Last Updated on 18 April 2021 by Herman Tan Manado
Batu Giok (Hanzi : 玉; Pinyin : Yu) atau sering disebut Yupei 玉佩 selalu menjadi batu permata favorit di kalangan masyarakat Tiongkok, karena dianggap dapat membawa perlindungan, keberuntungan dan kesehatan.
Hingga saat ini, batu Giok masih merupakan batu permata umum yang paling populer dan bisa dibeli di seluruh toko-toko perhiasan.
Batu Giok; Simbol Status Kekaisaran Tiongkok
Ada dua jenis mineral yang disebut batu giok. Jenis yang dikenal di Cina kuno disebut nephrite. Jenis mineral giok lainnya disebut jadeite. Tingkat kekerasan batu Nephrite sedikit lebih keras daripada jadeite, namun tetap memiliki tekstur sedikit lebih lembut.
Masyarakat Tiongkok dan perantauan di seluruh dunia berpikir bahwa kedua jenis batu giok ini memiliki keistimewaan atau kekuatan khusus, sehingga selama ribuan tahun potongan batu giok memiliki nilai dan makna istimewa, dan para perajin semakin terampil mengukir desain yang semakin rumit.
Karena batu-batuan asli Giok tergolong cukup langka di Tiongkok, batu jenis nephrite (软玉; Ruǎn yù) dulunya menjadi simbol status para penguasa dan dianggap sebagai batu kekaisaran.
Batu Giok juga dianggap sebagai simbol keindahan dan keabadian. Karena itu banyak orang, terutama anak perempuan atau ibu-ibu yang senang memakai liontin atau gelang giok.
A. Giok Asli atau Palsu; Bagaimana Cara Melihatnya?
Jika Anda berminat untuk berbelanja giok yang asli, waspadalah. Kalau perlu bawa seseorang yang Anda anggap cukup paham dalam menilai jenis permata yang satu ini sebelum memutuskan untuk membelinya.
Saat ini, barang giok palsu bisa dengan mudah diproduksi dari plastik keras, kaca, atau berbagai jenis batuan mineral murah, seperti kuarsa atau serpentin. Banyak spesies mineral yang terlihat seperti nephrite dan jadeite.
Giok juga bisa dimodifikasi secara kimia, yang membuatnya terlihat berharga, menyerupai seperti batu giok alami. Untuk menentukan apakah sebuah potongan giok terbuat dari batuan nephrite atau jadeite yang asli, diperlukan beberapa pelatihan pengalaman yang cukup dan peralatan gemologist.
Namun, kebanyakan orang saat ini menggunakan cara termudah/simpel untuk mendeteksi sebuah potongan giok asli atau palsu, yakni dengan cara membakarnya dalam beberapa saat, lalu meraba bagian yang dibakar itu apakah terasa panas atau tidak. Selain itu, apakah bagian hangusnya dapat dihapus atau tidak.
B. Jenis-Jenis Batu Giok
Ada dua jenis dalam membuat batu Giok, yakni nephrite dan jadeite. Di Tiongkok, batuan jadeite sekarang lebih populer dan mahal dibanding jenis yang lebih lembut, nephrite.
Nephrite (軟玉, ruǎn yù, giok lunak) adalah sejenis mineral amfibol. Mineral jenis ini memiliki skala tingkat kekerasan 5.5 atau 6.
Ini cukup solid, namun tidak sekuat kuarsa (tingkat kekerasan 7). Oleh karena itu, pengrajin Tiongkok kuno biasa menggunakan pasir kuarsa (pasir biasa) atau potongan kuarsa untuk mengukir batu giok.
Jadeite (硬玉, yìngyù, giok keras) hanya ditemukan di sekitar 12 tempat di Bumi. Ini adalah sejenis mineral piroksen.
Kelihatannya seperti nephrite, namun lebih solid, jika dipoles akan lebih terang, serta hadir dalam beberapa varian warna. Batuan jenis ini memiliki skala tingkat kekerasan sekitar 6,5 atau 7, hampir sama dengan kuarsa. Ini berarti ukiran dan pemolesan jadeite lebih sulit.
Orang-orang Indian zaman batu di Amerika Tengah juga diketahui membuat hiasan2 dari batu jadeite, namun dikatakan bahwa untuk membuat ukiran, atau bahkan sepotong benda sederhana pun akan memakan waktu yang lama. Jadeite juga ditemukan di benua Eropa, tapi mungkin sangat sedikit yang diimport ke Tiongkok.
Sekarang mayoritas batuan jadeite dunia berasal dari Burma (Myanmar).
C. Perkembangan Giok di Tiongkok
Di Barat, berlian, batu rubi, dan zamrud adalah batu permata mahal yang dipakai oleh orang-orang berpangkat tinggi sebagai simbol status. namun di China, batu Giok (yang berjenis nephrite/ruan yu) dianggap sebagai simbol status dan digunakan untuk dekorasi perhiasan yang mahal.
Karakter untuk giok (玉) terlihat hampir seperti karakter untuk kaisar (王), dengan penambahan goresan kecil di kanan bawah yang mungkin mewakili batu. Karakter untuk batu giok bisa berarti “batu kaisar”.
Selama Zaman Perunggu dan sebelumnya, Batu giok berharga sebagai bahan pembuatan senjata dan kapak. Pada saat itu, benda-benda mewah yang tahan lama, seperti cangkir dan kancing, juga terbuat dari batu giok.
Batu ini langka karena harus diimpor dari daerah Xinjiang (gurun Taklamakan) dan dari tempat-tempat yang jauh lainnya pada 3.000 tahun yang lalu.
Saat itu, orang ras Kaukasia (Asia Tengah) tinggal di daerah tersebut. Kemungkinan orang-orang ini bertransaksi dengan Dinasti Shang (1766 -1122 SM), karena semua potongan nephrite yang ditemukan di makam Dynasti Shang berada di daerah Xinjiang.
Kekuatan yang dipunyai batu giok diyakini dapat membantu penyembuhan berbagai penyakit. Mungkin hal ini yang menyebabkan mengapa batu ini dulunya dianggap sebagai batu permata dari Kaisar. Selama jaman Dinasti Han (202 SM-220 M), dekorasi pemakaman makam Kaisar seluruhnya terbuat dari batu giok yang disatukan.
Saat berbagai Dinasti Tiongkok silih berganti, tingkat kerumitan ukiran batu Giok semakin meningkat. Para pengrajin menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengukir desain yang lebih rumit.
Batuan Jadeite sendiri tidak ditambang di Tiongkok atau daerah sekitarnya, seperti Mongolia atau Xinjiang. Jadi ketika batuan jadeite hijau dari Burma tersedia pada sekitar tahun 1800-an (jaman Dinasti Qing; 1636-1911), batu itu segera menjadi batu lambang Kekaisaran.