Last Updated on 3 May 2021 by Herman Tan Manado
Sangjit dalam dialek Hokkian (Hanzi : 送日頭: Pinyin : Song ri tou) atau adalah salah satu prosesi pernikahan dalam budaya Tionghoa.
Sangjit dalam bahasa Indonesia berarti proses seserahan atau lamaran dari pihak keluarga mempelai pria (dengan orang tua, saudara dan teman dekatnya yang masih single) dengan membawa “seserahan” ke pihak keluarga mempelai wanita.
Acara Sangjit biasanya dilakukan setelah pertunangan (Dinghun 订婚, tapi ada juga yang tidak lagi melakukan acara pertunangan, dan menggabungkannya ke acara sangjit) dan sebelum pernikahan (Hunli 婚礼), dimana sangjit ini biasanya dilakukan sebulan atau beberapa bulan sebelum acara pernikahan.
Waktu pelaksanaan prosesi sangjit umumnya berlangsung pada siang hari.
»Daftar Isi Artikel Pernikahan Tionghoa :
1. Tingjing (Dingqin), Prosesi Lamaran ala Tradisi Tionghoa (Wedding Proposal)
2. Dinghun (Tinghun), Prosesi Tunangan ala Tradisi Tionghoa (Wedding Engagement)
3. Sangjit; Tradisi Seserahan Dalam Budaya Tionghoa
4. Tata Cara Sangjit dan Apa Saja Isi Nampan Seserahannya
5. Inilah 8 Tahapan Prosesi Sangjit Bagi yang Ingin Menikah
6. Inilah 10 Macam Seserahan Wajib Dalam Sangjit; Seserahan ala Tionghoa
7. Upacara Teh (Tea Pai Ceremony) Dalam Pernikahan Tionghoa : 6 Hal yang Harus Diketahui!
8. Bagaimana Prosesi Langkahan (Tradisi Pelangkah) Pada Pernikahan Tionghoa?
9. Rangkaian Ritual Pernikahan ala Tionghoa; Panjang dan Melelahkan!
A. Berikut Tata Cara Dalam Prosesi Sangjit :
1. Calon mempelai pria biasanya mengenakan kemeja berwarna merah (atau terkadang mengenakan cheongsam pria), dan untuk calon mempelai wanita mengenakan dress berwarna merah.
2. Wakil keluarga wanita beserta para penerima baki seserahan (biasanya anggota keluarga yang telah menikah) menunggu di depan pintu rumah.
3. Dipimpin oleh anggota keluarga yang dituakan, rombongan pria pun datang membawa baki hantaran ke rumah si wanita. Rombongan ini biasanya wakil keluarga yang belum menikah yang menjadi pembawa nampan seserahan.
Dalam beberapa adat kebiasaan lain, orang tua pria tidak ikut dalam prosesi ini. Teman terdekat diizinkan untuk ikut dalam prosesi ini, apabila kekurangan wakil dari keluarga.
4. Seserahan diberikan satu per satu secara berurutan kepada perwakilan keluarga/penerima mempelai wanita.
5. Barang seserahan yang sudah diterima oleh pihak mempelai wanita, langsung dibawa ke dalam kamar untuk diambil sebagian.
6. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan ramah tamah (katering). Biasanya pihak keluarga mempelai wanita menyiapkan makan siang.
7. Pada akhir kunjungan, barang2 seserahan yang telah diambil sebagian diserahkan kembali/ditukar pada para pembawa seserahan untuk dibawa pulang.
Dan sebagai balasannya, keluarga mempelai wanita pun turut memberikan cinderamata pada keluarga mempelai pria, biasanya berupa manisan, sapu tangan, dan berbagai keperluan mempelai pria nanti (seperti baju, namun ini tidak diwajibkan).
Baca juga : Tradisi Tea Pai Dalam Rangkaian Pernikahan Adat Tionghoa
Lantas kenapa diserahkan kembali sebagian?
Apabila keluarga wanita mengambil seluruh barang yang ada, artinya mereka menyerahkan pengantin wanita sepenuhnya pada keluarga pria dan tak akan ada hubungan lagi antara si pengantin wanita dan keluarganya.
