HangzhouHangzhou

Last Updated on 15 August 2020 by Herman Tan Manado

Dinasti Sui (581-618) atau Sui Chao (隋朝) menguasai sebagian besar Tiongkok, setelah menyatukan 4 kerajaan dari Dinasti Utara dan Selatan  (420-589). Dinasti ini mengingatkan kita pada Dinasti Qin (221 to 206 SM), dimana meski masanya singkat, namun di eranya dinasti Qin sangat intens, dengan melakukan berbagai kampanye penaklukan dan pencapaian besar.

Dinasti Sui sering dianggap menyaingi Dinasti Tang (618-907) sebagai era kejayaan Tiongkok.

Xi'an
Tampak sisa benteng pertahanan di kota Xi’an

A. Fakta Kunci Dinasti Sui

• Nama Mandarin : 隋朝 Suícháo (Dinasti Sui).
• Didirikan : Tahun 581, menggantikan Dinasti Zhou Utara.
• Ibukota : Pertama di Daxing (Xi’an), lalu pindah ke Luoyang (Henan).

• Kaisar : Kaisar Wen 隋文帝; (581-604) dan Kaisar Yang 隋煬帝 (604–618).
• Kontribusi : Berhasil menyatukan daratan Tiongkok (589), pembangunan Kanal Besar dan Tembok Besar.

• Berakhir : 618 (selama ±37 tahun), dikalahkan oleh klan pemberontak Li, yang memulai Dinasti Tang.

B. Era Pra Dinasti Sui (200-581) – Ketika Daratan Tiongkok Pecah

Dinasti Han Timur (25-220) berlangsung sekitar 200 tahun. Saat dinasti ini berakhir, Kekaisaran Han Timur pecah/terbagi menjadi 3 negara yang saling bertikai dalam peperangan. Masa ini disebut Periode Tiga Kerajaan, a.k.a San Guo/Samkok 三國 (220-280).

Kemudian, pada tahun 376 M, ada 2 kerajaan besar yang membagi wilayah utara dan selatan. Zhou Utara 北周 (557-581) adalah salah satu kekaisaran di utara Tiongkok. Setelah Zhou Utara menaklukkan Qi Utara, mereka menguasai sebagian besar wilayah daratan di sisi utara Tiongkok, dan suku (mayoritas) Han Tiongkok berada dibawah kekuasaan etnis minoritas Xianbei, di bawah keluarga Yuwen.

Baca juga : Dinasti Han, Dinasti Kekaisaran Terpanjang (Terlama) di Tiongkok

C.Yang Jian Merebut Dinasti Zhou Utara Pada Tahun 581

Salah satu jenderal pasukan Zhou Utara adalah Yang Zhong, bangsawan Sui.

Setelah Yang Zhong wafat, anak laki-lakinya, Yang Jian 楊堅 (541-604), mewarisi jabatan ayahnya dan merebut tahta pada tahun 581 melalui kudeta militer. Yang Jian pun mengambil gelar Kaisar Wen (Sui Wendi, 隋文帝), dan mengambil alih Kekaisaran Zhou Utara, lalu mengubah namanya menjadi Dinasti Sui.

Peta Wilayah Sui
Peta wilayah Kekaisaran Dinasti Sui, ketika berada pada puncaknya.

D. Kaisar Wen (Memerintah 581-604)

Sangat jarang Kaisar Tiongkok bisa memiliki pengaruh yang bertahan lama seperti Kaisar Wen.

Selama masa pemerintahannya, Ia menginisiasi proyek2 konstruksi yang melibatkan jutaan buruh pekerja, seperti pada masa Dinasti Qin. Kebijakan utamanya adalah menyebarluaskan paham Buddhisme, mengembalikan kekuasaan institusi oleh birokrat2 Konfusius, dan membuat masyarakat semakin miskin, karena perang dan proyek2 konstruksi besar.

Setelah berkuasa di kerajaan besarnya selama 23 tahun, Ia wafat pada usia 64 tahun, pada tahun 604.

