Last Updated on 18 April 2021 by Herman Tan Manado

Salah satu orang yang paling berhikmat di negeri Tiongkok adalah Lao Zi (老子), seorang ahli filsuf yang sangat terkenal. Namun Lao Zi juga belajar banyak dari gurunya yang memiliki hikmat sangat tinggi.

Nama guru itu adalah Shang Rong (商容), seorang pejabat tinggi yang hidup pada jaman Dinasti Shang (1600—1046 SM). Shang Rong mempunyai pemikiran yang sangat brilian dan dalam.

Ia juga mempunyai cara mengajar yang dikagumi oleh Lao Zi, karena itu ia merasa bahwa gurunya yang membuatnya sangat berhikmat.

Pada suatu hari dalam usia yang sudah sangat lanjut, Shang Rong sakit parah. Demi mendengar bahwa guru yang sangat dikasihi dan dikaguminya sakit, Lao Zi meninggalkan pekerjaannya dan pergi membesuk Shang Rong.

Saat itu Lao Zi sangat khawatir bahwa gurunya tidak akan bisa bangun lagi. Karena itu, ia bertanya kepada Shang Rong, “Apakah ada yang saya bisa bantu dan apakah ada pesan-pesan yang sangat penting ?”

Dengan suara yang masih bisa didengar dengan jelas, Shang Rong berkata, “Jika kamu pergi dan melewati sebuah desa tua, kamu harus turun di sana.”

Lao Zi agak heran dan bertanya, “Apakah itu berarti saya tidak boleh menjadi orang yang lupa akan desa tua atau kampung halaman ?”

Shang Rong menggelengkan kepalanya, lalu berkata, “Jika kamu melewati pohon tua yang tinggi besar, harus berlari dengan langkah kecil !”

Lao Zi menjawab, “Apakah maksudmu yang penting adalah orang muda harus menghormati orang yang tua ?”

Sambil tersenyum Shang Rong menggelengkan kepalanya lagi. Setelah itu mereka berdua diam sejenak, Shang Rong memikirkan sesuatu untuk dikatakan, sementara Lao Zi memikirkan apa maksud gurunya.

Tidak berapa lama kemudian Shang Rong membuka mulutnya, lalu bertanya, “Apakah lidah saya masih ada ?”

Lao Zi Menganggukkan kepala dan menjawab, “Masih ada !”

Lalu Shang Rong melanjutkan pertanyaannya, “Apakah gigi saya masih ada ?”

Setelah melihat, Lao Zi menjawab, “Sudah tidak ada satu pun gigi yang tertinggal !”

Shang Rong kembali bertanya, “Apakah kamu tahu apa arti yang hendak saya sampaikan ?”

Setelah berpikir sejenak, Lao Zi menjawab, “Apakah Guru ingin menyampaikan bahwa gigi itu keras dan karena itu rontok duluan. Dan lidah itu lebih lembut dan fleksibel, karena itu umumnya lebih taham lama daripada gigi ?”

Dengan senyum bangga, Shang Rong memuji muridnya, “Kamu sekarang sudah mengerti rumus penting kehidupan.”

Gigi itu banyak gunanya dan membuat penampilan seseorang tambah baik. Gigi bisa mengunyah untuk melembutkan makanan yang keras, namun akhirnya lidah yang merasakan. Gigi banyak manfaatnya, namun karena ia keras, umurnya tidak sepanjang lidah.

Banyak orang pintar dan berbakat tidak bisa bertahan lama, bukan karena apa yang bisa dilakukannya, tetapi karena kekerasan hati dan kelakuan sikapnya. Sebaliknya orang yang lemah lembut lebih fleksibel dan lebih bisa bertahan (sumber : xuezhengdao; diambil dari buku berjudul “101 Kisah Bermakna dari Negeri China”).

By Herman Tan Manado

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?