Last Updated on 17 April 2021 by Herman Tan Manado
Cheongsam adalah pakaian wanita dengan corak bangsa Tionghoa. Meski tergolong sebagai “pakaian adat”, namun Cheongsam ini sukses diterima ke dalam dunia busana internasional. Pakaian khas negeri Tiongkok ini lebih dikenal publik dengan sebutan Cheongsam (Hanzi : 長衫; Pinyin : Chángshān) yang berarti “pakaian panjang”.
Diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dari dialek Propinsi Guangdong (Kanton) di Tiongkok. Pada beberapa daerah lain, termasuk Beijing, dikenal dengan nama “Qipao” (旗袍), yang terdapat asal usul dibelakangnya.
Pada awal bangsa Manchu (Dinasti Qing) menguasai Tiongkok, mereka mengorganisasi rakyat, terutama bangsa Manchu, ke dalam “panji” (qi) dan disebut “rakyat panji” (qiren), yang lalu menjadi sebutan bagi seluruh bangsa Manchu. Wanita bangsa Manchu mengenakan pakaian yang lalu dinamakan “qipao” atau “pakaian panji”.
Revolusi tahun 1911 menggulingkan kekuasaan bangsa Manchu, namun kebiasaan pakaian wanita bangsa Manchu tetap bertahan, lalu kemudian dikembangkan dan menjadi pakaian tradisional wanita bangsa China.
Mudah dikenakan dan nyaman, bentuk dari pakaian Cheongsam sangat cocok dengan bentuk tubuh wanita bangsa Tionghoa. Leher tinggi, lengkung leher baju tertutup, dan lengan baju bisa pendek, sedang atau panjang, tergantung musim dan selera.
Memiliki kancing di sisi kanan, bagian dada longgar, selayak di pinggang, dan dibelah dari sisi, yang kesemuanya semakin menonjolkan kecantikan dari wanita yang mengenakannya.
Cheongsam tidak terlalu susah dibuat. Tidak pula memiliki banyak perlengkapan, seperti sabuk, atau selendang. Kelebihan lain dari pakaian Cheongsam adalah dapat dibuat dari berbagai macam bahan dan memiliki keragaman panjang, serta dapat digunakan secara santai atau resmi.
Juga menampilkan kesederhanaan dan keanggunan, kemewahan dan kerapian. Tidak mengherankan banyak disukai oleh wanita, tidak hanya di Tiongkok namun juga di negara-negara lain di dunia.
Di Indonesia sendiri, baju Cheongsam banyak dipakai terutama pada saat menjelang tahun baru Imlek oleh kaum wanita keturunan Tionghoa, meski ada juga yang memakainya pada saat pesta pernikahan atau acara formal lainnya, tentunya dengan corak desain yang modern agar menyesuaikan dengan kondisi acaranya.
Dari corak warnanya, tidak hanya merah saja, tetapi sudah mulai ada berbagai variasi warna pilihan, seperti merah muda, kuning keemasan, biru, hitam, putih dan berbagai padanan corak dan motif warna lainnya.
Cheongsam/Changsan/Qipao>>>>>>>>Hanfu.
Ini karena pakaian Manchu ini telah bertansformasi sejak kejatuhan Dinasti Qing menjadi pakaian yang lebih modern dan lebih simpel. Bandingkan dengan gerakan Hanfu yang sedang ngetren sekarang ini yang terjadi adalah Hanfu hasil romantisasi masa lalu dan film-film klasik dengan jubah-jubahnya yang berlapis-lapis dan beloboran, dengan nyaris tak ada usaha penyesuaian dengan perkembangan zaman. Bahkan Hanfu yang sekarang banyak dikenakan terlesan terlalu mewah dan mungkin di zaman dahulupun hanya dikenakan oleh kalangan bangsawan elit saja.
Pakaian ‘Cheongsam’ juga ada buat laki-laki lho, tidak hanya buat cewek saja. Lagi pula sekarang cheongsam semakin mudah ditemukan di mall-mall atau pusat perbelanjaan, apalagi moment menjelang imlek begini, sudah pasti akan menjamur, dengan berbagai motif dan desain modern tentunya 🙂
Baju Cheongsam juga mengikuti perkembangan jaman.
Sehingga saat ini sudah banyak baju Cheongsam yang sangat modis.