Last Updated on 6 May 2019 by Herman Tan Manado
Emas adalah salah satu investasi jangka panjang yang banyak direkomendasikan oleh ahli finansial. Investasi emas mungkin tidak akan memberikan keuntungan berlipat ganda dalam waktu singkat, tapi setidaknya investasi ini dapat mempertahankan harta yang Anda miliki. Mengapa? Karena misalnya jika Anda menyimpan uang 100 juta hari ini, dengan adanya INFLASI, mungkin akan menurunkan nilai uang Anda 10 tahun mendatang.
Dulu, 100 perak bisa beli buku, koran, atau mungkin sebungkus mie instan. Sekarang? sebungkus permen relaxa pun sudah dihargai minimal 200 perak di warung π
Berbeda dengan uang yang nilainya bisa berubah-ubah, emas memiliki nilai yang cenderung stabil, dan harganya akan mengikuti laju inflasi. Dan apabila Anda ingin menjadikan emas sebagai investasi, maka sebaiknya pilihlah emas koin atau batangan, alias emas 24 karat, 100% emas! Sebab kalau emas perhiasan, nilainya akan turun saat Anda menjualnya kembali.
Coba perhatikan grafik harga emas rata-rata diatas. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir (2009-2019), harga emas naik hampir 2x lipat!
Dari 2009, yang harganya sekitar 300 ribuan/gram, sekarang (per Mei 2019) harganya mencapai 570 ribuan/gram. Jika Anda hanya menyimpan uang 100 juta di rekening tabungan bank, bukannya nambah, malah mungkin berkurang habis bayar biaya administrasi bank, dsb.
Setidaknya, jika Anda masih ingin menyimpan uang, bukalah DEPOSITO. Bunganya 4-5%, lumayan …
Karena menyimpan emas murni dalam jumlah banyak di rumah pun sejatinya beresiko dicuri. Setidaknya, Anda perlu menyewa sebuah savebox di bank, dan itupun ada biaya tahunannya.
Kembali ke topik, keuntungan yang ditawarkan oleh investasi emas, membuat banyak orang menukar harta mereka dengan emas sebagai tabungan masa depan. Namun sayangnya, banyak oknum menjadikan ini kesempatan untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya dengan cara menjual emas palsu.
Menurut standar Amerika, suatu emas bisa dikatakan / digolongkan sebagai emas palsu, apabila kemurniannya kurang dari 10 karat. Tentu Anda tidak mau dong tertipu dengan membeli emas palsu?
Yang mau cek harga emas karat : Indogold : Harga Emas Perhiasan per Hari Ini
Sebenarnya, cara yang palingΒ akurat untuk menguji emas palsu adalah dengan datang langsung ke toko emas atau gerai emas (seperti pegadaian cs), karena selain telah berpengalaman (bahkan ada laopan yg hanya cukup dengan meraba, atau mencium saja sudah ketahuan), mereka memiliki berbagai macam alat untuk mengetes kadar dan keaslian emas.
Tapi, kalau dalam situasi kondisi terdesak, Anda dapat melakukan beberapa cara alternatif untuk mendeteksi emas asli atau emas palsu, seperti beberapa cara berikut :
1. Cek Tanda Resmi di Emas
Pengujian tanda resmi ini tidak selalu menghasilkan kesimpulan, bahwa emas Anda asli atau palsu. Hanya saja, sebaiknya tetap lakukan pengecekan tanda resmi yang tertera pada emas. Sebab, saat ini hampir semua emas asli memiliki tanda kemurnian dari emas tersebut.
Untuk emas Amerika, tanda kemurnian ditulis dalam karat. Misalnya 10K yang artinya 10 karat, atau 24K yang artinya 24 karat. Semakin tinggi nilai karat, maka semakin murni emas tersebut. 10 karat merupakan karat terendah, dan 24 karat adalah karat tertinggi.
Karat Kadar Emas (standar SNI 13-3487-2005 )
β’ 24 Karat artinya memiliki kandungan emas murni sekitar 99,00% s.d. 99,99%.
β’ 23 Karat artinya kandungan emas murni 94,80% s.d. 98,89%.
β’ 22 Karat artinya kandungan emas murni 90,60% s.d. 94,79%.
