Last Updated on 21 April 2020 by Herman Tan Manado
Teh pertama kali ditemukan oleh orang Tiongkok dan digunakan sebagai obat. Kemudian, teh berevolusi menjadi salah satu sajian minuman, dan menjadi bagian penting dari kebudayaan Tiongkok. Berikut ini 10 fakta menarik tentang Teh Tiongkok untuk membantu Anda dalam mempelajarinya :
1. Teh Memiliki Sejarah Panjang 3,000 Tahun di Tiongkok
Tiongkok adalah tempat asal teh. Tanaman teh liar yang tumbuh lebih dari 3,000 tahun lalu, dimana teh pertama kali ditanam, area penanaman teh sejak 800 tahun yang lalu masih ada, dan dapat ditemukan di Barat Daya Tiongkok.
Jalur Kuda Teh (Tea Horse Road) menghubungkan barat daya Tiongkok dengan penikmat teh di Tibet sejak abad ke-6.
Pemrosesan teh sederhana dimulai sekitar 221 SM hingga 8 M. Daun teh di pres menjadi bola-bola, dikeringkan, dan disimpan. Lalu orang akan menghancurkan bola tersebut dan mencampurnya dengan tanaman herbal, seperti bawang hijau dan jahe, sebelum kemudian merebusnya. Sejak saat itu, teh menjadi salah satu sajian minuman.
Teh dinikmati oleh para kaisar Dinasti Han sebelum 220 M.
Menurut legenda, orang Tiongkok percaya bahwa teh pertama kali ditemukan oleh Shennong (Petani Ilahi, sekitar 2500 SM) yang merupakan salah satu leluhur bangsa Tiongkok.
2. Teh Adalah Minuman Kedua Yang Paling Sering Dikonsumsi Setelah Air Putih
Dewasa ini, teh dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia lebih dari minuman lain, kecuali air putih. Anda dapat menemukan warung teh di Tiongkok dengan mudah, terutama di kota-kota tua.
Sebagai tambahan, variasi dan rasa teh Tiongkok tak tertandingi di negara lain.
Baca juga : 7 Jenis Teh Tiongkok Yang Perlu Anda Ketahui
3. Teh Dulunya Digunakan Sebagai Obat
Sebelum abad ke-8 masehi, teh di Tiongkok utamanya digunakan sebagai obat. Orang Tiongkok kuno sering merebus daun teh dan meminum hasil seduhannya. Mereka percaya bahwa teh mampu menurunkan panas dan meningkatkan kesehatan mata.
Hingga hari ini, teh putih berusia lebih dari 3 tahun masih dianggap sebagai antipiretik untuk anak-anak yang terkena campak di wilayah Tiongkok Utara.
4. Teh Adalah Produk Ekspor Tiongkok Tertua
Tiongkok adalah yang pertama dan masih menjadi eksportir teh terbesar. Mendekati akhir Dinasti Ming (1368-1644M), pedagang Inggris membuka pasar di Xiamen, provinsi Fujian, dan merupakan kegiatan perdagangan teh pertama di daratan Tiongkok.
Dalam bahasa Mandarin, “teh” disebut “cha“. Satu-satunya wilayah yang tidak menyebut teh dengan cha adalah Provinsi Fujian. Orang Xiamen menyebutnya tay (dialek hokian), yang dilafalkan orang Inggris sebagai “tea”.
Istilah “tea” untuk teh mulai menyebar lebih cepat dari “cha”. Saat ini, istilah “cha” masih digunakan di Jepang.
5. Teh Yang Tumbuh Di Area Berbeda Memiliki Rasa Yang Berbeda
Teh adalah minuman nasional Tiongkok, namun cara produksi dan konsumsi berbeda-beda di setiap wilayah.
Di satu pihak, suatu wilayah terkenal karena memiliki variasi tanaman teh. Contohnya, Hangzhou memiliki teh hijau terbaik : Teh Sumur Naga Danau Barat.
Di lain pihak, orang-orang di wilayah berbeda memiliki preferensi dalam meminum teh. Sudah jelas bahwa orang Beijing menyukai teh beraroma bunga, terutama teh melati, sementara orang Shanghai dan sekitarnya lebih menyukai teh hijau.
