Last Updated on 17 April 2021 by Herman Tan Manado

Beberapa Gereja di Indonesia sekarang telah mengadopsi budaya Tionghoa di dalam ritual keagamaannya. Bahkan ada gereja yang sudah mengundang barongsai dalam kegiatan acaranya di gereja, seperti pada acara misa tahunan, pernikahan, dan sebagainya.

Salah satu Gereja yang telah mengadopsi budaya Tionghoa sendiri adalah gereja St. Regina Caeli di Pantai Indah Kapuk Jakarta.

Salah satu bentuk pengadopsian budaya Tionghoa dalam Gereja ini, misalnya pada saat moment perayaan Imlek, diadakan perayaan Misa untuk umat Katolik. Umat Katolik yang hadir berdatangan dengan pakaian yang meriah, dengan baju cheongsam merah, atau baju koko merah.

Bahkan pastor yang membawakan misa juga mengenakan pakaian jubah berwarna merah cerah. Bagian interior dan eksterior dari gereja juga dibuat dengan berbagai elemen hiasan Imlek, dengan lampion merah, rangkaian bunga meilan dan dekorasi petasan merah emas.

Bahkan lagu pengiring ibadah dilantunkan dengan melodi gaya tionghoa dengan menggunakan berbagai alat musik tradisional Tionghoa seperti erhu (Chinese violin), qin (dulcimer), san zian (chines banjo), gu (perkusi), darian (Chinese bass gitar), dizi (Chinese flute) dan guzheng (Chinese harp).

Setelah ibadah selesai, Romo membagikan jeruk Ponkan yang sudah diberkati kepada para umat yang hadir. Romo kemudian melanjutkan membagikan Angpao kepada anak-anak, sementara petasan dalam bentuk suara disimulasikan lewat sound system meriah yang meletup-letup.

misa imlek regina caeli 2
Tampak suasana dalam gereja yang dipenuhi ornamen khas Tionghoa
misa imlek regina caeli 3
Jeruk ponkan yang dipersiapkan dalam misa Imlek umat Katolik
misa imlek regina caeli 4
Tampak seorang Romo yang membagi-bagikan Angpao kepada anak-anak
misa imlek regina caeli 5
Tampak petugas ibadah yang menggunakan pakaian serba merah
misa imlek regina caeli 6
Suasana setelah selesai ibadah Misa Imlek, tampak umat berbaur satu sama lain

Umat kemudian kembali ke rumah dengan sukacita untuk merayakan Imlek di rumah masing-masing.

Sumber : Aspertina.org (dengan pengeditan seperlunya)

By Herman Tan Manado

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?