Last Updated on 18 April 2021 by Herman Tan Manado
Mungkin kebanyakan dari kita lebih tahu Opera Peking, namun sebenarnya masih ada jenis-jenis opera lain yang sering dimainkan. Opera-opera ini dinamai sesuai dengan kota tempat kesenian opera itu berasal atau komunitas etnik yang memainkannya, salah satunya adalah Opera Tiochiu (Teochew).
Sepanjang sejarah, ada sekitar ratusan jenis opera Tiongkok, tapi ada beberapa opera Tiongkok yang paling banyak ditampilkan. Sekilas dari sisi kostum dan penceritaan semuanya tampak sama, namun masing-masing berasal dari daerah yang berbeda dan memiliki ciri khas tersendiri dalam pementasannya.
Berikut ini adalah 13 jenis opera Tiongkok :
1. Opera Peking
Hingga saat ini, opera Peking (Hanzi : 京剧, pinyin : jīngjù) memiliki sejarah lebih dari 200 tahun. Opera Peking juga disebut pihuang, xipi, dan jingxi. Selama masa-masa awal opera Peking di akhir abad ke-19, banyak bermunculan pemain yang berbakat, khususnya mereka yang memainkan peran sebagai sheng (pria) tua.
Periode dari 1920-an hingga 1940-an adalah masa keemasan opera Beijing karena banyak bermunculan seniman dan pemain yang hebat. Contohnya adalah empat dan (pemeran tokoh wanita) terhebat saat itu seperti Mei Lanfang (1894 – 1961), Xun Huisheng (1900 – 1968), Cheng Yanqiu (1904 – 1958), dan Shang Xiaoyun (1900 – 1976).
Naskah cerita opera Beijing ditulis berdasarkan sejarah, cerita roman, dongeng, sastra klasik Tiongkok dan cerita rakyat. Beberapa di antaranya berasal dari zaju Dinasti Yuan, atau chuanqi dari Dinasti Song, Yuan, Ming dan Qing.
2. Opera Kanton
Opera Kanton (Hanzi : 粤剧, pinyin : yuèjù) adalah jenis opera yang berasal dari Guangdong. Opera ini dibentuk pada awal periode Qing dan menjadi terkenal di Guangdong, Guangxi, Taiwan, Hong Kong, Makau, Asia Tenggara dan daerah yang didiami oleh orang Tiongkok perantauan.
Opera Kanton menyerap teknik pertunjukannya dari film dan drama panggung biasa. Gaya pertunjukannya mudah dimengerti dan mencerminkan realita sehari-hari.
3. Opera Sichuan
Opera Sichuan (Hanzi : 川剧, pinyin : chuānjù) adalah jenis opera daerah yang berasal dari provinsi Sichuan di Tiongkok. Opera ini muncul sekitar pertengahan abad ke-18 dan perlahan menjadi terkenal di Sichuan, Yunnan, dan Guizhou.
Gaya bernyanyi dalam opera Sichuan sangat merdu dan kuat. Dalam opera Sichuan, terdapat beberapa atraksi yang menarik, diantaranya pertunjukan semburan api dengan minyak dan permainan menggiring lampu minyak (gun deng) diatas kepala saat sedang bergerak.
Namun, pertunjukan yang paling menarik di dalamnya adalah ‘teknik mengubah wajah’, atau Bian Lian (变脸), karena teknik ini tidak diturunkan/disebarkan ke sembarang orang, apalagi untuk orang asing.
Tahapan teknik mengubah wajah :
• Mengusap wajah : pakai cat wajah pada satu bagian wajah dan gunakan tangan untuk mengusap wajah selama pertunjukan.
• Meniup wajah : taruh bubuk pewarna dalam satu wadah dan ketika tampil, tiup wadah itu sehingga bubuk menempel di wajah.
• Menarik wajah : pasang topeng-topeng di wajah. Topeng-topeng ini diikat dengan pakaian. Selama pertunjukan, akting dramatis aktor akan mengalihkan perhatian penonton dari benang yang ditarik sang aktor untuk melepaskan topengnya satu per satu.
Baca juga : Bian Lian; Seni Mengubah Wajah
4. Opera Ping
Opera Ping (Hanzi : 评剧, pinyin : píngjù) adalah jenis opera yang berasal dari China bagian utara. Opera ini pertama kali berkembang selama awal abad ke-20 di Tangshan, Hebei dan menjadi terkenal di Hebei dan Beijing.
Opera Ping mengangkat cerita kehidupan sehari-hari serta modern, dialog serta nyanyiannya cenderung memakai bahasa sehari-hari.
5. Opera Henan (Opera Yu)
Opera Henan, (Hanzi : 豫剧, pinyin : yùjù) sangat populer dimainkan di Henan, Hebei, Shanxi, dan Shandong. Seringkali juga ditampilkan di daerah lain seperti Xinjiang dan Tibet.
