Last Updated on 17 April 2021 by Herman Tan Manado
Dalam sejarah Tiongkok, 4Wanita Cantik (Hanzi : 四大美人; pinyin : si da mei ren; kadang ditulis Hanzi : 四大美女; pinyin : si da mei ni) adalah 4 wanita yang pada zaman dahulu terkenal karena kecantikannya.
Walaupun nama mereka ada yang tercatat dalam sejarah tertulis, namun kisah mereka banyak yang sudah tercampur dengan cerita atau legenda rakyat.
Menurut ceritanya, mereka adalah wanita-wanita yang paling cantik pada zaman nya di Tiongkok dulu. Bukan hanya cantik, tetapi mereka juga memiliki pengaruh yang besar terhadap sejarah. Mereka menjadi terkenal terutama karena pengaruh kecantikan mereka terhadap para raja atau kaisar penguasa.
Pengaruh mereka bahkan bisa menyebabkan keruntuhan dan perubahan pemerintahan. Walaupun begitu, kebanyakan kisah hidup mereka diakhiri dengan kesedihan ataupun tragedi; bahkan menyebabkan penderitaan bagi rakyat. Kecantikan tidak menjamin membawa kebahagiaan.
Empat wanita cantik hidup di empat dinasti yang berbeda, masing-masing terpisah selama ratusan tahun, dan memiliki kisah cerita yang berbeda-beda. Ke Empat Wanita Cantik ini adalah :
1. Xi Shi (西施)
Xi Shi hidup pada tahun 560 SM adalah salah satu tokoh dari 4 wanita tercantik Tiongkok di penghujung Zaman Musim Semi dan Gugur (zaman penghujung Dinasti Zhou). Ia dilahirkan di sekitar Kuaiji (會稽), wilayah Zhejiang sekarang dengan nama Shi Yikuang (施夷光).
Ia dipanggil Xi Shi karena ia tinggal di dusun bermarga Shi yang letaknya di sebelah barat dusun tetangga. Diceritakan bahwa Xi Shi tinggal Zhuji, ibukota negara Yue pada zaman musim semi dan musim gugur.
Saking cantiknya dia, dikatakan bahwa ikan2 juga nenenggelamkan/menyembunyikan diri karena malu saat dia sedang mencuci pakaiannya di sungai. Di kala itu, negara Yue menjadi bawahan negara Wu, sehingga harus membayar upeti karena kalah perang.
Raja negara Yue, Gou Jian, yang pernah juga ditawan karena kalah perang, diam2 merancang rencana pembalasan dengan siasat wanita cantik. Menteri negara Yue, Fan Li (范蠡), kemudian mempersembahkan Xi Shi dan Zhen Dang (wanita cantik lainnya) kepada Fu Chai (夫差), raja negara Wu pada tahun 490 SM.
Siasat wanita cantik itu berhasil, Fu Chai melupakan urusan pemerintahan negara dan membunuh penasehatnya sendiri, Wu Zixu yang mengkritik Fu Chai. Fu Chai, bahkan menghamburkan sumber daya untuk mendirikan sebuah istana khusus untuk wanita2 cantiknya, yang pada akhirnya semakin memperlemah negara Wu.
Tahun 473 SM, raja Gou Jian (negara Yue) menaklukkan tentara negara Wu. Fu Chai raja Wu kemudian bunuh diri.
Setelah Wu takluk, konon Gou Jian raja Wu memerintahkan Xi Shi untuk ditenggelamkan ke dalam danau agar dia tidak mengalami nasib seperti Fu Chai raja Wu yang mabuk akan kecantikan Xi Shi. Pada versi kisah lain, diceritakan bahwa setelah Wu takluk, Fan Li pensiun dan membawa Xi Shi untuk hidup bersama dirinya.
Fan Li kemudian mengganti namanya menjadi Tao Zhu Gong, dan menjadi pengusaha yang sukses dan kaya raya.
Ungkapan 西施沉魚 (Xī shī chén yú) mengatakan bahwa kecantikan Xi Shi dapat membuat ikan2 yang berada di kolam lupa akan cara berenang, sehingga tenggelam ke dalam dasar kolam.
2. Wang Zhaojun (王昭君)
Wang Zhaojun (nama lain Wang Qiang) hidup pada abad ke 1 Masehi, pada masa dinasti Han berkuasa. Ia adalah satu dari 4 wanita cantik Tiongkok. Kecantikannya dikatakan dapat menjatuhkan burung2 yang sedang terbang.
Ia dilahirkan dalam keluarga berada di daerah yang sekarang terletak di kabupaten Xingshan, provinsi Hubei di wilayah selatan kerajaan Han barat. Dalam perjalanannya ke Xiongnu, ia pun terkenal kanre amemakai jaket bulu, sambil memetik alat musik pipa dan menunggang keledai. Gambaran inilah yang identik dengan Wang Zhaojun.
Pada tahun 38 M, Kaisar Yuan Di mengeluarkan maklumat kekaisaran untuk mengundang gadis2 cantik dari seluruh negeri untuk ke istana. 2 tahun kemudian, sekitar tahun 40 Masehi, Wang Zhaojun dipanggil masuk dalam istana untuk melayani kaisar Yuan (Liu Shi) sebagai selir.