β’ 21 Karat artinya kandungan emas murni 86,50% s.d. 90,59%.
β’ 20 Karat artinya kandungan emas murni 82,30% s.d. 86,49%.
β’ 19 Karat artinya kandungan emas murni 78,20% s.d. 82,29%.
β’ 18 Karat artinya kandungan emas murni 75,40% s.d. 78,19%.
β’ 14 Karat artinya kandungan emas murni 58,3% s.d. 41,7%.
β’ 10 Karat artinya kandungan emas murni 41,7% s.d. 58,3%.
Sedangkan untuk emas Eropa, tanda kemurnian yang tertera menyatakan kandungan emas sehingga ditulis dalam angka desimal, misalnya .585 yang berarti 58,5% emas murni, atau .999 yang menyatakan 99,9% emas murni.
Tanda kemurnian ini biasanya berukuran kecil, sehingga Anda membutuhkan kaca pembesar untuk memudahkan pengecekan. Ketiadaan tanda ini tidak selalu menjadi bukti bahwa emas Anda palsu. Sebab, bisa saja emas tersebut merupakan emas model lama, yang sudah tidak lagi memiliki tanda ini.
Begitu pula sebaliknya, dengan adanya tanda ini tidak sepenuhnya menjamin bahwa emas tersebut emas asli. Oleh karena itu diperlukan beberapa pengujian lanjutan.
Jangan mengecek tanda ini pada “emas” batanganmu yang ada di kamar mandi!
2. Tes Menggunakan Asam Nitrat
Pada dasarnya, emas asli tidak akan bereaksi dengan asam nitrat. Larutan ini hanya akan bereaksi dengan bahan logam lainnya, seperti perak, tembaga, dan seng. Nah, untuk menguji emas menggunakan asam nitrat, Anda dapat mencoba langkah berikut ini.
Pertama, buat goresan kecil pada emas di area yang tidak terlihat. Kemudian gunakan pipet untuk mengoleskan / meneteskan sedikit asam nitrat ke goresan tersebut. Apabila tidak ada reaksi, maka kemungkinan bahwa emas tersebut asli lebih besar, meskipun tidak menjamin bahwa emas tersebut asli. Sebab ada pula jenis logam lainnya yang tidak bereaksi dengan asam nitrat.
Tapi, apabila emas bereaksi, maka besar kemungkinan bahwa emas tersebut tidak asli, atau terdiri dari campuran logam lainnya, yang kadarnya terlampau banyak.
Apabila muncul reaksi kuning keemasan, maka itu tandanya logam kuningan yang berlapis emas. Apabila reaksi yang dihasilkan berwarna hijau, maka logam tersebut adalah besi yang berlapis emas. Dan apabila yang muncul adalah warna susu, maka logam tersebut adalah perak berlapis emas.
Namun, sebaiknya pertimbangkan lagi cara ini apabila Anda tidak ingin perhiasan atau emas rusak. Tes ini lebih baik digunakan hanya untuk kepentingan bisnis saja. Sebab, sifat korosif dari larutan asam ini dapat merusak dan menurunkan nilai estetika dari (bagian) emas Anda yang tidak terbuat dari emas murni.
Selain itu, Anda juga perlu berhati-hati saat melakukan pengujian ini karena melibatkan zat asam. Untuk keamanan, pastikan untuk menggunakan sarung tangan dan kacamata.
3. Uji Magnet
Uji magnet ini cukup mudah dilakukan, sebab yang Anda butuhkan hanya sebuah magnet. Yang perlu Anda lakukan adalah hanya mengarahkan magnet ke emas yang ingin Anda uji. Pastikan magnet yang Anda gunakan adalah magnet kuat. Perlu Anda ketahui bahwa emas bukanlah benda magnetik.
Jadi, apabila emas yang Anda miliki tertarik oleh magnet, maka bisa dipastikan bahwa emas tersebut palsu. Emas yang asli tidak akan bekerja dengan magnet. Tapi tetap saja, apabila emas tersebut tidak tertarik, masih belum sepenuhnya menjamin bahwa emas Anda emas asli, karena bisa saja terbuat dari bahan lainnya, seperti aluminium.
