Last Updated on 29 September 2022 by Herman Tan Manado
Pada jaman dahulu, orang2 Tiongkok menganggap bahwa bumi berbentuk persegi empat, sementara langit berbentuk bulat (lingkaran). Filosofi ini dinamakan Tian Yuan Di Fang (天圆地方), atau dalam bahasa inggris disebut Round Sky and Square Earth.
“Langit bulat dan bumi persegi” adalah konsep dasar dalam tradisi geografi Tiongkok kuno. Langit yang berbentuk bundar (天圆; Tian Yuan) adalah simbol Yang, sedangkan bumi yang berbentuk persegi (地方; Di Fang) adalah simbol Yin.
Filosofi ini telah lama muncul, setidaknya sejak 2000 tahun yang lalu (jaman Dinasti Qin atau Han), dan telah mempengaruhi berbagai aspek, terutama dalam ilmu geografi maupun ilmu arsitektur (konstruksi) Tiongkok.
Konsep bentuk bumi dan langit ini dianggap sebagai simbolisasi Tiongkok, dan diterapkan pada berbagai hal pada aspek kehidupan. Misalnya :
1. Desain koin cina kuno, a.k.a koin Guangxu (光緒), koin yang bagian tengahnya berlubang membentuk persegi empat, sementara sisi luarnya berbentuk lingkaran.
2. Bentuk sumpit, dimana berbentuk bulat di satu ujung, dan berbentuk persegi di ujung lainnya.
Baca juga : 10 Tata Krama Etnis Tionghoa Dalam Menggunakan Sumpit
3. Hingga ke ilmu arsitek, seperti pembangunan pagoda, dimana berbentuk persegi 4 atau persegi 8 pada bagian fondasinya (melambangkan arah mata angin), dan berbentuk lingkaran pada bagian atapnya (melambangkan langit).
Kuil Surga (天坛; Tian Tan), atau The Temple of Heaven juga dibangun berdasarkan prinsip ini. Hal ini selaras dengan pemikiran masyarakat Tiongkok kuno, yang menganggap langit itu bulat, dan bumi itu persegi. Istana Kekaisaran di Kota Terlarang (The Forbidden City) juga dibangun dengan konsep pola persegi.
Baca juga : 4 Hal Yang Harus Kamu Ketahui Pagoda : Sejarah, Arsitektur, dan Filosofinya!
Bangsa Tiongkok kuno percaya bahwa surga itu seperti kubah yang menutupi bumi berbentuk persegi. Ini berasal dari filosofi tradisional Tiongkok yang bernama Tian Yuan Di Fang (天圆地方); dimana semua berawal dari teori Yin Yang alam semesta yang disebut Taiji (太极).
“Ketika bumi terpisah dari langit, alam semesta adalah massa yang sangat besar, bagaikan telur yang menetas, Taiji kemudian berkembang menjadi Liang Yi (dua fase), Teori Yin Yang pun muncul seiring dengan pemisahan langit dan bumi.
Benda2 di langit, seperti matahari, bulan, dan bintang selalu bergerak berputar (mengelilingi) di atas langit; sementara bumi dengan tenang menopang manusia, hewan, tumbuhan, dan benda2 lain di atasnya, laiknya seperti kotak bujur sangkar diatasnya.
Namun apakah nenek moyang kita benar2 berpikir bahwa langit itu bulat dan bumi itu persegi? Miripkah dengan teori kaum bumi datar (flat earth)? Temukan jawaban lebih teknisnya disini.