirip dengan kata 馀 (yú), yang artinya ‘berkelebihan’ (diambil dari ungkapan 年年有馀; Nián nián yǒu yú).

Masyarakat Tionghoa mendambakan adanya surplus di akhir tahun, karena mereka menganggap jika ada surplus yang bisa ditabung di akhir tahun, berarti mereka bisa memperoleh hasil yang lebih melimpah lagi di tahun berikutnya.

A. Makna di Balik Berbagai Hidangan Ikan

Ikan yang dipilih untuk disajikan pada pesta Tahun Baru ini didasarkan atas kesamaan lafalnya.

Ikan mas : Karakter pertama dari kata ‘ikan mas’ (鯽魚; jìyú) memilki lafal mirip dengan kata 吉 (jí) yang artinya ‘beruntung’, sehingga dengan menyantap ikan mas diasumsikan dapat mendatangkan keberuntungan di tahun berikutnya.

Ikan karper : Karakter pertama dari kata ‘ikan karper’ (鯉魚; lǐyú) memiliki lafal mirip dengan kata (礼; lǐ) yang artinya ‘kado’. Oleh sebab itu masyarakat Tionghoa berasumsi bahwa dengan menyantap ikan karper di Tahun Baru Imlek diharapkan akan mendapatkan kado keberuntungan.

Ikan lele : Bahasa Mandarin untuk ‘ikan lele’ (鯰魚; niányú) memiliki lafal yang mirip dengan kata 年余 (nián yú) yang berarti ‘tahun yang surplus’. Maka dengan menyantap ikan lele diharapkan akan menjadi tahun yang berkelimpahan.

Menyantap 2 ekor ikan, 1 ekor di Malam Tahun Baru dan 1 ekor lagi pada hari Tahun Baru (jika ditulis dengan cara tertentu), lafalnya terdengar seperti harapan akan adanya surplus tahun demi tahun.

Jika hanya menyajikan 1 ekor ikan lele saja, maka bagian atas dari ikan disantap pada Malam Tahun Baru dan sisanya disantap pada hari pertama tahun baru, bisa diucapkan dengan makna yang sama.

B. Bagaimana Seharusnya Ikan Disantap Menentukan Banyak Hal

Ikan harus menjadi hidangan terakhir yang sengaja tidak dihabiskan dan dibiarkan tersisa sesuai dengan kesamaan bunyinya, yaitu agar selalu ada surplus di setiap tahunnya. Kebiasaan ini dipraktekkan di utara Sungai Yangtze.

Tetapi di daerah lain, bagian kepala dan ekor ikan tidak boleh disantap sampai dengan dimulainya tahun yang baru, untuk mengungkapkan harapan bahwa tahun yang baru akan diawali dan diakhiri dengan adanya surplus.

Di Tiongkok daratan sendiri ada beberapa peraturan yang berkaitan dengan posisi ikan yang dihidangkan :

• Kepala ikan harus ditempatkan menghadap ke arah tamu istimewa atau yang dituakan, sebagai lambang rasa hormat.

• Peserta jamuan lainnya tidak diperbolehkan makan, sebelum tamu istimewa atau yang dituakan sudah terlebih dulu menyantap ikan yang dihidangkan.

• Posisi ikan tidak boleh dipindahkan. Dua orang yang masing-masing berhadapan dengan bagian kepala dan ekor ikan harus minum bersama-sama, sebagai lambang akan mendapatkan keberuntungan.

Tradisi ini dirayakan dalam semangat yang penuh sukacita, ringan, penuh tawa dan canda.

Ikan dimasak dengan berbagai cara, seperti direbus, dikukus dan digodok. Hidangan ikan yang paling terkenal seperti ikan weever kukus, ikan danau barat dengan acar kol dan cabai, ikan kukus dengan saus cuka, dan ikan rebus dengan kaldu pedas.

C. Ungkapan Keberuntungan dari Menyantap Ikan

年年有余 (Niánnián yǒu yú) : semoga Anda selalu berkelimpahan tahun demi tahun!
魚躍龍門 (Yú yuè lóngmén) : sukses dalam menempuh ujian! (‘ikan yang melompati gerbang naga’ berarti dengan sukses lulus ujian yang penuh persaingan).