1. Kaisar Wen Menaklukkan Kerajaan Chen, dan Menyatukan Tiongkok Pada Tahun 589

Kerajaan Chen yang berada di tenggara, dan Sungai Yangtze yang besar adalah batas wilayah alami. Dikatakan bahwa Kaisar Wen mengirim sekitar 500.000 pasukan menyeberangi Sungai Yangtze di tahun 588. Pada tahun 589, Ia menaklukkan ibukota Kerajaan Chen, Jiankang, yang sekarang disebut Nanjing.

Dengan kejatuhan Kerajaan Chen, Kaisar Wen berhasil menyatukan Tiongkok untuk kedua kalinya dalam 369 tahun (setelah kejatuhan Dinasti Han Timur yang pecah menjadi 3 Negara pada tahun 220), dan perjalanan Kekaisaran Dinasti Sui yang besar pun dimulai!

2. Kaisar Wen Mulai Membangun Kanal Besar Tiongkok

Kanal Besar
Proyek Kanal Besar yang dibangun semasa Dinasti Sui masih ada hingga kini

Sang Kaisar pun menjadikan Luoyang sebagai ibukota, dan mulai membangun Kanal Besar (aliran sungai buatan) untuk membantu pengembangan ibukota barunya. Terusan kuno terpanjang di dunia ini memiliki panjang total ± 1770 km.

Namun, Ia tidak berhasil menyelesaikan pembangunannya dan kemudian wafat. Anak lelakinya, Yang Guang (seorang putra mahkota, yang kelak menjadi Kaisar Yang) pun melanjutkan pembangunan Kanal Besar dan menyelesaikannya.

Jutaan orang dipaksa untuk melaksanakan proyek ini. Diperkirakan setengah dari para pekerja meninggal akibat bekerja terlalu keras dalam kondisi buruk. Saking banyaknya, tidak sedikit diantara para pekerja yang ikut “dikubur” dalam projek.

3. Kaisar Wen Membangun Kembali Tembok Besar

Bahkan sebelum Yang Jian menjadi Kaisar, Ia telah mulai membangun kembali Tembok Besar di utara kerajaannya. Setelah menjadi Kaisar, Ia membangun kembali bagian2 lain di sepanjang perbatasan utara.

4. Kaisar Wen Berperang Melawan Vietnam

Salah satu tujuan lain Kaisar Wen adalah untuk menaklukkan wilayah Vietnam. Ia mengirim pasukan ke selatan pada tahun 602, dan berhasil menguasai Hanoi. Saat pasukan bergerak lebih jauh ke selatan, walaupun mereka memenangkan perang, para pasukan meninggal akibat penyakit tropis.

5. Kaisar Wen Mendukung Penyebaran Buddhisme

Budha
Patung Budha

Kaisar Wen adalah penganut Budha, dan mencoba menyebarkan ajaran Buddhisme. Mahayana Buddhisme telah menyebar dan menjadi populer di wilayah Sui, dan diperkirakan mulai berkembang sejak era Han Timur (25-220). Pada tahun 601, Kaisar Wen mengeluarkan dekrit :

“Seluruh rakyat dari 4 lautan, wajib, tanpa pengecualian, (untuk) mengembangkan pencerahan dan bersama membangun karma baik, membawanya pada kehidupan saat ini, yang akan mengarah pada kehidupan masa depan yang bahagia, bahwa hasil berkelanjutan dari sebab-akibat perbuatan baik akan membawa kita semua kepada pencerahan yang menakjubkan.”

6. Pejabat Konfusius Kaisar Wen

Selama era Han, birokrat2 Konfusius yang berpendidikan memerintah kerajaan Han Barat. Pengaruh mereka mulai berkurang semenjak di Kerajaan Han Timur, dan tidak lagi berkuasa di Negara bagian Zhou Utara.

Kaisar Wen mengikuti contoh dari Kekaisaran Han Barat (202 SM – 9 M) dan merekrut pejabat menggunakan sistem ujian kekaisaran (China’s Imperial Examination System), dengan menempatkan pelajar2 Konfusius dalam bidang administrasi.