Namun bila keluarga wanita mengembalikan separuh dari barang-barang tersebut ke pihak pria artinya keluarga wanita masih bisa turut campur dalam keluarga pengantin.
8. Wakil keluarga wanita juga memberikan Angpao ke setiap pembawa seserahan, maksudnya mendoakan agar para pembawa seserahan supaya enteng jodoh dan segera menyusul.
Dengan semakin berkembangnya jaman, orang2 cenderung menginginkan sesuatu yang simpel dalam persiapan untuk pernikahan mereka. Karena itu, tata cara sangjit pun telah mengalami MODERNISASI, sehingga sangjit yang ada sekarang ini sudah tidak se-kompleks seperti dahulu, hanya sekenanya saja.
Pada tradisi Suku Hakka, nampan baki yang berisi brides’s daily things akan ditukar dengan groom’s daily things, yang artinya perhiasan dari pihak mempelai wanita, ditukar dengan perhiasan dari pihak mempelai pria.
Nantinya pihak pria yang akan membawa nampan yang berisi aneka macam hantaran, sementara pihak wanita nantinya akan menukar isi nampan, atau mengambil sebagian dari isi nampan.
B. Adapun barang2 yang Umumnya Dipersiapkan Pihak Mempelai Pria, Biasanya Berisi :
1. Pakaian atau (gulungan/potongan) kain untuk mempelai wanita. Maksudnya adalah segala keperluan sandang si gadis akan dipenuhi oleh si pria.
2. Uang angpao (ada juga yang bilang uang susu) dan uang pesta (masing-masing di amplop merah). Pihak mempelai wanita biasanya hanya mengambil uang angpao (uang susu) secara penuh/keseluruhan, sedangkan untuk uang pesta hanya diambil jumlah belakang/ekornya saja, sisanya dikembalikan.
Misalnya uang pesta diberikan sebesar: Rp. 13.000.000,- , yang diambil hanya Rp. 3000.000,-. Apabila keluarga wanita mengambil seluruh uang pesta, artinya pesta pernikahan tersebut dibiayai keluarga wanita. Namun ini bisa saja dibicarakan awal, agar tidak salah persepsi.
3. Nampan yang masing2 berisikan 18 buah (apel, jeruk, pir atau buah yang manis lainnya sebagai lambang kedamaian, kesejahteraan dan rejeki). Nanti ini dikembalikan sebagian kepada pihak mempelai pria.
4. Sepasang lilin merah yang diikat dengan pita merah sebagai simbol perlindungan untuk menghalau pengaruh negatif. Biasanya yang dipakai lilin dengan motif naga dan burung hong. Pihak wanita nanti mengambil 1 pasang, dan 1 pasang lagi dikembalikan kepada pihak pria.
Baca juga : Inilah 10 Macam Seserahan Wajib Dalam Sangjit; Seserahan ala Tionghoa!
5. Sepasang kaki babi (bisa digantikan dengan makanan kalengan yang berjumlah 8-12 kaleng), beserta 6-12 kaleng kacang polong.
6. Senampan berisikan kue mangkok berwarna merah sebanyak 18 potong, sebagai lambang kelimpahan dan keberuntungan. Ini pun akan dikembalikan sebagian ke pihak pria.
7. Senampan berisikan 2 botol arak (Jiu) atau champagne. Pada beberapa kejadian, pihak keluarga mempelai wanita akan mengambil semuanya, lalu ditukar/dikembalikan dengan 2 botol sirup merah ke pihak mempelai pria.
C. Catatan Mengenai Prosesi Sangjitan : Apa Saja Yang Perlu Diambil?
♦ Untuk nomor 3-7 diambil sebagian oleh pihak perempuan dan sisanya dibawa pulang oleh pihak laki laki.
♦ Pada saat dibawa pulang sekalian diberikan juga seperangkat pakaian untuk mempelai pria, termasuk dompet, ikat pinggang, dll. Disertakan juga aneka macam kue, permen (manisan) atau coklat untuk diberikan ke keluarga pihak laki laki untuk dibawa pulang.