Selama di istana, Wang Zhaojun tidak pernah sekalipun dikunjungi (dalam arti melayani atau berhubungan seksual) oleh kaisar. Hal ini diceritakan karena sang kaisar memiliki selir baru yang akan melayaninya, dengan cara melihat melalui lukisan wajah yang dibuat oleh seniman Mao Yanshuo.
Wang Zhaojun konon tidak bersedia menyuap pelukis istana itu untuk melukisnya dengan cantik, sehingga si pelukis lalu melukisnya dengan jelek. Akibatnya, kaisar menyangka bahwa Wang Zhaojun adalah wanita jelek dan tidak memilihnya.
Pada waktu itu terjadi konflik berkepanjangan antara kerajaan Han barat dengan suku Xiongnu (terutama Xiongnu barat). Suatu ketika pemimpin Xiongnu timur yang bersekutu dengan Han, Huhanye, datang ketiga kalinya Chang’an dalam rangka kunjungan penghormatan.
Huhanye lalu meminta agar dia bisa menjadi menantu kekaisaran. Permintaannya tidak diluluskan, akan tetapi Huhanye diberikan kompensasi berupa selir2 kaisar (terutama yang tidak pernah dikunjungi kaisar). Wang Zhaojun adalah salah satu di antara mereka yang diberikan kepada Huhanye.
Dituliskan dalam Hou Han Shu, Wang Zhaojun sendiri secara sukarela mengajukan diri untuk dikirim ke Xiongnu, karena dia kecewa terlalu lama menunggu.
Lalu, kaisar Yuan yang baru pertama kalinya bertemu dengan Wang Zhaojun tertegun akan kecantikannya, dan sangat menyesal, bahkan sempat mempertimbangkan kembali keputusan untuk memberikan Wang Zhaojun kepada Huhanye.
Namun akhirnya kaisar Yuan merelakan Wang Zhaojun demi persekutuan Han dan Xiongnu.
Wang Zhaojun kemudian menjadi selir kesayangan Huhanye, dan melahirkan 2 pangeran dan 1 putri. Setelah Huhanye meninggal, Wang Zhaojun memohon agar dapat kembali ke China daratan, namun permohonannya ditolak kaisar Cheng (Liu Ao).
Kaisar Cheng malah memerintahkan agar dia mengikuti tradisi Xiongnu untuk menikah dengan pemimpin Xiongnu berikutnya, putra tertua Huhanye. Dalam pernikahannya yang kedua, dia melahirkan 2 putri. Wang Zhaojun pun membantu Huhanye dalam mengembangkan kerajaan Xiongnu, maka itu orang Xiongnu sangat menghormati Wang Zhaojun.
Dalam versi legenda lain, diceritakan setelah permohonannya untuk kembali ke daratan ditolak kaisar Cheng, Wang Zhaojun bunuh diri sebagai upaya untuk menolak menikah lagi dengan anaknya sendiri. Karena Wang Zhaojun, selama sekitar 60 tahun terbentuk perdamaian antara bangsa Han dan Xiongnu.
Pemerintah Tiongkok sekarang mempergunakan Wang Zhaojun sebagai simbol persatuan antara etnis Han dengan etnis minoritas lainnya.
Ungkapan 昭君落雁 (Zhāo jūn luò yàn) mengatakan bahwa kecantikan Wang Zhao Jun dapat membuat burung2 yang terbang di angkasa lupa menggerakan sayapnya, sehingga jatuh ke tanah.
3. Diao Chan (貂蟬)
Diao Chan dikabarkan lahir pada tahun 161 atau 169 Masehi, merupakan salah satu dari 3 wanita cantik yang tercatat dalam sejarah kuno Tiongkok. Berbeda dengan ketiga wanita cantik lainnya, ia tidak tercatat dalam buku sejarah maupun catatan manuskrip apapun.
Ia bahkan dianggap sebagai tokoh fiksi yang dibuat oleh penulis novel San Guo (3 Negara; Sam Kok), Luo Guanzhong dari Dinasti Ming.
Dikatakan bahwa kecantikan Diao Chan dapat membuat awan2 menutupi bulan purnama. Maksudnya, kecantikan Diao Chan mampu menutupi kecantikan terang bulan purnama.
Dalam hidupnya, Diao Chan adalah pelayan seorang menteri Dinasti Han yang bernama Wang Yun (王允), yang sebenarnya telah dianggap seperti anak kandung sendiri.
Dalam roman 3 Kerajaan – Sam Kok (sebuah novel yang ditulis oleh Luo Guanzhong dari Dinasti Ming), Diao Chan diceritakan membantu seorang perwira Wang Yun dalam membujuk ksatria Lu Bu untuk membunuh seorang tiran, Dong Zhuo.
