Last Updated on 5 July 2022 by Herman Tan Manado

Presiden Tiongkok melakukan perjalanan pertamanya ke luar daratan sejak pandemi dimulai, ketika wilayah Hong Kong tengah bersiap untuk menandai tonggak sejarah perayaan 25 tahun serah terima dari pemerintahan koloni Inggris.

Presiden Tiongkok, Xi Jinping, akhirnya melakukan perjalanan pertamanya ke luar daratan Tiongkok sejak pandemi Covid dimulai. Ia mendarat di Hong Kong, dan memberi tahu orang banyak bahwa wilayah itu telah “bangkit dari abu” setelah bertahun2 pergolakan.

Xi dan istrinya, Peng Liyuan, beserta para delegasi, tiba hari ini (30/06) dengan kereta api berkecepatan tinggi di stasiun West Kowloon, sebelum dijadwalkan kehadirannya pada pelantikan kepala eksekutif kota Hong Kong yang baru, John Lee, serta peringatan 25 tahun kembalinya wilayah Hong Kong dari pemerintahan kolonial Inggris ke pemerintahan Tiongkok.

Baca juga : Makau Terima Wisatawan Tiongkok, Hong Kong Tunggu Pemerintahan Baru

Dalam pidatonya, dia mengatakan Hong Kong telah “dilahirkan kembali dari api” dan kebijakan “satu negara, dua sistem” telah berhasil.

“Hati saya dan pemerintah pusat telah bersama rekan2 kami di Hong Kong,” katanya, menurut terjemahan media South China Morning Post.

Dalam beberapa tahun terakhir, Hong Kong telah melalui berbagai tantangan berat satu demi satu, dan telah mengalahkan mereka. “Setelah angin dan hujan, Hong Kong bangkit dari abu, dan menunjukkan semangat yang kuat.”

Baca juga : Xi Jingping : Persatuan Tiongkok & Taiwan Tak Terhindarkan!

Pada acara tersebut, pihak yang berwenang tidak mau mengambil risiko. Mereka memastikan “kunjungan yang sangat koreografi” ini dipenuhi dengan kemegahan dan arak-arakan, serta tidak ada tanda2 perbedaan pendapat.

Berbagai kanal media di Tiongkok dan Hong Kong memberitakan meriahnya suasana kedatangan Xi dan rombongan.

Kedatangan karpet merah Xi diiringi orkes tiup, termasuk tarian tradisional barongsai, serta para pelajar (yang telah diperiksa/diseleksi terlebih dahulu) yang bertugas meneriakkan dan mengibarkan bendera Tiongkok.

Xi juga bertemu dengan kepala eksekutif yang akan segera dicopot pada 1 Juli 2022, Carrie Lam, dan kepala penghubung Tiongkok, Luo Huining, sebelum menyapa pejabat lainnya.

Sebelum Xi tiba, polisi Hong Kong muncul di sekitar pusat konvensi, membentuk zona aman 2 lapis yang ketat, tanpa akses sipil. Pada hari Rabu (29/06) kemarin, ratusan taksi merah khas Hong Kong, dihiasi dengan bendera merah Tiongkok, dan spanduk perayaan 25 tahun berwarna merah, diparkir dalam bentuk nomor “25” di distrik Central kota.

Di seberang pelabuhan di Kowloon, ratusan bendera Tiongkok dan Hong Kong terlihat berkibar dari pagar balkon 2 apertemen, yang masing2 berdiri setinggi puluhan lantai.

Xi Jinping tiba di Hong Kong hari kamis (30/06) pada acara peringatan 25 tahun serah terima Hongkong, sekaligus menghadiri pelantikan kepala eksekutif Hong Kong yang baru (Foto : Selim Chtayti/AFP/Getty Images)

Baca juga : Hong Kong Darurat! Mayat Bertumpuk, Rumah Duka Kewalahan Urus Jenazah Pasien Covid-19!

Sebagai info, pada 1 Juli 1997, wilayah itu dijanjikan 50 tahun pemerintahan sendiri, termasuk kebebasan berkumpul, berbicara, dan kebebasan pers, yang mana ini tidak diperbolehkan di daratan Tiongkok yang diperintah Komunis.

Saat kota yang berpenduduk 7,4 juta orang itu menandai ¼ abad di bawah pemerintahan Beijing, janji2 itu mulai menguap …

Di bawah rencana untuk memastikan hari ulang tahun berjalan tanpa hambatan, stasiun metro terdekat telah ditutup, dan bus2 dialihkan, sementara pelabuhan dan area lainnya tunduk pada zona terbang terbatas sementara.

Peluang untuk mengkritik Xi, atau pemerintah Hong Kong yang didukung Beijing, akan dilarang. Salah satu dari sedikit kelompok pro-demokrasi Hong Kong yang tersisa mengatakan, tidak akan melakukan protes pada hari-H, setelah beberapa anggotanya telah diundang untuk minum teh (dipanggil) oleh kepolisian.

Outlet lokal dan asing telah ditolak aksesnya ke acara hari Jumat (1/7) oleh pihak berwenang, dengan alasan pandemi.