4. Cek Perubahan Warna Emas
Untuk cara ke-4, hanya dapat Anda lakukan apabila Anda sudah lama memiliki emas tersebut. Untuk mengetahui emas tersebut palsu atau asli, Anda perhatikan area pada emas yang paling sering bergesekan, misalnya saja bagian tepi emas. Apabila warna emas pada area ini memudar, maka bisa disimpulkan bahwa emas tersebut bukan emas asli.
Tahukah kamu, istilah “emas muda” adalah perhiasan yang memiliki kadar emas di bawah 70%.
Sementara “emas tua” adalah kebalikan dari emas muda, yaitu perhiasan dengan kadar emas di atas 70%.
Emas tidak memandang umur/usia. Mau tua mau muda, nilainya (harganya) SAMA. Hanya saja, ada pengecualian untuk emas yang memiliki riwayat catatan prestisius. Misalnya emas dari raja-raja Firaun, atau emas dari era Dinasti2 Tiongkok. Ini biasanya diburu kolektor museum/pribadi.
5. Dengan Menggigit Emas
Mungkin Anda sering melihat orang-orang tua dulu mengecek apakah emas asli atau tidak dengan cara menggigitnya. Cara ini terkesan aneh, tapi tentu saja ada alasan mengapa mereka melakukannya. Semakin murni emas, maka semakin lunak emas tersebut!
Maka dari itu, perhiasan yang biasa kita lihat atau kenakan, umumnya tidak dibuat dengan emas murni, alias telah diberi campuran logam lainnya untuk memberi tambahan kekerasan dan warna. Perhatikan jika ada perhiasanmu atau ibumu, yang gelang, cincin, atau kalungnya patah atau ketekuk. Karena emas murni tidak sekeras atau sesolid besi.
Kami tidak bertanggung jawab jika gigimu patah, atau menjadi rope. wkwkwk.
Nah, untuk mengetahui bahwa emas yang Anda miliki asli atau palsu, Anda dapat menggigit emas tersebut, kemudian lihat tanda bekasnya. Semakin dalam bekas gigitan, maka semakin murni emas tersebut. Namun, perlu juga Anda ketahui bahwa ada beberapa jenis logam yang lebih lunak dari emas, contohnya adalah timbal.
Selain itu, cara menggigit emas ini tidak bisa Anda lakukan pada emas perhiasan. Sebab emas perhiasan sudah bercampur dengan logam lain, sehingga gigitannya tidak akan meninggalkan bekas, kecuali Anda punya taring vampir π
6. Tes Suara Emas
Pengujian lain yang masih tergolong mudah, adalah dengan mengetes suara emas saat diketuk dengan logam koin. Setiap logam akan menghasilkan frekuensi suara yang berbeda apabila diketuk dengan logam lain.
Saat diketuk dengan koin, emas asli akan menghasilkan dering yang panjang dengan nada tinggi, sedangkan logam lain dering yang dihasilkan cenderung pendek.
Maka dari itu, untuk melakukan tes ini Anda memerlukan kepekaan telinga dalam membedakan bunyi-bunyi tersebut.
7. Tes Keramik atau Kertas
Risiko dari penggunaan cara ini adalah emas Anda bisa saja tergores. Namun, apabila Anda tetep ingin mencoba, maka caranya cukup menggesekan emas ke permukaan keramik atau kertas. Apabila muncul garis atau goresan berwarna hitam pada keramik, maka itu pertanda bahwa emas tersebut palsu.
Tapi apabila gesekan tidak menimbulkan goresan, maka besar kemungkinan bahwa emas tersebut asli. Misalnya logam, apabila Anda menggesekkan logam ke permukaan kertas, maka akan muncul goresan berwarna hitam. Tapi apabila emas asli, tidak akan ada goresan hitam yang muncul.
Toko emas sering menggunakan metode ini (gold test stone, tes emas dengan batu), karena dirasa cukup efektif.
8. Mengukur Massa Jenis Emas
Setiap logam memiliki massa jenis yang berbeda-beda. Nah, Anda dapat memanfaatkan fakta ini untuk mengetahui apakah emas Anda asli atau palsu. Pengukuran massa jenis emas dapat Anda lakukan dengan cara manual. Hanya saja, pengujian ini tidak mudah dilakukan. Sebab, mengukur kepadatan logam membutuhkan akurasi dan presisi yang tinggi.