2. Pangsit – Lambang Kekayaan

Dengan latar belakang sejarah selama lebih dari 1,800 tahun, pangsit (餃子; Jiǎozi) merupakan hidangan klasik etnis Tionghoa, dan secara tradisi disantap pada Malam Tahun Baru. Penganan ini dikenal secara luas di Tiongkok, terutama di wilayah utara.

Pangsit dibuat menyerupai bentuk logam perak Tiongkok kuno (bukan batangan, tetapi yang berwujud seperti perahu, berbentuk oval dengan kedua ujung yang meninggi).

Menurut legenda, semakin banyak pangsit yang disantap selama perayaan tahun baru, semakin banyak pula uang yang bisa dihasilkan pada tahun yang baru nanti.

Umumnya pangsit berisi potongan daging cacah dan sayur yang sudah dihaluskan, dibungkus dengan adonan kulit yang tipis dan elastis.

Isi pangsit yang populer adalah daging babi cincang, potongan udang, ikan, ayam, sapi dan sayur-sayuran. Pangsit diolah dengan cara direbus, dikukus, digoreng atau dipanggang.

A. Cara Membuat Pangsit

Hampir seluruh masyarakat Tionghoa bisa membuat pangsit. Caranya sangat mudah :

• Pertama, campurkan adonan.
• Kedua, bentuk adonan menyerupai “kulit pembungkus” berbentuk lingkaran dengan menggunakan penggilas adonan.

• Ketiga, isi daging dan sayuran ke dalam pembungkus.
• Keempat, jepit pembungkus bersamaan sesuai dengan bentuk yang diinginkan; setelah itu dimasak.

B. Isi Pangsit yang Berbeda Memiliki Makna yang Berbeda

Masyarakat Tionghoa tidak menyantap pangsit yang berisi acar kubis (酸菜; suāncài) selama Festival Musim Semi, karena asinan kubis melambangkan kemiskinan dan masa depan yang suram.

Menyantap pangsit berisi kubis dan lobak menurut tradisi pada Malam Tahun Baru, menunjukkan kulit yang semakin cerah dan suasana hati yang semakin lembut.

C. Cara Membuat Pangsit KEBERUNTUNGAN

• Pada saat membuat pangsit, jumlah lekukan harus bagus. Tidak boleh terlalu datar, karena dianggap bermakna kemiskinan.

• Ada sebagian orang yang menaruh benang putih di dalam pangsit, bagi yang menyantap pangsit tersebut diharapkan akan berumur panjang. Kadang2 bahkan sekeping uang logam tembaga diselipkan ke dalam pangsit dan bagi yang menyantapnya dikatakan akan menjadi kaya raya.

• Pangsit harus dibariskan sejajar, bukan melingkar. Karena pangsit yang melingkar diasumsikan sebagai kehidupan yang hanya berputar-putar dalam lingkaran saja, tidak pernah beranjak.

D. Ungkapan Keberuntungan dari Menyantap Pangsit

招財進寶 (Zhāo cái jìn bǎo) : ‘sambut datangnya kekayaan dan masuknya harta’ – sebuah ungkapan harapan akan kekayaan dan harta yang melimpah-limpah.

3. Lumpia – Lambang Kekayaan

Spring Rolls – Fried vegetable spring rolls served with sweet chili sauce. Close up.

Lumpia (春卷; Chūnjuǎn) demikian disebut orang, karena secara tradisi disantap selama Festival Musim Semi. Hidangan ini populer terutama di Tiongkok Timur : Jiangxi, Jiangsu, Shanghai, Fujian, Guangzhou, Shenzhen, Hong Kong, dll.

Lumpia merupakan hidangan dim sum masyarakat Kanton, berupa gulungan berbentuk tabung, diisi dengan sayuran, daging atau sesuatu yang manis. Dibungkus dalam adonan kulit tipis, kemudian digoreng, sehingga berwarna kuning keemasan.

