Tiongkok adalah Negara yang sangat besar, baik dari sisi luas daratan (±9,6 juta km²) maupun jumlah penduduknya (±1,4 miliar). Perbedaan antara Tiongkok bagian utara dan selatan berasal dari perbedaan iklim, geografi, budaya, serta ciri fisik.
Orang Tiongkok selalu mendefinisikan diri mereka sebagai orang utara atau orang selatan ketika sedang bersosialisasi. Kita dapat dengan mudah mengidentifikasi perbedaan mereka dari dialek, penampilan, karakteristik, dan makanannya.
Lalu apa yang membedakan antara orang Tiongkok bagian utara dan selatan?
Wilayah Tiongkok dibagi menjadi bagian utara dan selatan oleh Garis Qinling – Huaihe, yang secara harfiah berarti “Garis Pegunungan Qinling dan Sungai Huai”, yang berasal dari zaman neolitik.
Namun jika ditilik secara budaya, pembagiannya lebih ambigu. Provinsi2 di bagian timur, seperti Jiangsu dan Anhui, Sungai Yangtze kadang dianggap sebagai batas utara – selatan, alih-alih menggunakan patokan Sungai Huai.
1. Penampilan dan Ciri Fisik
Secara umum, orang2 Tiongkok utara umumnya lebih tinggi, mata lebih sipit, kulit lebih cerah, dan wajah lebih panjang. Sementara orang2 Tiongkok bagian selatan umumnya bertubuh lebih pendek, mata bulat besar, kulit lebih gelap, wajah lebih bulat, dan leher lebih pendek.
Keanekaragaman tersebut terbentuk karena adaptasi manusia terhadap iklim sekitar dan pola makan.
Baca juga : Asal Usul Kelompok Orang Hokkian, Hakka, Kanton, Tiociu, dan Lainnya di Asia Tenggara (Termasuk Indonesia)
2. Karakter Masyarakat
Orang2 Tiongkok bagian utara lebih blak-blakan dan berbicara langsung (to the point), lucu, dan suka bergaul. Sebaliknya, orang2 Tiongkok bagian selatan lebih pendiam, cenderung berhati2, dan lebih detail dalam perencanaan.
Baca juga : Inilah 6 Perbedaan Budaya Cara Makan Masyarakat Tiongkok dengan Indonesia
3. Dialek Bahasa
Meskipun Tiongkok menggunakan bahasa Mandarin, yang berdasarkan dialek Beijing Utara, ternyata ada lebih dari 100 dialek di Tiongkok.
Ini dapat menjelaskan mengapa orang2 di utara dapat berbicara bahasa Tionghoa dengan lebih baik. Anda dapat dengan mudah memahami dialek orang utara, bahkan dengan aksen utara sekalipun.
Di sisi lain, ada dialek yang lebih sulit dipahami di wilayah Tiongkok selatan, termasuk bahasa lokal dari puluhan kelompok etnis minoritas, seperti Miao, Zhuang, dan Yao.
Dialek selatan umumnya lebih sulit untuk dipahami. Kebanyakan dari mereka berasal dari Yue (Kanton), Minnan (Hokkien), Wu (Shanghai), Hakka (Taiwan), Xiang (Hunan) atau Gan (Jiangxi).
Baca juga : Selain Mandarin, Ini 5 Dialek Bahasa Lainnya Yang Digunakan di Tiongkok
4. Makanan dan Hasil Pangan
Karena iklim yang berbeda, wilayah Tiongkok bagian utara utamanya menghasilkan gandum, jagung, sayuran akar, dan kubis, sedangkan Tiongkok bagian selatan utamanya menghasilkan beras, terong, tomat, dan berbagai varietas sayuran.
Orang2 di utara lebih banyak mengonsumsi roti kukus (mantou), mie, pangsit, dan makanan2 berbasis gandum lainnya, sementara orang2 di selatan lebih banyak mengonsumsi makanan berbasis nasi (beras).
Buah-buahan dari utara dan selatan juga berbeda. Persik, apel, dan melon banyak tumbuh di utara, sedangkan di selatan lebih banyak menghasilkan buah2 tropis, seperti kelapa, pisang, mangga, dan leci.
Ketika orang2 pergi ke pasar untuk membeli bahan makanan, orang2 di utara akan cenderung membeli dalam jumlah yang banyak. Sementara orang2 di selatan lebih suka membeli makanan dalam jumlah yang lebih sedikit, hanya untuk kebutuhan setiap harinya saja.
Baca juga : Inilah 8 Macam Gaya Masakan Khas Tirai Bambu Yang Perlu Anda Ketahui
5. Kebiasaan Minum
Di Tiongkok bagian selatan, kamu cenderung lebih sering bertemu dengan orang2 yang minum teh. Mereka minum anggur/arak, hanya untuk kebutuhan sosial saja. Sedangkan di Tiongkok bagian utara, mereka lebih sering minum anggur/arak karena kebutuhan untuk menghangatkan badan akibat cuaca dingin.
Baca juga : Inilah 5 Hal Tentang Arak Tradisional Tiongkok Yang Perlu Anda Ketahui