Asal opera Henan ini masih diperdebatkan, tapi diyakini muncul di akhir periode dinasti Ming atau awal periode dinasti Qing. Opera Yu berkarakter berani, bebas, serta memiliki ritme yang kuat.
Biasanya cerita opera Yu diambil dari novel-novel sejarah, seperti Fengshen Yanyi, Roman Tiga Negara, Hakim Bao, dan Jenderal Yue Fei. Setelah Republik Rakyat Tiongkok terbentuk, opera Yu juga mengangkat cerita kehidupan sehari-hari dan novel sejarah yang baru.
6. Opera Shaanxi (Opera Qinqiang)
Opera Shaanxi (Hanzi : 秦腔, pinyin : qínqiāng) adalah opera yang berasal dari provinsi Shaanxi dan tergolong salah satu opera kuno. Opera ini berkembang selama abad ke-16 dan sekarang terkenal di Tiongkok barat daya, seperti di Provinsi Gansu, Qinghai, Ningxia, dan Xinjiang.
Pertunjukkannya biasanya lebih sederhana namun kasar, tidak ada batasan ekspresi emosi namun serius dan tetap bersemangat. Pembawaannya juga sentimental, indah dan lembut.
Puncak kejayaan opera ini adalah pada masa pemerintahan Kaisar Qianlong dari dinasti Qing. Aktris Wei Changsheng sangat terkenal saat tampil di Beijing.
Konon aktris mirip sekali dengan putri selir kaisar yang sudah meninggal, maka ia diadopsi oleh sang kaisar. Changsheng juga disebut sebagai “Bibi Wei dari Kerajaan” oleh rakyat biasa dan ketika ia wafat, nisannya dikenal sebagai “Makam Bibi dari Kerajaan”.
7. Opera Kunqu
Opera Kun (Hanzi : 昆剧, pinyin : kūnjù) juga disebut “Nyanyian Kun”, berasal dari Kunshan di Jiangsu. Opera ini adalah salah satu opera Tiongkok tertua dan memiliki sejarah lebih dari 500 tahun. Opera Kun terkenal sebagai “Leluhur Opera”.
Di era dinasti Ming dan Qing, opera ini mendominasi layar opera selama lebih dari 200 tahun, dan dikenal juga sebagai “Gaya Resmi”. Namun pada periode pertengahan dinasti Qing, popularitasnya menurun dan digantikan bentuk opera daerah lainnya.
Opera ini dipopulerkan kembali oleh seorang penulis asal Taiwan, Pai Xian Yong dengan memperkenalkan cerita versi anak muda dari “Paviliun Peony” pada tahun 2004. Karena tampil di Taiwan, Hongkong, Suzhou, Beijing, Shanghai dan Singapura, Paviliun Peony menarik banyak penonton muda.
Cerita ini ditampilkan di Amerika Serikat pada tahun 2006 dan mendapat respon sangat bagus.
8. Opera Lagu Huangmei (Opera Caicha)
Opera Lagu Huangmei (Hanzi : 黄梅剧, pinyin : Huángméijù) berasal dari kabupaten Huangmei di Hubei. Opera ini menyebar ke provinsi Anhui dan menjadi opera yang penting di daerah tersebut. Opera ini juga terkenal di Hubei, Jiangxi, Fujian, Zhejiang, Jiangsu, Hong Kong, Taiwan dan beberapa negara Asia Tenggara.
Nadanya sederhana dan menggunakan dialek kental yang sangat kental, khususnya dialek Anqing. Karya Huangmei yang terkenal yaitu “Pasangan Serasi”, “Istri Raja”, dan “Penggembala Sapi dan Gadis Penenun” telah diangkat ke layar perak dan diakui secara internasional.
Salah satu aktris opera Huangmei yang terkenal adalah Yan Fengying (Hanzi : 严风英,1930 – 1968). Ia dikenal karena suaranya yang jernih dan enak didengar, serta penampilannya yang cantik dan elegan.
Di akhir tahun 1955, ia bermain dalam “Pasangan Serasi”, dan membuat orang-orang sangat suka dengan opera Huangmei, baik di Tiongkok maupun di luar negeri. Film opera lainnya seperti “Gadis Penenun” dan “Istri Raja” dimainkan dengan apik olehnya dan sangat terkenal hingga ke luar Tiongkok.
9. Opera Yue (Opera Shaoxing)
Opera Yue, atau dikenal juga dengan nama opera Shaoxing (Hanzi : 越剧, pinyin : yuèjù) berasal dari dialog dan nyanyian yang dikenal sebagai “buku nyanyian dasar” yang populer di daerah Sheng, provinsi Zhejiang.
Opera Yue juga memiliki sejarah yang lebih dari seratus tahun, serta terkanal di Shanghai, Zhejiang, Jiangsu dan Fujian. Awalnya opera ini hanya dimainkan oleh pria, namun perlahan pemainnya campuran antara pria dan wanita.
