Last Updated on 17 April 2021 by Herman Tan Manado
Jiu Tian Xuan Nu (九天玄女) merupakan salah satu Dewi Tertinggi dalam Taoisme. Kedudukan-Nya hanya setingkat dibawah Dewi Xi Wangmu 西王母 (Wang Mu Niang Niang), Dewi yang menguasai Langit di Barat; bergelar Yao Chi Jin Mu 瑤池金母. Hari Kebesaran-Nya tanggal 18 bulan 7 Imlek.
Jiu Tian Xuan Nu adalah Dewi yang sering membantu pahlawan2 di jaman kuno Tiongkok. Konon cerita, pada jaman Kaisar Huang Ti Beliau yang pernah mengajarkan rakyat menanam palawija. Sebelum Huang Ti menyatukan Negara, Beliau pernah berperang dahsyat melawan Je Yu.
Je Yu itu adalah sebangsa hewan yang aneh, badannya merupakan binatang, tapi dia memakai bahasa manusia, juga memakan batu dan pasir untuk hidup. Je Yu ini dapat digambarkan sebagai makhluk yang berbadan kuningan, berkepala besi.
Pada waktu perang di daerah Juk Luk, Je Yu ini membuat kabut besar yang menyebabkan pasukan Huang Ti menjadi kehilangan arah. Tetapi untungnya para anak buah itu menciptakan kereta kompas. Dengan kereta tersebut, mereka baru bisa lolos dari kepungan kabut tadi.
Sedang pusing dengan taktik perang, malamnya Huang Ti bermimpi bertemu dengan Dewi Si Wang Mu dan berkata padanya: “Saya akan mengirimkan utusan untuk membantu kamu, kamu akan menang perang”.
Lalu Huang Ti membuat altar dan berdoa / sembahyang 3 hari 3 malam. Hasilnya, nampaklah Jiu Tian Xuan Nu, memberinya Kitab Suci, Pusaka, Buku Perang dan lain-lainnya, hingga akhirnya Huang Ti dapat mengalahkan Je Yu dan dapat menyatukan negara.
Waktu itu, yang Huang Ti dapatkan adalah Buku Suci Huang Ti Yin Fu Cing yang dihargai oleh generasi selanjutnya.
Konon, Jiu Tian Xuan Nu pernah membantu Sung Ciang. Sung Ciang ini merupakan Ketua daerah Liang San Be yang sering membantu orang2 miskin yang kekurangan. Dalam cerita buku “Sui Hu Juan”, pada waktu Sung Ciang dalam perjalanan menuju Liang San Be, dia dikejar2 oleh musuh.
Lalu dia bersembunyi di dalam sebuah kuil, ternyata dia diketahui oleh musuhnya, kelihatan maut sudah menunggu. Namun, pada saat detik2 yang menentukan, di belakang altar dalam kuil tersebut timbul gumpalan awan hitam dan meniupkan seuntai angin keras yang dingin.
Musuh yang mengejar ketakutan melihat keadaan aneh yang mendadak itu, dan lari tunggang-langgang.
Tidak lama kemudian, tampak 2 anak perempuan berbaju hijau di hadapan Sung Ciang dan mengajaknya pergi untuk menemui Seorang Dewi. Dewi tersebut adalah Jiu Tian Xuan Nu. Kemudian, Sung Ciang diajak makan kurma dan minum arak yang harum.
Jiu Tian Xuan Nu juga berkata padanya: “Saya akan memberitahumu 3 jilid Buku Langit, kamu harus bisa menjalankan Tao dengan baik, jadi orang harus jujur, setia kawan, setia pada Negara, yang jelek dan yang sesat dikikis semua, dan dikembalikan pada kebenaran”.
Dewi Jiu Tian Xuan Nu juga berpesan bahwa buku2 itu tidak boleh diperlihatkan pada orang lain, sesudah mantap, bakarlah buku2 tersebut. Dewi juga menurunkan 4 kata-kata langit yang cocok menjadi ramalan hidup Sung Ciang di kemudian hari.
Sesudah kejadian itu, Sung Ciang masih pernah bertemu lagi dengan Dewi Jiu Tian Xuan Nu, yaitu pada waktu dia jadi Jendral Dinasti Sung yang sedang perang sengit dengan tentara2 negeri Liao. Dewi Jiu Tian Xuan Nu mangajarkan teknik perang yang kongkrit.
Dewi Jiu Tian Xuan Nu selalu mengulurkan tangan waktu raja ksatria dan pahlawan2 di jaman dulu sedang mengalami kesulitan, sehingga boleh dikata sebagai “Dewi yang suka Membantu”.
Selain itu, Dewi Jiu Tian Xuan Nu juga mengajarkan cara2 perang yang kongkrit. Oleh karena itu, sebagian orang yang menganggap Dewi Jiu Tian Xuan Nu sebagai “Dewi Perang”.
Hari Kebesaran-Nya diperingati setiap tanggal 9 bulan 9 Imlek. (sumber sejarah Dewa-Dewi : siutao.com)