Last Updated on 17 April 2021 by Herman Tan Manado
Jika Anda seorang yang gemar berpergian sembari sembahyang ke vihara atau klenteng besar di China, dan kebetulan sekali Anda berada di Shanghai, mungkin Wuxi bisa menjadi tujuan wisata yang Anda harapkan.
Ketika saudara sepupu saya dan istrinya bertandang ke China minggu lalu, mereka berencana untuk mengujungi tempat-tempat berbau budaya China, khususnya vihara dan temple besar yang ada di negara ini.
Pesawat mereka mendarat di Shanghai Pudong airport, dan selama tiga hari mereka sudah selesai mengeskplorasi tempat-tempat wisata di kota metropolitan tersebut. Dari sana kami mengoogle keberadaan patung Buddha raksasa di daerah terdekat Shanghai, tepatnya di Wuxi yang masih bagian dari provinsi Jiangsu.
Untuk ke Wuxi tidaklah sulit, Anda hanya perlu menggunakan kereta ekspres, dan dengan waktu tempuh kurang dari 30 menit dari stasiun kereta Shanghai, Anda sudah bisa berada di Wuxi. Kereta kami berangkat sekitar jam 11 pagi, dan setibanya kami di Wuxi North Railway Station (Wuxibei station), kami dikagetkan dengan luasnya stasiun tersebut.
Dalam benak kami stasiun di Wuxi akan jauh lebih kecil dibanding stasiun di Shanghai, hanya saja karena di kota Wuxi ini ada dua stasiun kereta api, stasiun Wuxibei, meski bangunannya besar dan megah, tidak banyak penumpang yang berlalu lalang disana.
Hal ini disebabkan letak stasiun Wuxibei yang lumayan jauh dari pusat kotanya. Kalau bisa, saya menyarankan untuk membeli tiket ke Wuxi dengan tujuan di stasiun Wuxi-nya, bukan Wuxibei. Harga tiket dari stasiun Shanghai ke Wuxi sendiri berkisar 40-50 yuan.
Dari stasiun Wuxibei kami lalu naik bus no 705 dengan tujuan akhirnya di terminal bus. Rupanya kami salah, 灵山大佛 (Ling Shan Da Fo) yang ingin kami kunjungi itu letaknya jauh dari kota, dan harus ditempuh dalam waktu sekitar dua jam dengan bus.
Sesampainya kami di terminal bus, kami kemudian naik bus lagi no 89. Jika Anda bingung dimana mencari bus ini, Anda bisa menanyakan kepada pusat informasi turis yang terletak disamping pintu masuk terminalnya. Bus no. 89 sendiri terletak di stasiun B.
Asalkan Anda memperhatikan petunjuk jalannya, Anda bisa dengan mudah menemukan stasiun B tersebut. Dengan jarak tempuh hampir 1 jam ke Lingshan, Anda hanya perlu membayar 2 yuan. Tidak usah kuatir kalau Anda tidak bisa berbahasa Mandarin, karena stasiun untuk ke Lingshan adalah stasiun terakhir. Jadi, Anda pasti bisa menemukannya dengan gampang.
Dari stasiun Lingshan, Anda hanya perlu berjalan kaki kira-kira 5 menit menuju pintu masuk. Untuk masuk kesini, Anda harus membeli tiket terlebih dahulu. Berbahagialah Anda yang masih mahasiswa, karena Anda bisa mendapat potongan sampai dengan 50% (cukup perlihatkan kartu mahasiswa Anda saja).
Harga normal tiket masuknya adalah 210 yuan per orang. Jadi, kalau Anda masih mahasiswa, Anda cukup membayar 105 yuan.
Kalau Anda bertanya kenapa harga tiket ini mahal sekali, itu dikarenakan tempat tersebut memang besar sekali. Jujur, saya sendiri tidak sempat untuk melihat keseluruhan tempat-tempat lain dikarena mereka akan tutup pukul 17:30, dan kami tiba disana sekitar jam 3 sore. Jadi saya sarankan untuk datang lebih pagi kesana kalau mau puas melihat semua tempatnya.
Saya percaya foto lebih berbicara banyak daripada tulisan…hehehe. Maka dari itu saya mengambil banyak foto disana. Dan mudah-mudahan Anda bisa mendapat gambaran tempat tersebut.
Saya tertarik dengan informasi mengenai tempat wisata diatas. Indonesia memang Negeri yang memiliki keanekaragaman tempat wisata yang memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing. Selain itu, tulisan diatas sangat menarik untuk dipelajari serta dapat menambah wawasan kita mengenai kebudayaan di lndonesia. Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai Explore Indonesia yang bisa anda kunjungi.