E. Kaisar Yang (Memerintah 604-618)

Yang Guang 楊廣 (569-618) adalah putra kedua Kaisar Wen. Ia mulai berkuasa pada tahun 604, meski banyak yang mempercayai bahwa Ia membunuh ayahnya. Ia diberi gelar Kaisar Yang (Yang Wendi, 隋煬帝).

Kaisar Yang memerintah selama 14 tahun, dimulai sejak 604 hingga 618, dan melanjutkan kebijakan2 strategis ayahnya untuk mengangkat birokrat Konfusius, memulai kampanye peperangan, dan melanjutkan proyek2 pembangunan konstruksi besar. Namun, Ia menghabiskan banyak sumber daya kerajaan dengan berbagai proyek ini, dan rakyat pun mulai memberontak.

Ia bahkan lebih seperti Kaisar Pertama dibanding ayahnya, dan Ia juga dikenal suka menghambur2kan uang untuk kemewahan.

• Proyek besar : menyelesaikan Kanal Besar, memerintahkan rekonstruksi Tembok Besar, membangun ibukota baru di Luoyang.
• Perang militer : menyerang Yuyuhun, berperang melawan suku Tujue di utara, menginvasi wilayah Goguryeo 3kali (sebuah kerajaan Korea kuno di timur).

Tembok Besar
Proyek pembangunan Tembok Besar juga berjalan selama masa Dinasti Sui

1. Konstruksi Tembok Besar

Ia memerintahkan untuk membangun kembali Tembok Besar di utara. Selama pemerintahannya, jutaan pekerja dipaksa untuk memperpanjang bagian yang meregang, memperbaiki bagian yang rusak/jebol, hingga membentang ke wilayah Mongolia dalam.

2. Konstruksi Kanal Besar

Sebuah pencapaian teknis yang besar adalah konstruksi Kanal Besar (aliran sungai buatan), yang membentang dari Hangzhou hingga ke Beijing. Ia memaksa rakyatnya untuk segera menyelesaikannya, karena Ia ingin menggunakannya untuk mengirim kapal yang memuat logistik untuk perang melawan Goguryeo (kerajaan di Korea).

Walaupun membangun kanal memelaratkan kerajaannya, kemudahan perjalanan melaui kanal tersebut mendukung kemakmuran Kerajaan Tang.

Hangzhou
Hangzhou

Kanal Besar adalah kanal dan sungai buatan terpanjang dan terbesar di dunia! Ia membentang dari kota perdagangan Hangzhou di selatan, menyeberangi Sungai Yangtze, hingga ke Luoyang, ibukota kerajaan.

Terusan Kanal Besar ini kemudian terus diperbaiki dan diperpanjang oleh Dinasti2 setelahnya (Song, Yuan, Ming, dan Qing) hingga ke Beijing, melalui Tianjin, lalu melewati propinsi2 Hebei, Shandong, Jiangsu, dan Zhejiang (berakhir di kota Hangzhou).

Selama berabad-abad, kekuasaan para Kaisar jatuh bangun bersama pengendalian terusan kanal besar ini, yang menghubungkan daerah2 penghasil padi di sepanjang sungai Yangtze di selatan, dengan ibu kota kekaisaran di sungai Kuning di utara.

3. Perang Melawan Goguryeo, Sebuah Kerajaan Kuno Korea (Tahun 598 & 612-614)

Ia menggunakan Kanal Besar untuk mengirim sejumlah besar pasukan ke semenanjung Korea untuk menginvasi Goguryeo, 1 dari 3 kerajaan besar di Korea. Sebuah ekspedisi mahal yang diyakini melibatkan sekitar ±1,5 juta pasukan (termasuk 1,15 juta pasukan infanteri, 50.000 pasukan kavaleri, dan 5.000 pasukan artileri) dan ribuan kapal.

Pasukan yang dikirim ini begitu besar, sehingga tercatat dalam teks2 sejarah Tiongkok, yang dikatakan membutuhkan waktu sekitar 30 hari bagi semua pasukan untuk berkumpul ke titik kumpul terakhir mereka, di dekat Shanhaiguan, sebelum melintasi menyerang Goguryeo.

