Tanya Jawab Agama Tao (Taoisme)

Last Updated on 17 April 2021 by Herman Tan Manado

1. Apakah arti dari kata Tao itu sendiri ?

Arti kata Tao (道) sendiri sangat luas. Tao bisa diartikan sebagai alam semesta; hukum alam atau kebenaran hakiki; kehidupan atau jalan kebenaran. Maksudnya adalah jalan kebenaran yang semestinya ditempuh oleh umat manusia.

2. Apakah ajaran Tao itu ?

Ajaran Tao adalah sebuah ajaran tentang cara memandang dan cara menjalani hidup. Ajaran ini bisa dianggap sebagai akar budaya orang Tionghoa yang merupakan hasil pemikiran, perenungan dan riset leluhur orang Tionghoa tentang kehidupan selama ribuan tahun.

Kaum Tao memandang hidup ini sebagai suatu proses alamiah yang harus dijaga, dijalani, dinikmati dan diisi dengan hal-hal positif.

Kaum Tao berpendapat bahwa manusia itu bagaikan alam semesta kecil yang mempunyai ikatan erat dengan alam semesta yang maha besar. Sehingga menganjurkan agar manusia hidup secara alamiah serta selaras dengan alam.

3. Tao itu apakah termasuk filsafat atau agama ?

Pada mulanya Tao bukanlah agama melainkan perguruan spiritual. Masyarakat awam memandang kaum Tao sebagai kaum pertapa yang hidup di gunung dan kadang mengembara di masyarakat.

Hingga kemudian pada jaman dinasti Han, seorang tokoh Tao yang bernama Zhang Tao Ling membuat kelompok Tao yang bernama Wu Tou Mi Tao.

Inilah cikal bakal Tao menjadi kelompok keagamaan. Saat ini Zhang Tao Ling dipuja sebagai Shen Xian. Beberapa Taoist juga dipuja oleh masyarakat sebagai Shen Xian (Dewa-dewi) seperti misalnya Tian Shang Sheng Mu (Mak Co), Ba Xian ( 8 Dewa), Xuan Tian Shang Di, Fu De Zheng Shen (Hok Tek Ceng Sin) dll.

Saat ini banyak orang yang mempelajari kitab-kitab Tao dan menggunakannya sebagai filosofi hidup. Kelompok ini mempelajari Tao sebagai filsafat kehidupan tanpa unsur keagamaan.

Ada juga yang mempelajari seni dan ilmu Tao seperti Hong Sui dan Chi Kung (Qigong) tanpa harus beragama Tao. Jadi Tao terbagi menjadi beberapa bentuk mulai dari perguruan spiritual, agama, filsafat hingga seni dan ilmu.

4. Apakah Taoist itu ?

Taoist atau Praktisi Tao adalah mereka-mereka yang menjalani Tao, mengembangkan kebijaksanaan dan melatih ilmu spiritual Tao.

5. Apakah perbedaan antara agama dan spiritual ?

Agama adalah organisasi keTuhanan. Agama mempunyai 3 unsur utama yaitu :

a. Ajaran kehidupan : mengajarkan bagaimana sebaiknya menjadi manusia.
b. Ritual : biasanya berkaitan dengan tradisi dan budaya di mana agama itu muncul.
c. Spiritual : berupa latihan-latihan untuk mengembangkan potensi diri.

6. Apakah manfaatnya belajar Tao ?

Belajar Tao adalah belajar tentang kehidupan. Melatih fisik, mental dan spiritual. Dari sisi fisik maka badan akan dilatih agar sehat dan panjang umur. Dari sisi mental akan bisa menyeimbangkan batin, menghilangkan stress dan memupuk kebijaksanaan.

Dari sisi spiritual akan memperkuat sukma, kebal terhadap gangguan ilmu hitam dll.

7. Belajar spiritual Tao itu sebenarnya apa yang dipelajari ?

Karena belajar spiritual Tao adalah belajar tentang kehidupan maka yang dipelajari adalah semua aspek kehidupan dimana pada dasarnya hidup manusia itu terdiri dari 4 unsur yaitu :

a. Tubuh Fisik dilatih agar sehat dan panjang umur.
b. Kesadaran (hati dan pikiran) dikembangkan hingga mencapai pencerahan.

c. Energi hidup / roh dilatih hingga mempunyai kekuatan & mencapai keabadian.
d. Kehidupan sosial duniawi ditata, mengumpulkan amal jasa.

