Last Updated on 1 May 2021 by Herman Tan Manado

Hua Tuo (華佗) adalah seorang ahli pengobatan yang bijaksana dan sebagai penemu latihan Gerakan 5 Jenis Hewan Wu Qin Xi (五禽戏) yang kesohor dan sangat bermanfaat untuk kesehatan manusia. Beliau boleh dikatakan sebagai wakil yang menonjol dan pakar dalam kehebatan ilmu pengobatan secara operasi di Tiongkok pada jamannya.

Hua Tuo merupakan bapak pembedahan dan akupuntur dunia. Nama Hua Tuo sudah tidak asing lagi dalam dunia pengobatan China kuno. Berikut beberapa kisah cerita mengenai tabib setengah dewa ini :

A. Kisah Tabib Hua Tuo yang Mengobati Guan Yu

Menurut catatan novel sejarah Sam Kok Lu Guanzhong, konon beliau pernah melakukan operasi yang berhasil pada lengan Jenderal Guan Yu (关羽), yang terluka akibat kena panah beracun dari musuhnya pada pertempuran Fancheng 219 M.

Tabib Hua Tuo menawarkan pemberian obat anestesi sebelum melakukan pembedahan, namun Guan Yu hanya tertawa dan berkata bahwa dia tidak takut sakit.

Kisah tabib Hua Tuo mengobati Guan Yu

Hua Tuo lalu menggunakan pisau untuk memotong daging dari lengan Guan Yu dan mengikis racun dari tulang. Bunyi kikisan di tulang Guan Yu membuat seorang orang yang mendengar dan melihatnya menjadi merinding.

Selama perlakukan yang “menyiksa” ini, Guan Yu terus memainkan permainan catur Weiqi (catur tradisional Tiongkok) tanpa berkedip karena rasa sakit dengan Ma Liang (马良) , seorang pejabat yang juga mengabdi kepada Liubei.

Ketika kemudian ditanya oleh Ma Liang, Guan Yu mengatakan bahwa ia pura-pura tidak merasakan sakitnya untuk menjaga moral tentara agar tetap tinggi.

Setelah Hua Tuo berhasil membersihkan racun dari tangannya, Guan Yu menawarkan hadiah 100 ons emas, namun dia menolak, dengan mengatakan bahwa tugas seorang dokter menyembuhkan pasien, dan tidak mengambil keuntungan. Saat ini kuil untuk menghormati Hua Tuo terdapat di Hua Yin, Shaanxi.

B. Masa Kecil Tabib Setengah Dewa, Hua Tuo

Dialah yang pertama kali mengembangkan teknik pembedahan dan akupunktur. Hua Tuo, atau biasa disebut juga Yun Hua, berasal dari Pei Guo Jiao (sekarang Haoxian, Provinsi Anhui, China). Dia adalah seorang tabib medis yang terkemuka di China Kuno dan terkenal dengan julukan “Tabib Mujarab”.

Hua Tuo tidak mengejar ketenaran maupun uang. Malahan ia mencurahkan dirinya untuk mempelajari pengobatan. Ia sangat terampil dalam berbagai macam bidang pengobatan, suatu fakta yang merefleksikan kemajuan ilmu pengobatan di abad ke-2 di China.

Tabib Hua Tuo, sang Dewa Pengobatan

Hua Tuo sudah terlihat sangat pandai sejak masa belianya. Ayahnya meninggal saat dia masih berusia 7 tahun. Karena keluarganya miskin, ibunya memutuskan untuk mengirim Hua Tuo untuk belajar pengobatan kepada tabib Cai, seorang teman dekat ayahnya.

Hua Tuo pergi ke kota dan bertemu dengan tabib Cai. Setelah ia mengutarakan keinginannya menjadi seorang tabib pengobatan, tabib Cai berpikir pada dirinya sendiri, “Ayah Hua Tuo adalah teman saya.

Jika saya tidak mengambilnya sebagai murid, orang-orang di kota akan berpikir bahwa saya adalah orang yang memutuskan hubungan dengan keluarganya setelah seorang teman meninggal, dan memperlakukan teman tanpa kesetiaan.

“Saya sebaiknya mengambilnya sebagai murid. Bagaimanapun, saya harus mengetes anak itu untuk menentukan apakah ia memang ditakdirkan untuk pengobatan.”.

Tabib Cai melihat beberapa muridnya sedang mengumpulkan daun mulberi di halaman belakang, tetapi mereka mendapat kesulitan untuk mencapai daun di dahan tertinggi ketika memanjat pohon. Ia memutuskan ini akan menjadi tes pertama untuk Hua Tuo.

Ia bertanya pada Hua Tuo, “Bisakah kamu memikirkan cara untuk mengumpulkan daun dari dahan tertinggi di pohon itu?”

Hua Tuo berkata dengan percaya diri, “Oh, itu mudah.”

Hua Tuo meminta sepotong tali, dan mengikatkan batu kecil di ujung tali tersebut. Ia melemparkan tali itu di sekeliling dahan tertinggi dan berhasil mengumpulkan semua daun di dahan itu, melengkung karena berat dari batu. Selanjutnya, tabib Cai melihat dua ekor kambing sedang berkelahi dengan mata mereka yang memerah.

Tidak ada seorang pun yang bisa memisahkan kedua kambing ini. Ia memutuskan ini akan menjadi tes kedua untuk Hua Tuo.

Ia berkata “Hua Tuo, bisakah kamu memisahkan kedua kambing ini?” Hua Tuo segera menjawab,

“Tentu saja”. Ia mengambil rumput memenuhi kedua tangannya dan meletakkanya di sebelah kambing tersebut di kedua sisi.