♦ Untuk para pembawa nampan dari pihak laki laki, ibu dari mempelai wanita akan memberikan / membagikan angpao untuk hoki keberuntungan. Kalau misalnya akan melangkahi kakak dari mempelai wanita, maka pihak laki-laki juga harus membawa barang pelangkah, seperti 1 stel pakaian.
♦ Dalam beberapa acara seremoni sangjit yang sangat lengkap, dalam hantaran juga ikut disertakan beberapa pasang kemeja dan celana (untuk para pembawa nampan, jumlahnya disesuaikan dengan jumlah pembawa nampan).
Tidak lupa juga sepasang sandal dan sepatu (mempelai wanita dan mempelai pria), dompet (diisi uang nantinya, hehe), ikat pinggang/gesper, seperangkat kosmetik, parfum, jam tangan, dan sebagainya.
Cuma agar lebih memudahkan, kadang biasanya diganti dengan Angpau saja.
Baca juga : Tradisi Tea Pai Dalam Rangkaian Pernikahan Adat Tionghoa
Sebelum keluarga calon pengantin pria memutuskan barang apa uang akan dibawa dalam hantarannya nanti, ada baiknya didiskusikan bersama pihak pengantin wanita terlebih dahulu.
Setelah ditentukan, barang2 seserahan akan diletakkan ataupun dikemas dalam nampan2 yang berjumlah genap, biasanya maksimal berjumlah 12 nampan. Pemilihan barang2 dalam serahan juga tergantung masing2 keluarga.
D. Pada Tradisi Lain, Ada Juga yang Menambahkan :
1. Kaca, artinya kedua mempelai dapat berefleksi pada diri mereka masing-masing sehingga tidak saling menuntut.
2. Uang-uangan dari emas, yang biasanya ada karakter 福 (Fú), yang artinya hoki atau keberuntungan.
3. Dua bundel pita dengan karakter huruf Hanzi 囍; dibaca Suang Hie (Shuangxi, 双喜); yang berarti double happiness, bermakna agar terus bahagia sampai tua nanti.
Untuk buah-buahan sendiri, ada beberapa macam buah khusus yang memiliki arti, seperti :
1. Buah atep yang merah, artinya agar tetap langgeng sampai kapan pun.
2. Buah ceremai, artinya agar rumah tangganya bahagia, banyak sahabat dan keturunan.
3. Buah leket, artinya agar lengket sampai kapan pun, hubungannya selalu intim.
4. Buah pala, artinya kedua mempelai akan terus berjalan lurus, baik-baik saja.
“Sebenarnya, makna dari dilakukannya tradisi sangjitan adalah diharapkan agar suami-istri kelak akan saling berbagi suka & duka sampai akhir hayatnya nanti”
Hal yang menarik dari proses Sangjit ini adalah setiap hal yang dipersiapkan dan proses yang dijalankan memiliki maknanya masing2. Tradisi Sangjit diatas hanyalah sekedar tradisi saja.
Dilakukan atau tidak, juga sebenarnya tidak menjadi permasalahan; mengingat sekarang jaman sudah semakin modern, yang menuntut orang untuk bisa melakukan segala sesuatu dengan lebih simple/praktis, yang penting sekenanya saja.
Apalagi jika salah satu pasangan pernikahan bukan berasal dari etnis tionghoa, bisa menjadi rumit apabila tetap dipaksakan untuk diterapkan 100%.
Acara Sangjit juga biasa disebut 订婚吃喜糖 (Dìnghūn chī xǐtáng). Sebagai catatan, hal-hal yang dipersiapkan dalam tradisi sangjit ini kadang berbeda satu sama lain; mengikuti kebiasaan/adat daerah masing-masing; juga kadang tergantung kemauan dan kemampuan dari keluarga kedua mempelai!
Baca juga : Inilah 8 Tahapan Prosesi Sangjit Bagi Yang Ingin Menikah!
Segala macam item dan perlengkapan dalam list diatas hanya sebagai contoh yang umum saja, dan TIDAK BERSIFAT MUTLAK. Semoga informasi seputar Sangjit ini dapat sedikit membantu bagi pembaca yang berencana akan segera melangsungkan pernikahan.
Happy Wedding Planning!
Semoga Anda berbahagia hingga hari tua, sampai rambut memutih bersama! 白头偕老 (báitóu xiélǎo)!