Dalam kaitannya dengan pertanyaan no. 5, umat beragama fokus pada point d. sedangkan spiritual mengembangkan point b & c. Umumnya latihan spiritual hanya diajarkan & dijalankan di kalangan Rohaniwan saja, dan tidak diajarkan secara terbuka kepada umat.

8. Saya masih terikat dengan kehidupan duniawi. Harus berbisnis untuk menghidupi keluarga. Apakah tidak bertentangan jika seandainya saya belajar spiritual Tao ?

Sepertinya sudah menjadi pendapat umum bahwa kehidupan spiritual dan kehidupan duniawi adalah dua hal yang bertentangan, sehingga bagi yang belajar spiritual harus meninggalkan keduniawian.

Tetapi di Tao justru sebaliknya. Bagi yang belajar spiritual Tao justru tidak boleh meninggalkan hidup duniawi. Taoist belajar spiritual justru untuk menopang kehidupan duniawi.

Menerjuni arus kehidupan tetapi tidak hanyut terbawa arus kehidupan. jaman dahulu pada umumnya Taoist hidup sebagai petani. Pada jaman sekarang banyak pilihan pekerjaan yang bisa dilakukan.

Jadi boleh saja berbisnis, yang terpenting pakailah aturan dan etika bisnis yang umum.

9. Saya adalah umat Klenteng / Vihara, apakah boleh belajar spiritual Tao ?

Tentul saja boleh, karena Tao pada intinya adalah ilmu pengolahan diri atau ilmu spiritual yang sifatnya pribadi. Anggap saja seperti berlatih meditasi, yoga, reiki dan ilmu-ilmu sejenis lainnya.

Lagipula umat yang bersembahyang Dewa-dewi di klenteng bisa juga disebut umat Tao. Karena para Dewa-dewi yang dipuja di klenteng-klenteng banyak yang berasal dari Praktisi Tao / Kaum Siu Tao.

10. Selama ini saya terbiasa sembahyang di Klenteng / Vihara. Setelah belajar Tao bagaimana sebaiknya ?

Karena Tao yang diajarkan adalah sebuah latihan spiritual yang sifatnya pribadi. Bagi yang belajar silahkan melanjutkan aktifitas keagamaan seperti biasanya.

Bagi yang sebelumnya tidak pernah sembahyang bisa sembahyang di klenteng terdekat. Boleh juga hanya berlatih secara pribadi di rumah dan tidak kemana-mana. Itu adalah hak pribadi.

11. Apakah persyaratan belajar spiritual Tao ?

Tidak ada syarat yang khusus. Hanya syarat umum seperti usia minimal 15 tahun. Punya niat yang tulus untuk belajar serta berpikiran logis dan terbuka.

12. Apakah setelah belajar Tao saya harus menjaga kesucian diri ?

Tao adalah sebuah cara hidup yang alamiah dan realistis. Definisi kesucian itu sendiri kadang bisa berbeda-beda. Menjadi manusia, asalkan tidak merugikan orang lain dan tidak merusak diri maka itu sudah baik.

Syukur-syukur bisa bermanfaat bagi orang lain. Gunakan Ceng Li sebagai panduan dalam menjalani hidup dan hal-hal yang oleh masyarakat umum dipandang sebagai kejahatan janganlah dilakukan.

13. Apakah setelah belajar Tao ada aturan atau pantangan yang harus dijalankan ?

Tidak ada, karena pada dasarnya manusia adalah sosok yang bebas merdeka. Dalam Tao tidak ada pantangan dan larangan. Semua dikembalikan ke pribadi masing-masing untuk menata hidupnya agar menjadi lebih baik.

Menjadi manusia bijaksana dan membangun keluarga yang bahagia serta menikmati indahnya dunia dengan cara yang benar.

14. Apakah maksudnya Siu Tao / Xiu Dao ?

Siu bisa diartikan revisi sedangkan Tao bisa diartikan kehidupan. Jadi Siu Tao bisa diartikan merevisi kehidupan kita sendiri agar menjadi lebih baik. Siu Tao bisa juga diartikan membina diri menuju kesempurnaan hidup seutuhnya.

Ruang lingkupnya meliputi seluruh unsur kehidupan dan diawali dengan membangun keluarga yang bahagia dan harmonis.

Kemudian baru meningkat lagi mengolah kesadaran dan sukma.