Opera Yue mendapat perhatian internasional pada tahun 1950-an dan 1960-an karena beberapa film opera Yue yang bagus, seperti Kekasih Kupu-Kupu (Liang Shanbo dan Zhu Yingtai, Sam Pek Engtay – Hokkian), Romantika di Kamar Barat serta Impian Kamar Merah.
Kostum opera Yue memiliki desain yang elegan dan sangat unik dalam sejarah kostum opera di Tiongkok.
10. Opera Tiochiu
Opera Tiochiu (Hanzi : 潮剧, pinyin : cháojù) adalah jenis opera yang berasal dari provinsi Guangdong. Opera ini memakai dialek Tiochiu dalam bernyanyi dan terkenal di Guangdong timur, Fujian selatan, Hong Kong, Taiwan, dan Asia Tenggara (khususnya di Singapura).
Opera ini muncul pada pertengahan periode Ming, serta memiliki gaya bernyanyi yang sangat halus. Opera Tiochiu memiliki berbagai macam karakter pelawak yang bisa sampai 10 macam. Opera ini banyak memasukkan unsur akrobatik dengan memakai kipas atau tangga yang diperagakan oleh karakter pelawak.
Thailand adalah salah satu negara yang pertama kali mengadopsi kesenian ini. Opera ini juga populer di Thailand sehingga sering juga dipentaskan dalam bahasa Thai.
11. Opera Gezai
Opera Gezai (Hanzi : 歌仔戏, pinyin : gēzǎixì) adalah jenis opera rakyat yang muncul di Taiwan pada awal abad ke-20 dan sangat populer di Taiwan, Fujian, dan sebagian Asia Tenggara. Opera ini menggunakan dialek Minnan (Hokkian) dalam nyanyiannya.
Opera ini berkembang dari musik rakyat Taiwan “Gezai” dan menyebar ke daerah Fujian dan Minnan hingga menjadi seni pertunjukan yang matang. Opera ini sangat terkenal di daerah sungai Xiang di Fujian, sehingga dikenal juga dengan nama “Opera Xiang”.
Lirik dalam opera ini sangat mudah dipahami dan kaya melodi, di antaranya “melodi tangisan” yang dianggap sebagai gaya nyanyian unik dalam opera Gezai.
Di masa modern ini, pertunjukan opera Gezai tidak hanya menggunakan alat musik tradisional, tapi juga alat musik Barat seperti drum, keyboard elektronik, gitar elektronik dan cello.
12. Opera Hainan
Opera Hainan (Hanzi : 琼剧, pinyin : qióngjù) adalah opera yang berasal dari provinsi Hainan dan dinyanyikan dalam dialek Hainan. Opera ini berasal dari era dinasti Ming dan sangat terkenal di daerah Hainan, Guangdong, Guangxi, dan beberapa negara di Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Indonesia dan Thailand.
Cerita pertunjukan tradisionalnya antara lain, “Penyelidikan di Akademi”, “Zhang Wenxiu”, dan “Qing Xianglian”. Pada tahun 2009, opera Hainan yang baru berjudul “Perjalanan ke Nanyang” bercerita tentang seorang penduduk Hainan yang pergi ke Nanyang dan tinggal di sana. Pertunjukan ini sukses dan mendapat sambutan sangat baik.
Dulu dalam opera Hainan ada jenis pertunjukan yang dikenal sebagai “Bai Du Zhai” (Hanzi : 白肚斋). Tidak ada naskah yang dipakai di dalamnya. Sinopsis cerita, peran, dan adegannya disiapkan, namun semuanya diserahkan pada aktor dan aktrisnya untuk berimprovisasi sendiri di panggung.
Namun pertunjukan jenis ini perlahan-lahan punah karena kualitasnya kurang bagus.
13. Opera Liyuan
Opera Liyuan (Hanzi : 梨园戏, pinyin : líyuánxì) berasal dari Quanzhou pada masa dinasti Song dan Yuan, dan termasuk opera paling kuno. Opera ini melestarikan banyak repertoar (karya sastra berupa sandiwara), musik dan pertunjukan Nanxi.
Karena itu opera Liyuan disebut juga sebagai “Fosil Hidup Nanxi Kuno”. Opera ini terkenal di daerah orang-orang berdialek Minnan, seperti Quanzhou, Xiamen, dan Longxi. Opera ini juga telah menyebar di daerah lain seperti Hong Kong, Makau, serta Asia Tenggara.
Opera Liyuan terdiri atas “Liyuan muda” (pemain anak-anak), dan “Liyuan dewasa” (pemain dewasa). “Liyuan Dewasa” terbagi lagi atas “Shang Lu” dan “Xia Nan”. Repertoar klasik dari opera Liyuan antara lain “Cermin dan Buah Leci”, “Li Ya Xian”, dan “Kisah Gincu”.
Referensi¹ : Origins of Chinese Opera. Asal Mula Opera China. Fu Chunjiang. Elex Media Komputindo, 2011.