Last Updated on 1 August 2022 by Herman Tan Manado
Hari ke-15 pada bulan ke-7 (七月; Qī yuè) dalam kalender Tionghoa (penanggalan lunar/imlek), disebut juga dengan Bulan Hantu. Di hari ke-15 ini, konon semua pintu neraka dibuka, dan para roh yang sudah meninggal akan keluar untuk mengunjungi bumi selama satu bulan penuh, serta mencariba persembahan berupa makanan dan barang-barang.
Puncak dari kegiatan di bulan ini adalah Perayaan Hantu Lapar (Hungry Ghost Festival) di tanggal 15, atau disebut juga Zhong Yuan Jie (中元节) atau E Gui Jie (饿鬼节).
Dalam Buddhisme, festival ini juga disebut dengan Ulambana atau Yulanpen/Yulanjie (盂蘭盆節); dan di Indonesia sendiri lebih dikenal dengan sebutan sembahyang Cioko, atau sembahyang rebutan.
Cerita mengenai awal mula “Sembahyang Rebutan” atau “Festival Bulan Hantu” ini ada banyak versi. Umumnya yang kita ketahui adalah versi yang berasal dari pengaruh Buddhisme.
Meski begitu, ada juga versi Taoisme-nya, yang ternyata perayaan Qi Yue Pan (pertengahan bulan ke-7) ini jauh dari kesan mitos2, yang dapat diterima secara logika.
Selama bulan ini, etnis Tionghoa biasanya menyiapkan banyak makanan dan persembahan, seperti uang-uangan kertas dan barang-barang duniawi tiruan, untuk diberikan (dibakar) kepada para arwah tersebut.
Namun di antara para arwah tersebut, tidak sedikit juga arwah yang tidak punya keluarga ataupun kerabat, dan arwah yang mendapat karma akibat dari perbuatan buruk mereka selama hidup. Mereka (hantu lapar) menjadi hantu gentayangan, yang dipercaya bisa mencelakai manusia.
Oleh karena itu, disepanjang bulan 7 Imlek ini, sebagian etnis Tionghoa meyakini beberapa pantangan yang dikatakan orang-orang tua dulu, yakni :
Baca juga : 4 Fakta Festival Bulan Hantu, Kearifan Lokal Masyarakat Tionghoa Yang Harus Dijaga!
1. Jika sedang berjalan sendirian di tempat sepi lalu mendengar suara panggilan, jangan pernah menoleh ke belakang atau mencari ke sumber suara. Karena siapapun yang memanggil bisa jadi itu adalah para hantu yang sedang berjalan-jalan. Jika kita menoleh, maka ‘mereka’ akan terus mengikuti.
2. Jangan bersiul-siul sendirian di malam hari. Karena para hantu tersebut akan mengira kalian sedang memanggil mereka, dan akan mengikuti kalian hingga ke dalam rumah.
3. Jangan menyentuh, menginjak atau menyapu kertas sembahyang yang telah menjadi abu, karena itu bisa membuat “mereka” marah karena makannya diganggu.
4. Jika lagi apes, atau sedang sial dan bisa melihat mereka, jangan pernah menatap mata “mereka”, tetap tenang dan jangan takut. Banyak berdoa dalam hati, agar mereka tidak mengikuti atau mengganggu.
5. Jangan ngebut saat berkendara melewati tikungan jalan, atau di dalam terowongan yang sepi dan gelap. Bunyikan klakson jika ingin lewat, agar para hantu ini tidak terkejut dan marah karena terganggu.
6. Jangan meludah dan membuang air kecil sembarangan tanpa permisi, terutama di bawah pohon! Mereka bisa marah, mengikuti dan mengganggu kalian hingga ke rumah.
7. Jangan menyentuh atau iseng memakan persembahan yang ditaruh di tepi jalan. “Mereka” akan marah, karena sama saja kita merebut atau mengambil makanannya.
8. Jangan berteriak-teriak di tengah malam, apalagi di tengah hutan dan mengeluarkan kata-kata tidak sopan. Mereka akan mengira kita akan mengajak bertengkar.
9. Jangan pernah melaksanakan upacara pernikahan selama bulan ini! Karena mereka akan mengira kita sedang melaksanakan upacara/pesta pernikahan untuk mereka.
Pernikahan yang diadakan di sepanjang bulan 7 ini dikhawatirkan akan membawa sial atau tidak bahagia, karena bisa jadi akibat dari kutukan atau hal-hal tidak baik yang ditimpakan oleh para hantu yang tidak senang pada pengantin. Selain itu tentunya kita tidak mau kan, ada “tamu” yang tidak diiinginkan tiba2 muncul di pesta pernikahan.
10. Jangan melakukan perjalanan jauh, terutama perjalanan lewat laut dan udara! Boleh percaya atau tidak, tapi untuk perjalanan jauh yang akan sangat melelahkan, sebaiknya ditunda karena bisa jadi ada kemungkinan sesuatu yang tidak diinginkan disebabkan oleh banyaknya hantu sedang mengintai di jalan.
11. Jangan mengintip ke bawah altar saat bersembahyang. Konon ada arwah yang bisa jadi sedang makan disana, dan tidak mau diganggu.
12. Semua makanan yang diletakkan di altar adalah untuk para arwah umum, maka jangan biarkan anak-anak menyentuhnya sebelum persembahyangan diakhiri!