Baca juga : 4 Fakta Seputar Teh China : Sejarah Teh, Ragam Jenis Teh, dan Seni Meminum Teh
6. Semakin Lama Teh Disimpan, Semakin Mahal Harganya
Ada peribahasa diantara penikmat teh Tiongkok bahwa Teh Pu’er seukuran bata yang bagus lebih berharga daripada se-gram emas. Beberapa orang menganggap teh sebagai sebuah komoditas investasi daripada hanya sekedar sesuatu yang dituang ke cangkir untuk diminum.
Selama 1 dekade terakhir, teh kualitas menengah ke atas, terutama yang telah berusia tua, menjadi barang koleksi di Tiongkok sebagai minuman vintage paling langka.
Contohnya Pu’er dan teh putih sangat bernilai, karena cocok disimpan dalam jangka waktu yang lama; dimana semakin lama disimpan, semakin berharga.
Tapi tak semua teh cocok untuk dikoleksi, karena beberapa jenis teh, termasuk teh hijau, akan membusuk seiring waktu.
7. Menyajikan Teh Kepada Orang Yang Lebih Tua Melambangkan Rasa Hormat
Dalam kebudayaan Tiongkok tradisional, menyajikan teh kepada tamu adalah tanda penghormatan. Orang yang lebih muda dapat menunjukkan rasa hormat dan terima kasih kepada yang lebih tua dengan cara menawarkan secangkir teh. Hal ini sering dilakukan selama berbagai perayaan, seperti ulang tahun atau festival musim semi (kue bulan).
Acara spesial lain adalah pernikahan tradisional Tiongkok. Dalam upacara pernikahan tradisional Tiongkok, kedua mempelai berlutut di depan orang tua dan menawarkan teh kepada mereka. Ini adalah bentuk ungkapan terimakasih kepada orangtua yang membesarkan mereka.
Baca juga : 8 Jenis Teh Hijau, Cara Menyeduh Teh dan Manfaatnya
8. Orang Tiongkok Percaya Bahwa Teh Bagus Untuk Menurunkan Berat Badan
Teh disebut-sebut memiliki manfaat kesehatan, dan dipercaya merupakan minuman kesehatan oleh orang Tiongkok. Orang2 Tiongkok percaya bahwa meminum teh setiap hari dapat menurunkan resiko terkena banyak penyakit tertentu.
Kepercayaan yang paling umum adalah bahwa teh dapat membantu menurunan berat badan, meskipun tak ada bukti konklusif bahwa teh hijau dapat mengurangi berat badan, atau memberi manfaat kesehatan apapun.
9. Teh Adalah Sosial Media Hebat
Teh adalah sosial media hebat di Tiongkok. Kedai teh adalah produk turunan dari kebudayaan teh Tiongkok. Orang Tiongkok secara umum menganggap pertemuan di kedai teh adalah kesempatan baik untuk bersosialisasi dan mendiskusikan masalah bisnis.
Secara konvensional, para cendekiawan Tiongkok lebih suka untuk melakukan perbincangan secara bebas dan mendalam dengan teman-teman mereka di kedai teh, dan para pebisnis biasanya melakukan negosiasi dengan mitra bisnis mereka, sambil menikmati teh.
10. Orang Tiongkok Menganggap Bahwa 1 Set Peralatan Minum Teh Sangat Penting Untuk Mendapat Secangkir Teh Nikmat
Orang Tiongkok biasanya sangat pemilih tentang peralatan minum teh yang akan mereka gunakan untuk menyeduh . Mereka percaya bahwa peralatan minum yang berbeda, akan memberi rasa teh yang berbeda.
Teko teh yang paling popular di Tiongkok adalah teko tanah liat Yixing (sebuah kota di Tiongkok Timur, provinsi Jiangsu). Kualitas teko Yixing yang luar biasa membuat setiap kali teh diseduh di dalamnya, dimana teko tersebut mampu menyerap rasa tehnya.
Setelah digunakan beberapa kali, tekonya akan dapat memberi rasa pada air tawar mendidih tanpa menambahkan daun teh segar.