Dikatakan bahwa sejumlah besar peralatan dan bahan makanan dirampas oleh pasukan Goguryeo. Secara keseluruhan, tercatat sekitar 3-4 kampanye serangan yang besar, dimana pasukan Goguryeo berhasil mengalahkan semuanya. Selain karena perang korban jiwa juga jatuh akibat musim dingin yang parah di tahun2 tersebut.

F.Kejatuhan Dinasti Sui (618) – Pemerintah Yang Kejam Memicu Revolusi

Ada banyak ketidakpuasan akibat korban jiwa, kerja paksa, dan pajak tinggi yang dilakukan pemerintah. Pajak yang tinggi dan kewajiban kerja wajib menyebabkan revolusi yang menyebar luas dan terjadinya perang sipil. Kaisar Yang Guang dibunuh pada tahun 618 oleh penasehatnya, Yuwen Huaji (Ia tidak memiliki hubungan dengan keluarga bangsawan Yuwen dari Zhou Utara).

Di bagian utara kerajaan, Li Yuan (566-635) dan klannya muncul sebagai penguasa kuat. Setelah merebut Daxing (sekarang Xi’an), Li Yuan mendeklarasikan diri sebagai Kaisar Tang Gaozu dari Dinasti Tang pada tahun 618 (Li Yuan sebenarnya sepupu Kaisar Yang, dimana Ibu mereka diketahui adalah kakak adik).

Secara tradisional, Kaisar Gong (Sui Gongdi, 隋恭帝), cucu Kaisar Yang yang berusia 12 tahun (menjabat 6 bulan, 617-618), dianggap sebagai Kaisar terakhir dinasti Sui karena dialah yang secara resmi menyerahkan tahta kepada Kaisar pendiri Dinasti Tang (Tang Gaozu).

Namun kakak lelakinya yang bernama Yang Tong masih mengklaim tahta dan melanjutkannya terus sampai tahun 619.

Setelah Dinasti Tang berkuasa, Yang You (Kaisar Gong) diduga dibunuh atas perintah kaisar Tang, sementara Yang Tong dibunuh (dengan dipaksa meminum racun) atas perintah Wang Shichong, salah satu pejabat tinggi Sui. Keduanya meninggal pada tahun 619.

G. Dinasti Sui Membuka Jalan Bagi Dinasti Yang Panjang Dan Makmur – Seperti Dinasti Qin

Bersama Dinasti Qin, Dinasti Sui adalah 1 dari 2 dinasti dengan durasi terpendek sepanjang sejarah perdinastian Tiongkok. Dinasti Qin memerintah pada wilayah yang sama ±800 tahun sebelumnya, walaupun kerajaan besarnya hanya bertahan selama 15 tahun. Sementara Dinasti Sui sendiri hanya bertahan selama 37 tahun.

Baca juga : Dinasti Qin, Dinasti Kekaisaran Pertama di Tiongkok

Seperti Dinasti Qin, Dinasti Sui menyatukan Tiongkok setelah periode perang antara negara bagian, lalu menggunakan rakyat untuk melaksanakan pembangunan konstruksi besar, dan bertarung dalam perang skala besar untuk menginvasi negara lain. Tembok Besar Qin dan Kanal Besar Sui berada di peringkat teratas di antara prestasi2 teknik terbesar dunia jaman itu.

Kepemimpinan tirani dan hilangnya banyak nyawa membawa kejatuhan Dinasti Qin dan Sui dalam pemberontakan rakyat (civil war).

Namun, baik Dinasti Sui dan Qin sama2 membuka jalan dan membangun pondasi untuk dinasti2 yang berumur panjang selanjutnya  Dinasti Qin digantikan oleh Dinasti Han (206 SM-220 M), sementara Dinasti Sui membuka jalan untuk jaman keemasan Dinasti Tang (618-907).

Baca juga : Dinasti Tang, Eranya Kaisar Wu Zetian, Wanita Pertama Dalam Sejarah Perdinastian Tiongkok Kuno

By Herman Tan Manado

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?