Kambing- kambing itu telah lapar karena berkelahi, maka mereka segera berlari untuk menikmati rumput tersebut. Perkelahian itu berhenti bahkan tanpa perlu diusahakan. Sangat kagum dengan kepandaian Hua Tuo, tabib Cai dengan gembira menerimanya sebagai murid.

Hua Tuo belajar sangat rajin sejak permulaan. Dia menitik beratkan pada praktik klinis sesungguhnya dan akhirnya menjadi seorang tabib legendaris pada dinasti Han Timur.

Bahkan setelah ia mendapat reputasi sebagai seorang tabib pengobatan, ia tidak pernah membeda-bedakan pasiennya. Ia akan menyediakan jasanya ke mana pun ia pergi. Ia memperlihatkan sebuah jiwa yang mulia dengan mengobati penyakit dan menyelamatkan nyawa. Ia belajar pengobatan seumur hidupnya.

Ia mengembangkan teori pengobatan yang inovatif dan teknik pengobatan yang mengagumkan dalam berbagai bidang pengobatan, termasuk pengobatan luar, dalam, ginekologi, akupunktur, parasitolog, dan terapi fisik sebagai pengobatan medis. Selain itu, dia juga sangat terampil dalam pembedahan.

Sesungguhnya, ia adalah tabib pertama yang melakukan operasi pembedahan perut dalam sejarah kedokteran China. Untuk mengurangi sakit akibat pembedahan pasien, ia menemukan bubuk Ma Fei San, yang digunakan untuk pembiusan seluruh badan.

1600 kemudian, bangsa Eropa mulai menggunakan obat bius untuk operasi pada awal abad ke-19.

C. Gerakan Lima Hewan – Inovasi dalam bidang akupunktur juga ditemukan oleh Hua Tuo

Pernah suatu ketika seorang pasien mencari pengobatan medis darinya karena ia mempunyai masalah dengan kakinya dan tidak dapat berjalan. Setelah mengecek nadinya, Hua Tuo menotok beberapa titik akupunktur di punggungnya, dan memberi 7 tusukan akupunktur di tiap titik.

gerakan 5 hewan tabib hua tuo
Gerakan 5 hewan yang ditemukan tabib Hua Tuo

Pasien dengan cepat sudah dapat berjalan setelah pengobatan. Berdasarkan pengalamannya sendiri dalam akupunktur, ia menemukan “Titik Akupunktur Jia Ji”, sebuah titik akupunktur yang mengapit tulang belakang.

Orang-orang di kemudian hari menyebut titik akupunktur tersebut sebagai “Titik Hua Tuo”. Hua Tuo juga menemukan seperangkat latihan yang dianamakan Wu Qin Xi (五禽戏) atau ‘Gerakan 5 Hewan”, yang mengambil gerakan dari 5 macam hewan, yaitu macan, beruang, menjangan (rusa), monyet (kera), dan burung bangau.

Latihan ini menjadi sangat populer di zamannya.

Salah satu murid Hua Tuo, yaitu Wupu, secara terus-menerus berlatih “Gerakan 5 Hewan” menurut yang diajarkan oleh gurunya. Bahkan dalam umurnya yang 90-an, Wupu tetap sangat kuat dan sehat dengan pendengaran dan pengelihatan yang tajam, serta gigi yang baik.

D. Akhir Hayat Hua Tuo dan Peninggalannya

Sayangnya, tabib setengah dewa ini menerima nasib tragis di tangan Cao Cao, seperti yang dikisahkan dalam roman klasik terkenal San Guo, dikisahkan bahwa Cao Cao sering menderita sakit kepala yang gawat. Sudah banyak tabib terkenal yan didatangkan untuk mengobati penyakitnya itu, tapi masih juga tidak berhasil. Akhirnya Huo Tuo dipanggil.

Setelah memeriksa, Hua Tuo berkata kepada Cao Cao bahwa sakitnya hanya bisa disembuhkan lewat pembedahan di kepala. Mendengar hal ini, Cao Cao menjadi gusar dan curiga, bahwa Hua Tuo sengaja diutus oleh lawannya untuk membunuhnya, untuk membalaskan dendam Guan Yu.

Saat berada di dalam penjara, Hua Tuo menyerahkan buku-buku pengobatannya kepada seorang sipir penjara yang merawat dan merasa kasihan akan nasibnya. Tahu bahwa jiwanya tidak akan bisa diselamatkan lagi, sipir penjara itu membawa buku2 Hua Tuo pulang dan menyimpannya baik-baik.

Namun sayang, istri sang sipir berpandangan sempit dan menganggap buku2 tersebut bisa membawa bencana ke dalam keluarganya. Untung pada saat itu sang sipir pulang dan masih bisa menyelamatkan beberapa buku yang tidak sampai habis dimakan api.

Buku-buku inilah yang masih tersisa sampai sekarang, dan diantaranya yang terkenal adalah teknik tusuk jarum, alias titik-titik akupuntur di punggung yang disebut “Jia Ji”, dan pengembangan pati rasa dengan menggunakan obat yang diminum.

Cara ini amat berguna dalam operasi pembedahan, dimana resep2nya terdiri dari beberapa bunga dan tanaman beracun, yang banyak tumbuh di wilayah selatan Tiongkok.

By Herman Tan Manado

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

3 thoughts on “Tabib Hua Tuo; Tabib Setengah Dewa (Gerakan 5 Jenis Hewan Wu Qin Xi)”
  1. Sya punya bezoar peninggalan nenek moyang persis sama dengan yang didapatkan oleh petani tiongkok hingga saat ini saya masih menyimpan drumah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?