Last Updated on 17 April 2021 by Herman Tan Manado
Er Lang Shen (二郎神; Hokkian : Ji Long Sin) adalah salah satu Dewa perang tertinggi dalam Taoisme, yang bertugas menjaga Langit tingkat ke-8, dan merupakan pengawal/pendamping (bersama Ciu Thian Xuan Nu) dari Thay Shang Lao Cin. Er Lang Shen memiliki “mata ketiga” di tengah dahinya, yang berfungsi untuk melihat kebenaran sejati.
Menurut legenda yang paling terkenal, Yang Jian (杨 戬) adalah adalah keponakan dari Kaisar Langit. Ibunya, Putri Yaoji, adalah saudara perempuan Kaisar Langit. Ibunya dipenjara di dalam Gunung Tao karena telah melanggar Aturan Surgawi, dengan menikahi seorang manusia biasa (ayahnya, Yang Tianyou).
Bertahun2 kemudian, putranya akhirnya berhasil membelah Gunung dengan menggunakan kapaknya, dan berhasil membebaskan ibunya. Yang Jian juga dikatakan memiliki kesaktikan 73 transformasi/perubahan wujud, setingkat lebih tinggi daripada Sun Wukong (72 transformasi).
Er Lang Shen sering divisualisasikan bersama pengawalnya (嘯天犬; Xiaotian; anjing langit), berpakaian perang lengkap, dengan senjata utamanya adalah tombak berujung 3, bermata 2 (三尖 兩刃 槍; San jian liang ren qiang). Hari kebesaran-Nya diperingati setiap tanggal 28 bulan 08 Imlek.
Menurut versi lainnya, Er Lang Shen adalah putra dari seorang gubernur dari propinsi Sichuan yang hidup pada jaman Dinasti Qin, dengan nama Li Bing.
Pada waktu itu Sungai Min (Minjiang, salah satu cabang Sungai Yang Zi yang bermata air di wilayah Sichuan) seringkali mengakibatkan banjir di wilayah Guankou (dekat Chengdu).
Sebagai gubernur yang peka akan penderitaan rakyat, Li Bing segera mengajak putranya Li Er Lang meninjau daerah bencana dan memikirkan penanggulangannya.
Rakyat Guankou yang sudah putus asa menghadapi bencana banjir yang selalu menghancurkan rumah dan sawah ladang, tampak pasrah dan mengandalkan para dukun untuk menghindarkan bencana. Para dukun menggunakan kesempatan ini untuk memeras dan menakut-nakuti rakyat.
Dikatakan bencana banjir itu diakibatkan karena Raja Naga ingin mencari istri. Maka penduduk diharuskan setiap tahun mengirimkan seorang gadis untuk dijadikan pengantin Raja Naga di Sungai Min itu.
Maka tiap tahun diadakan upacara penceburan gadis di sungai yang dipimpin oleh dukun dan diiringi oleh ratap tangis orang tua sang gadis.
Li Bing bertekad mengakhiri semua ini dan berusaha menyadarkan rakyat bahwa bencana dapat dihindari asalkan mereka bersedia bergotong-royong memperbaiki aliran sungai. Usaha ini tentu saja ditentang keras oleh para dukun yang melihat bahwa mereka akan rugi apabila rakyat tidak percaya lagi pada mereka.
Untuk menghadapi mereka, Li Bing mengatakan bahwa putrinya bersedia menjadi pengantin Raja Naga untuk tahun itu. Dia minta sang dukun untuk memimpin upacara. Sebelumnya Li Bing memerintahkan Er Lang untuk menangkap seekor ular air yang sangat besar, dimasukkan dalam karung dan disembunyikan di dasar sungai.
Pada saat diadakan upacara mengantar pengantin di tepi sungai, Li Bing mengatakan pada dukun kepala, bahwa ia ingin sang Raja Naga menampakkan diri agar rakyat bisa melihat wajahnya. Sang dukun marah dan mengeluarkan ancaman.
Tapi Li Bing yang telah bertekad mengakhiri praktek yang kejam dan curang ini bersikeras agar sang dukun menampilkan wujud Raja Naga. Pada saat yang memungkinkan untuk bertindak, Li Bing memerintahkan Er Lang untuk terjun ke sungai dan memaksa sang Raja Naga untuk keluar.
Setelah menyelam sejenak Er Lang muncul kembali sambil menyeret bangkai ular air itu ke tepi. Penduduk menjadi gempar. Li Bing menyatakan bahwa sang Raja Naga yang jahat sudah dibunuh, rakyat tidak usah risau akan gangguannya lagi dan tidak perlu mengorbankan anak gadis setiap tahun.
Setelah itu Li Bing mengajak rakyat untuk bergotong-royong membangun bendungan untuk mengendalikan Sungai Min. Usaha ini akhirnya berhasil dan rakyat di daerah itu terbebas dari bencana banjir. Untuk memperingati jasa-jasa Li Bing dan Er Lang di tempat itu kemudian didirikanlah klenteng peringatan.
Pendapat lain mengatakan bahwa sebetulnya Er Lang Shen adalah Zhao Yu yang hidup pada jaman Dinasti Sui (581-618 SM). Kaisar Sui Yang Di (605-617 SM) mengangkatnya sebagai walikota Jia Zhou.
Ia pernah membunuh seekor naga yang ganas di sungai dekat kota itu. Oleh penduduk kota Ia kemudian diangkat menjadi Er Lang Shen. Pada saat itu Ia berumur 26 tahun.
Setelah kerajaan Sui runtuh, Ia menghilang tidak tentu rimbanya. Pada suatu ketika Sungai Jia Zhou kembali meluap, di antara halimun dan kabut yang menyelimuti daerah itu, terlihat seorang pemuda menunggang kuda putih, diiringi beberapa pengawal, membawa anjing dan burung elang, lewat di atas sungai itu.
Itulah Zhao Yu yang turun dari langit. Untuk mengenang jasa-jasanya penduduk mendirikan klenteng di Guankou dan menyebutnya Er Lang dari Guankou. Oleh Kaisar Zheng-zong dari dinasti Song, Ia diberi gelar Qing Yuan Miao Dao Zhen Jun (Ceng Goan Biau To Cin Kun) atau malaikat berkesusilaan bagus dari sumber yang jernih.
Er Lang Shen banyak dipuja di Propinsi Sichuan. Beberapa klenteng besar yang didirikan khusus untuknya terdapat di Chengdu yaitu Er Lang Miao, di Guan Xian dengan nama Guan Kou Miao, di Baoning, Ya-an dan beberapa tempat lain dengan nama Er Lang Miao.
Kecuali Sichuan, Propinsi Hunan juga memiliki beberapa klenteng Er Lang yang cukup kuno. Er Lang Shen ditampilkan sebagai seorang pemuda tampan bermata tiga, memakai jubah keemasan, membawa tombak bermata tiga, diikuti seekor anjing, kadang-kadang ditambah dengan seekor elang.
Dia dianggap sebagai Dewa Pelindung Kota-Kota di tepi sungai dan sering ditampilkan bersama Maha Dewa Tai Shang Lao Jun sebagai pengawal. Bagi umat yang beragama Tao, Er Lang Shen dianggap mempunyai kesaktian yang luar biasa untuk menghadapi roh atau setan yang jahat.
Hari besarnya diperingati setiap tanggal 28 bulan 8 Imlek. (sumber sejarah Dewa-Dewi : siutao.com)