13. Jangan berkeliaran atau berjalan-jalan malam hari, terutama jika sedang sendirian. Berlaku untuk semua orang, khususnya anak-anak dan wanita hamil! Jangan juga menggunakan pakaian dan celana yang compang-camping, atau pakaian yang berlubang-lubang, karena nanti dikira kita adalah teman mereka.
14. Jangan berenang atau melakukan aktivitas apapun di dalam air pada malam hari, seperti di kolam renang! Memang agak tidak masuk akal, tapi ada kepercayaan bahwa hantu air yang gentayangan sedang mencari pengganti (mangsa), agar mereka bisa bertukar tempat dengan korbannya.
Kepercayaan lain menyebutkan bahwa hantu sangat senang tinggal di air karena lingkungannya sudah pasti memiliki energi yin yang tinggi.
15. Hindari kegiatan berkemah, mendaki gunung dan menjelajah hutan, karena tempat-tempat tersebut adalah tempat favorit mereka.
16. Jangan pungut benda apapun yang menarik perhatian di jalan, terutama koin. Karena bisa jadi uang koin itu sengaja diletakkan orang lain di jalan itu sebagai bagian dari persembahan untuk para arwah, bukan untuk kita.
17. Jangan terlalu mudah ingin tahu. Abaikan suara tangisan, bisikan, atau wewangian aneh, karena hal-hal tersebut bisa jadi adalah ‘undangan’ dari para hantu tersebut.
18. Jangan dengan sengaja membicarakan hantu, atau bercanda dengan hal-hal gaib. Karena kita bisa dikira sedang mengajak mereka untuk ikut nimbrung dan mendengarkan diskusi kita.
19. Jangan mengecat kuku dengan warna hitam. Ini juga agak aneh, tapi ada kemungkinan para hantu menganggap kita adalah salah satu dari mereka. Karena hanya kuku orang mati saja yang warnanya hitam, yang disebabkan oleh pembusukan.
Baca juga : Asal Usul Sejarah Sembahyang Rebutan : Tanggal 15 Bulan 7 Imlek (Qiyue)
20. Jika punya poni rambut yang cukup panjang, potong atau angkat sedikit agar kening kita terlihat. Ini dikarenakan kening seseorang akan menghasilkan pancaran energi “yang” yang besar sehingga hantu yang akan mengganggu kita menjadi segan dan takut mendekat.
Energi Qi juga dipercaya terkonsentrasi di kening kepala, sehingga apabila ditutupi maka kadarnya akan menurun. Ada juga kepercayaan bahwa bahu dan bagian atas kepala mewakili unsur api, dan menutupi bagian tersebut selama festival hantu lapar akan mempengaruhi keberuntungan seseorang.
21. Jangan mengenakan baju-baju berwarna hitam atau merah, karena mereka sangat tertarik pada 2 warna tersebut.
22. Jangan membuka payung dalam rumah! Terutama payung yang berwarna hitam dan merah, karena terbukanya payung menandakan kita sedang mengundang mereka masuk ke dalam rumah.
23. Jangan membunuh serangga, seperti kupu-kupu! Hewan ini dipercaya sebagai manifestasi arwah leluhur, yang bisa jadi sedang mengunjungi atau melihat kita di rumah.
24. Jangan mengambil foto di tengah malam, karena bisa jadi mereka juga ingin numpang eksis di foto kita 🙁 Bukan hanya itu, citra foto (orbs, ectoplasma) dianggap salah satu metode untuk melihat, menangkap atau menjebak potret hantu di dalamnya.
25. Sebaiknya tidak mengunjungi orang yang sedang sakit di rumah sakit, atau melakukan operasi luka, atau menghadiri pemakaman.
26. Tidak boleh meletakkan sumpit dengan menancapkannya ke nasi di mangkuk. Selain tidak sopan, karena posisi seperti itu sama saja dengan menancapkan hio persembahan pada hiolo orang yang sudah meninggal.
Kita juga dianggap sedang mendoakan kematian untuk diri sendiri, atau sedang menunjukkan bahwa nasi tersebut adalah untuk para tamu / roh halus itu.
27. Jangan meninggalkan pintu utama rumah terbuka, terutama di malam hari. Dengan melakukan itu, kita tanpa sadar sedang mengundang energi negatif dan para roh hantu untuk masuk ke rumah.
28. Hindari membeli wayang, patung atau boneka, khususnya boneka yang berbentuk manusia. Obyek-obyek yang berbentuk mirip manusia sering kali menjadi medium favorit untuk ditempati roh hantu.
Masih banyak tabu lain yang perlu dihindari selama bulan ketujuh ini, khususnya tabu yang berkaitan dengan etika dan hal-hal beresiko tinggi.
Sebagian pantangan ini kedengarannya tidak masuk akal dan beberapa orang mungkin akan menyebutnya takhayul tingkat tinggi, tapi ada baiknya kita bijaksana dan berpikiran terbuka menyikapinya dengan mengedepankan rasa menghormati terhadap tabu yang ada dan keselamatan untuk diri sendiri 🙂
Disarikan dan dikumpulkan dari :
• Ajaran Leluhur Tabu-Tabu China : Kumpulan Tabu & Kepercayaan China. Master Philip Cheong dan S.L. Ang. (Akademi Feng Shui, 2010)
• Pantangan Bulan 7 Imlek
• Things You should not do on Hungry Ghost Festival
• Hal yang tidak boleh dilakukan selama bulan hantu
• Perayaan bulan hantu di Taiwan
• Perayaan bulan Hantu