Ungkapan Keberuntungan dari Menyantap Lumpia

黄金万两 (Huángjīn wàn liǎng) : ‘Emas yang berton-ton’ (karena lumpia yang digoreng tampak seperti emas batangan) – sebuah ungkapan harapan akan kesejahteraan.

4. Kue Beras Ketan – Lambang Penghasilan atau Jabatan yang Lebih Tinggi Lagi

Dalam Bahasa Mandarin, kue beras ketan (年糕; Niángāo) lafalnya terdengar mirip dengan ungkapan “semakin meningkat tahun demi tahun”. Dalam benak masyarakat Tionghoa, semakin tinggi kue yang disusun, kelak akan semakin maju juga usaha Anda (peningkatan taraf hidup).

Bahan2 utama dari penganan niangao adalah : ketan, gula, kacang, kurma dan daun teratai.

Ungkapan Keberuntungan dari Menyantap Niangao

年年高 (niánnián gāo) : ‘semakin tinggi lagi dari tahun ke tahun’, bisa bermakna agar anak-anak tumbuh semakin tinggi, agar bisnis semakin berhasil dan berkembang, agar dalam studi mendapatkan nilai yang lebih baik, promosi dalam pekerjaan, dll.

5. Kue Onde Manis – Lambang Kebersamaan Keluarga

Kue onde manis (湯圓; Tāngyuán) merupakan hidangan utama pada Festival Lampion. Tetapi penduduk di Tiongkok wilayah selatan menyantapnya sepanjang Festival Musim Semi.

Pengucapan dan bentuknya yang bundar dikaitkan dengan makna reuni dan kebersamaan. Itulah sebabnya tangyuan digemari oleh masyarakat Tionghoa selama perayaan Tahun Baru.

Ungkapan Keberuntungan dari Menyantap Tangyuan

團團圓圓 (Tuántuán yuányuán) : ‘kelompok-kelompok bulat-bulat’, berarti reuni sebuah keluarga yang berbahagia!

6. Mie Panjang Umur – Lambang Kebahagiaan dan Umur Panjang

Mie panjang umur (長壽麵; Chángshòu Miàn) tentu saja melambangkan harapan akan berumur panjang. Bentuknya yang panjang dan tidak terputus melambangkan hidup si penyantap hidangan ini.

Mie ini lebih panjang dari mi biasa dan tidak terputus, bisa digoreng dan dihidangkan di atas piring, atau direbus dan disajikan dalam mangkok lengkap dengan kaldunya.

7. Buah Keberuntungan – Lambang Kesempurnaan dan Kekayaan

Ada beberapa macam buah tertentu yang dihidangkan selama Tahun BaruImlek, seperti jeruk Mandarin, jeruk Sunkist dan jeruk Bali.

Buah-buahan ini dipilih terutama karena bentuknya yang bundar dan warnanya yang kuning keemasan, sehingga melambangkan kesempuranaan dan kekayaan, terlebih lagi ditambah dengan pengucapannya yang mirip dengan kata keberuntungan.

Menyantap dan memamerkan buah jeruk Mandarin dan Sunkist dipercaya akan mendatangkan nasib baik dan keberuntungan, karena pengucapan dan bahkan penulisannya yang memiliki kemiripan.

Jeruk Mandarin dan jeruk Sunkist dalam Bahasa Mandarin adalah 橙 (chéng), yang terdengar sama dengan kata ‘sukses’ (成功; Chénggōng). Salah satu cara menulis kata jeruk Mandarin (桔; jú) mengandung karakter (吉;  jí) yang berarti keberuntungan.

Menyantap buah jeruk Bali dianggap bisa mendatangkan kesejahteraan secara terus menerus. Semakin banyak buah yang dimakan, semakin besar pula kekayaan yang akan datang, begitu menurut pepatah.

Jeruk Bali dalam Bahasa Mandarin (柚; yòu) terdengar mirip dengan kata ‘ada’ (有; yǒu), hanya beda intonasinya saja. Selain itu, kata ini juga sama persis dengan kata ‘lagi dan lagi’ (又; yòu).

By Herman Tan Manado

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?