Kita sering mendengar istilah kata Shen Ming (神明), atau dalam bahasa Hokkian-nya disebut Sin Beng. Singkatnya dapat disebut malaikat, roh suci, Kedewaan, atau Ketuhanan.
Namun apa arti Shen Ming yang sebenarnya? Apakah terdapat diksi atau pilihan kata yang cocok dalam bahasa Indonesia?
Dalam kitab2 klasik agama Khonghucu, kata “Shen Ming” dapat diterjemahkan dengan berapa istilah, yaitu :
• Kehidupan rohani,
• Cahaya Tuhan Yang Maha Esa atau para malaikat,
• Roh yang cemerlang,
• Makhluk rohani atau yang bersifat spiritual,
• Cahaya roh,
• Cahaya Tian (Langit),
• Cahaya spiritual,
• Roh suci yang dihormati,
• Roh yang terang gemilang,
• Cahaya Tuhan yang terang,
• Kecerdasan rohani,
• Yang lainnya tidak diterjemahkan, ditulis Shen Ming saja.
Baca juga : Diskusi Antara Laozi dan Kongzi (KongHucu)
Dari terjemahan2 di atas, ada berapa poin yang dapat memberi petunjuk terhadap “Shen Ming”, yakni :
• Tuhan,
• Makhluk,
• Cahaya, terang, cemerlang,
• Hidup,
• Rohani, roh, spiritual,
• Suci.
Beberapa penyebutan kata Shen Ming yang tercantum dalam kitab2 suci agama Konghucu dapat Anda baca di artikel berikut.
Sering terjadi kerancuan antara istilah antara Xian 仙 (Dewa-Dewi) dengan Shen Ming 神明 (malaikat, atau suci suci). Kata “Shen Ming” sering diterjemahkan sebagai “Dewa”, yang sebenarnya merupakan terjemahan dari kata Xian (仙).
Kedua istilah ini mengandung makna yang jauh berbeda, bukan hanya dari sisi huruf/karakter, tapi juga dari sisi filosofi dan sifat keagamaan yang mendasari huruf tersebut.
Perhatikan karakter Xian (仙) yang berarti “Dewa”. Disana terdiri dari radikal huruf Ren (人) yang berarti “manusia”, dan huruf Shan (山) yang berarti “gunung”.
Jadi, Dewa itu adalah orang2 yang pada jaman dulu bertapa di gunung2, yang memiliki kesaktian atau kekuatan2 gaib untuk menolong manusia.
Sedangkan Shen Ming dalam Konghucu bukanlah orang2 yang pada saat hidupnya sengaja bertapa di gunung2 untuk memiliki kesaktian;
tetapi mereka2 yang menjalankan KEBAJIKAN dalam kehidupan pribadinya, keluarganya, dan dalam bermasyarakat, sesuai dengan apa yang diajarkan oleh norma2 Khonghucu; yang pada akhirnya (ketika meninggal) dihormati dan diteladani oleh masyarakat luas.
Baca juga : Andrei Angouw; Walikota yang Beragama Konghucu Pertama di Indonesia!