Diceritakan bahwa Wang Yun memakai siasat wanita cantik (dengan persetujuan Diao Chan sendiri), untuk memecah-belah Dong Zhuo (董卓) , seorang pejabat tinggi yang saat itu berkuasa dan bertindak sewenang2, bersama dengan Lu Bu (吕布), jenderal andalan sekaligus anak angkat Dong Zhuo sendiri.
Taktik yang dipakai Wang Yun adalah mengangkat Diao Chan menjadi anak angkatnya, lalu mempertemukan Diao Chan dan Lu Bu. Lu Bu yang ketika bertemu pertama kali dengan Diao Chan langsung jatuh hati, dan segera menyatakan keinginannya untuk menikahi Diao Chan. Wang Yun pun segera menyetetujuinya.
Di satu sisi, Wang Yun juga mempersembahkan Diao Chan kepada pejabat Dong Zhuo, sambil mengatakan kepada Lu Bu bahwa tindakannya ini adalah paksaan dari Dong Zhuo sendiri. Hal ini sudah tentu membuat Lu Bu marah dan benci kepada ayah angkatnya tersebut.
Wang Yun kemudian membujuk Lu Bu untuk melakukan pemberontakan kepada Dong Zhuo. Akhirnya, Lu Bu pun melakukan aksinya dan membunuh Dong Zhuo dengan tangannya sendiri, sehingga berhasil merebut kembali wanitanya, Diao Chan.
Dalam upaya pembunuhan tersebut, mengharuskan Diao Chan untuk berperan menjadi salah satu gundik/selir Dong Zhuo, walaupun sebenarnya ia adalah kekasih Lu Bu. Ia berhasil membuat keduanya cemburu dan saling bersaing, hingga jatuh ke dalam sebuah pertempuran, misi Diao Chan saat itu pun dianggap berhasil.
Ungkapan 貂嬋閉月 (Diao Chan Bi Yu) mengatakan bahwa kecantikan Diao Chan ini dapat membuat Bulan menutupi dirinya dengan awan2 disekitarnya.
4. Yang Guifei (楊貴妃)
Yang Guifei (nama lain Yang Yuhuan; 楊玉環) hidup pada tahun 719-756 Masehi, berasal dari Huayin, Hongnong. Ia adalah salah satu dari 4 wanita tercantik dalam sejarah Tiongkok, yang hidup di masa Dinasti Tang. Dia menjadi yatim piatu pada usia yang terbilang muda, kemudian ikut dan tinggal bersama pamannya di Henan.
Yuan Guifei terkenal akan hubungannya dengan Li Longji (Kaisar Tang Xuanzong), yang sebenarnya adalah mertuanya, dimana pada awalnya ia dijadikan selir Pangeran Shou, anak dari Kaisar Xuanzong sendiri.
Pada bulan 11 tahun ke 22 periode Kaiyuan (734 M), ia diangkat selir oleh Kaisar Tang Xuanzong (唐玄宗). Karena merupakan selir Kaisar, Yang Yu Huan diberi gelar Yang Gui Fei (杨贵妃). Sebagai selir, ia memiliki kecantikan, keanggunan, dan pesona yang membuat berbagai bunga menjadi tiada artinya.
Selain kecantikannya, Yang Gui Fei juga berbakat dalam memainkan alat musik dan tarian, sehingga amat disayangi oleh sang Kaisar. Konon kecantikannya pada waktu itu dapat membuat bunga2 yang sedang mekar pun menjadi malu.
Ia kemudian menjadi salah satu wanita terkuat di istana selama sejarah Tiongkok, tapi kemudian di eksekusi karena Pemberontakan Anshi.
Pada saat pemberontakan An Lu Shan (安禄山), Kaisar Tang Xuan Zong yang kalah dalam peperangan ini dan melarikan diri dari ibukotanya Chang’an, lantas kemudian menuju ke Sichuan (四川). Di tengah perjalanan, tepatnya di Ma Wei Po (马嵬坡), pasukan Tang melakukan protes, dan tidak ingin bergerak maju lagi.
Mereka menganggap bahwa pemberontakan An Lu Shan ini diam2 digerakkan Yang Guo Zhong (杨国忠), kakak/sepupu dari Yang Gui Fei sendiri, yang juga merupakan Perdana Menteri Tang yang berkuasa ketika itu.
Untuk menenangkan hati pasukan, Kaisar Tang Xuan Zong terpaksa mengeksekusi Yang Guo Zong. Tetapi pasukan rupanya masih tidak puas.
Mereka menganggap kekuasaan keluarga Yang terlalu besar dalam kekaisaran, sampai mereka memaksa Kaisar untuk membunuh Yang Gui Fei (adik/sepupu dari Yang Guo Zong) yang dianggap ikut bertanggung jawab atas pemberontakan ini.
Akhirnya, Yang Gui Fei pun dihukum mati. Meski demikian, ia dianggap sebagai seorang “dewi” yang cantik, yang pernah hidup dalam mitologi Tiongkok.
Ungkapan 貴妃羞花 (Gui Fei Xiu Hua) mengatakan bahwa kecantikan Yang Gui Fei membuat bunga2 menjadi malu, dan menutupi dirinya.
aku suka lukisan para dewa