15. Apa target yang ingin dicapai dalam Siu Tao ?

Target ideal dalam Siu Tao adalah :

a. Fisik sehat dan panjang umur
b. Kesadaran mencapai pencerahan

c. Sukma mencapai keabadian
d. Kehidupan duniawi sukses, keluarga bahagia, jadi manusia bijaksana.

16. Apa yang disebut dengan Chi Kung ( Qi Gong ) / Ilmu pernapasan ?

Chi Kung adalah ilmu pengolahan energi tubuh dimana secara garis besar dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :

a. Chi Kung untuk kesehatan (mirip dengan pengobatan prana, reiki dll)
b. Chi Kung untuk beladiri (Wai Kung / Gwa Kang dan Nei Kung / Lwe Kang)
c. Chi Kung untuk spiritual Tao.

17. Apakah bedanya Chi Kung dengan Shen Kung (Sin Kang) ?

Keduanya sama-sama mengolah energi. Bedanya adalah Chi Kung bermain di dimensi energi menuju fisik. Sedangkan Shen Kung bermain di dimensi energi menuju sukma. Jika melatih keduanya akan lebih bagus hasilnya. Karena Shen Kung juga bisa diarahkan untuk mendukung Chi Kung.

18. Apakah setelah belajar Tao kita harus jadi vegetarian ?

Dalam pengaturan menu makanan, sesuaikanlah dengan kondisi badan. Bagi anak kecil yang masih dalam masa pertumbuhan, protein hewani sangat penting untuk pembentukan fisik dan kecerdasan otak. Bagi wanita hamil juga memerlukan banyak protein hewani.

Tapi bagi yang sudah berusia lanjut, kurangilah daging dan perbanyak makan sayuran. Tetapi jika anda memutuskan untuk jadi vegetarian murni, itu adalah hak pribadi anda. Karena Tao tidak ada larangan dan memberikan kesempatan bagi kita untuk memilih yang terbaik bagi diri kita.

19. Apakah saya harus berpindah agama setelah belajar Tao ?

Ini tergantung bidang yang dipelajari. Misalkan belajar Tao sebagai filosofi hidup, maka tidak berarti pindah agama. Atau belajar meditasi dan ilmu pernapasan Tao, maka tidak berkaitan dengan agama. Hanya saja bagi umat non klenteng yang ingin belajar spiritual Tao akan ada sedikit konflik dengan keyakinan yang bersangkutan.

Bagi Tao sendiri hal itu tidak ada masalah. Sedangkan bagi mereka yang selama ini sembahyang ke klenteng dan memuja Dewa-dewi maka tidak harus pindah klenteng dan tetap bisa melanjutkan aktifitas keagamaan yang sebelumnya.

20. Bagaimana cara sembahyang di Tao ?

Kaum Tao biasa menggunakan 1 batang hio. Tapi jika selama ini sudah terbiasa menggunakan 3 batang hio maka silahkan saja jika ingin tetap menggunakan 3 batang hio.

22. Bagaimana cara mengatur sesaji untuk altar Dewa-dewi ?

Fungsi sesaji hanyalah sebagai pemanis saja. Dewa-dewi itu sendiri tidak makan dan tidak membutuhkan sesaji. Biasanya kami menganjurkan agar menggunakan buah-buahan sebagai hiasan altar Dewa-dewi. Kesannya indah, bersih dan sesudahnya bisa kita makan bersama-sama.

Tetapi jika masih ingin menggunakan sam seng sebagai sesaji, itu juga hak pribadi masing-masing. Intinya adalah para Dewa tidak membutuhkan sesaji apapun.

23. Sebenarnya siapakah Dewa-dewi itu ?

Istilah asli dari Dewa-dewi adalah Shen Xian. Yang merupakan sosok suci yang telah mencapai kesempurnaan. Shen Xian terbagi menjadi 2 kategori yaitu Hou Tian dan Xian Tian.

Kelompok Hou Tian berasal dari manusia yang Siu Tao dan berhasil mencapai pencerahan dan keabadian. Sedangkan kelompok Xian Tian adalah Shen Xian yang sudah ada sejak awal mula kehidupan.

Sebarluaskan kitab suci TAO,
Yang dekat dapat sinar terang,
Yang jauh juga dapat bimbingan;

Yang baca timbul kepercayaan,
Yang dengar timbul kebudian;
Menuntun umat manusia sadar kembali ke jalan yang benar,
Supaya semua keluar dari kesesatan”