Namun, apabila Anda seorang geeks dalam bidang kimia (dosen, guru, atau mahasiswa kimia wajib coba!), berikut ini adalah langkah-langkah yang perlu Anda lakukan :
1. Sebagai langkah awal, ukur massa emas menggunakan timbangan emas khusus (super sensitif) supaya hasil akurat. Kemudian ukur volume emas menggunakan tabung ukur yang memiliki penanda takaran sampai mililiter (ml).
2. Selanjutnya, untuk melakukan pengukuran volume, isi air ke dalam tabung ukur dan catat volume air dengan melihat penanda takaran. Lalu masukan emas ke dalam air dan catat kembali volumenya. Nah, volume emas dapat Anda ketahui dengan menghitung perubahan volume air sebelum dan sesudah dimasukkan emas.
Setelah massa dan volume diketahui, maka Anda dapat mengetahui massa jenis emas, yang hasilnya adalah massa/volume. Massa jenis emas murni sendiri adalah 19,3 gram/ml.
Apabila hasil perhitungan Anda mendekati angka tersebut, maka besar kemungkinan emas tersebut asli. Sebab, emas memiliki kepadatan yang lebih tinggi di antara kebanyakan logam lainnya.
Apabila hasil perhitungan cukup jauh (dibawah angka diatas), bisa jadi emas yang Anda miliki memiliki karat atau tingkat kemurnian yang rendah. Semakin tinggi karat atau kemurnian emas, maka massa jenisnya juga akan semakin besar.
Berikut ini ilustrasi untuk mempermudah Anda dalam memahami tes ini.
Misalnya Anda menimbang emas dan hasilnya adalah 9,5 gram. Kemudian setelah memasukan emas ini, perubahan volume air adalah Β½ ml. Maka massa jenis emas tersebut adalah 9.5 gram/ Β½ ml, atau sekitar 19 gram/ml.
Pengukuran ini menunjukkan bahwa massa jenis emas tersebut mendekati massa jenis emas murni 24 karat diatas (19,3 gr/ml).
9. Tes Perubahan Warna Kulit
Anda dapat mengecek apakah emas yang Anda miliki palsu dengan cara memperhatikan perubahan warna kulit yang bersentuhan dengan emas tersebut. Untuk melakukannya, genggam emas di tangan selama beberapa menit. Apabila emas palsu, maka keringat yang dihasilkan kulit akan bereaksi dengan emas tersebut.
Reaksi ini akan menimbulkan perubahan warna pada kulit, bisa berwarna hitam atau hijau. Namun, apabila tidak ada reaksi yang dihasilkan, bisa jadi emas tersebut asli.
Masing-masing cara pengecekan diatas tentu memiliki kekurangan dan kelebihan. Terkadang, satu pengecekan saja tidak cukup untuk memastikan apakah emas yang Anda miliki asli atau palsu. Maka dari itu, Anda dapat mengkombinasikan beberapa cara di atas untuk mendeteksi emas palsu atau asli.
Apalagi jika emas yang akan Anda tes masih berbentuk bongkahan (seperti emas-emas jaman dulu, emas tael), itu sebaiknya DIBELAH dulu. Karena banyak kasus emas yang tebal, namun di tengahnya malah kosong, atau diisi dengan logam lainnya, seperti kuningan atau tembaga π
Jangan beli kucing dalam karung. Anda tentu paham ungkapan ini.
Dan apabila pengecekan tidak mendesak, akan lebih baik di bawa cek langsung di toko emas terpercaya di kota Anda. Atau bisa juga membeli alat elektronik untuk mengetes keaslian emas. Hanya saja, harga alat ini cukup mahal. Tapi apabila Anda memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan pengecekan keaslian emas, sebenarnya alat ini adalah cara yang paling cepat dan efektif.
Semoga artikel ini memudahkan Anda dalam mendeteksi emas asli dan palsu.
Thanks artikelnya bermanfaat sekali! Memang kita harus tahu ciri2 emas asli, agar kita tidak mudah tertipu dan rugi