Media Hong Kong telah tertatih2 sejak diperkenalkannya undang2 keamanan nasional pada tahun 2020. Beberapa surat kabar  dan situs web terpaksa ditutup, sementara editor dan eksekutifnya telah ditangkap.

Sebuah unit polisi khusus yang berjaga2 di distrik Wanchai, Hong Kong, pada hari ini (Foto : Peter Parks/AFP/Getty Images)

Baca juga : Tok-tok! Tiongkok Resmi Sahkan UU Keamanan Hong Kong!

Ini adalah salah satu cara Beijing dalam beberapa tahun terakhir memperluas pengaruh dan kontrolnya. Kegiatan protes itu sebenarnya telah dilarang, seiring demonstrasi massa pro-demokrasi telah dihancurkan oleh polisi.

Sekolah2 sekarang harus memberikan pelajaran tentang patriotisme dan keamanan nasional. Beberapa buku pelajaran sejarah yang baru bahkan menyangkal Hong Kong pernah menjadi koloni Inggris.

Perubahan tata cara pemilihan pada demokrasi ala Hong Kong telah memastikan bahwa tidak ada anggota parlemen oposisi di legislatif kota, hanya mereka2 yang dianggap oleh Beijing sebagai “patriot” saja yang boleh mengisi jabatan sebagai wakil rakyat itu. wkwk.

Menanggapi peristiwa di Hong Kong, menteri luar negeri Australia, Penny Wong, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari ini (30/06) bahwa negaranya “tetap sangat prihatin dengan erosi yang berkelanjutan atas hak, kebebasan, dan otonomi di Hong Kong.”

“Kami mendesak pemerintah Tiongkok dan otoritas Hong Kong untuk menegakkan dan melindungi elemen2 yang sangat penting bagi keberhasilan Hong Kong, termasuk otonomi tingkat tinggi, hak dan kebebasan yang dijamin oleh undang-undang dasar dan deklarasi Tiongkok-Inggris” katanya.

Babak baru Hong Kong : ¼ Abad Menjelang Berakhirnya Perjanjian 50 Tahun Kebebasan Mengatur Wilayahnya Sendiri pada 2047

John Lee, mantan kepala keamanan yang mengawasi tindakan keras terhadap gerakan pro-demokrasi Hong Kong yang terjadi pada 2019-2020, akan dilantik sebagai kepala eksekutif wilayah (CEO Hong Kong) berikutnya.

Lee akan menggantikan Carrie Lam, yang difitnah atas serangkaian tindakan keras yang dimulai pada tahun 2019. Ditanya oleh media Bloomberg awal bulan ini, apakah dia ingin meminta maaf atas apa pun dari masa jabatannya? dia mengatakan tidak, bahwa dia hanya menyesal atas pengorbanan yang dilakukan oleh keluarganya “untuk mendukung misinya.

Informasi yang dihimpun kantor berita di Hong Kong menyebutkan, upacara pengibaran bendera peringatan kembalinya Hong Kong ke pangkuan Tiongkok akan digelar di Golden Bauhinia Square pada Jumat, 1 Juli 2022, pukul 08.00 waktu setempat.

Dilanjutkan dengan pelantikan Kepala Eksekutif HSAR yang baru, John Lee, di Hong Kong Convention and Exhibition Center pada pukul 10.00 waktu setempat.

Baca juga : Awal Mula Kerusuhan Hong Kong : Bagaimana Itu Bisa Terjadi?

Lee telah berjanji untuk menyatukan kota untuk “babak baru”, sementara juga menjanjikan pendekatan yang lebih agresif untuk melawan “penyebar ketakutan dan perkataan buruk” oleh para kritikus.

Jurnalis terkemuka Hong Kong, Ching Cheong, yang pernah dipenjarakan oleh otoritas Tiongkok selama 3 tahun, dan akan meliput acara penyerahan tersebut, mengatakan bahwa Lee telah menunjukkan kesetiaannya kepada Beijing, serta akan menjadi tokoh yang paling banyak mengimplementasikan ide2 Beijing”.

“Karier seumur hidup John Lee adalah keamanan, dan dia tidak memiliki pengalaman di sektor lain,” kata Ching.

Xi mengatakan, dia mengharapkan Lee dan pemerintahan barunya untuk “membawa perubahan yang menyegarkan pada pemerintahan Hong Kong”.

Kemarin (29/06), Xinhua, kantor berita resmi negara dari Partai Komunis Tiongkok, mengatakan perkembangan Hong Kong telah “datang dengan pesat” di bawah sistem 1 negara 2 sistem, dengan stabilitas yang sangat dibutuhkan yang dibawa oleh UU keamanan nasional.

Sementara itu, di sisi lain, rekor jumlah warga yang meninggalkan kota Hong Kong untuk selamanya juga tercipta.

Baca juga : Potret Kehidupan Penghuni “Bilik Peti Mati”; Ironi Dibalik Gemerlapnya Kota Hongkong!

By Herman Tan Manado

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?