Last Updated on 5 January 2022 by Herman Tan Manado
Bagi pecinta kuliner, mencicipi makanan khas chinese food merupakan suatu kewajiban. Salah satu makanan yang cukup unik dan membuat siapa pun yang mendengarnya penasaran adalah Ayam Pengemis (叫花鸡; Jiao hua ji), atau Beggar’s chicken.
Cerita mengenai ayam pengemis ini mulai populer ketika tercantum dalam serial novel wuxia The Legend of the Condor Heroes (神雕侠侣) karangan Jin Yong (金庸) terbitan 1959. Cerita novel ini kemudian mendapat atensi pembaca, sehingga di filmkan berkali2.
Momen ini muncul pada momen ketika Huang Rong (黄蓉) bertemu dan membujuk gurunya, Hong Qigong (洪七公), agar mau mengajarkan 18 Tapak Penakluk Naga (降龍十八掌;), atau Eighteen Dragon-Subduing Palms kepada pria pujaan hatinya, Guo Jing (郭靖).
Lantas siapa yang pertama kali berpikir untuk memasak ayam di dalam tanah liat? Lalu kenapa bisa dinamakan “ayam pengemis”?
Baca juga : 8 Serial Kungfu Mandarin Era Tahun 90an Yang Lekat di Hati (Bagian I)
A. Asal-Usul Ayam Pengemis : Tercipta Karena Ketidaksengajaan
Laiknya hidangan negeri tirai bambu lainnya, ayam pengemis pun hadir dengan cerita legenda di dalamnya. Namun tidak ada seorang pun yang yakin bagaimana cerita itu dimulai.
Salah satu legenda yang paling terkenal mengenai hidangan ini adalah ketika seorang pengemis di China merasa sangat kelaparan dan akhirnya mencuri seekor ayam. Karena takut ada yang mengetahuinya, ia berniat menyimpan ayam itu untuk dimakannya nanti.
Si pengemis memutuskan untuk membungkus ayam dengan beberapa helai daun teratai serta lumpur. Setelah menunggu beberapa jam, ia pun membakar ayam itu, tanpa membuka lapisan lumpur yang ada di permukaannya.
Namun ternyata, rasa dari ayam yang ia bakar terasa lezat dan wangi. Sejak saat itulah ayam pengemis menjadi hidangan yang terkenal, khususnya di kawasan Hangzhou, China.
Baca juga : Sudahkah Kamu Mencoba 5 Macam Masakan Khas Tirai Bambu Yang Memiliki Nama Unik Ini?
Selain cerita diatas, ada pula versi lainnya yang hampir mirip. Legenda populer berkata bahwa ketika jaman Dinasti Qing (1644-1911), terdapat seorang pengemis dari Changsu, Provinsi Jiangsu, yang mencuri seekor ayam dari sebuah peternakan sekitar.
Tepat disaat ia ingin melarikan diri, seorang peternak melihatnya, lalu mengejarnya melewati sungai. Tanpa berpikir panjang, si pengemis langsung mengubur ayam dengan lumpur, lalu menguburnya di tepi sungai.
Pada malamnya, ketika si pengemis yakin bahwa peternak telah pulang, ia kembali ke tepi sungai dengan sebuah obor. Ia membuat api kecil, lalu menggali ayam yang dikuburnya. Karena kelaparan, si pengemis tidak berpikir lagi untuk mencuci lumpur yang ada di permukaan ayam.
Laiknya memanggang kentang, ia langsung memanggang ayamnya di atas api kecil yang telah dibuat. Karena panasnya api, membuat lumpur yang ada di permukaan ayam mengeras dan berubah warna menjadi kekuningan.
Ketika si pengemis mengupas lapisannya, bulu2 ayam sudah rontok berjatuhan, tersisa daging ayam yang montok dan wangi. Setelah mencicipi, si pengemis itu kemudian yakin bahwa ia telah menciptakan hal baru dalam dunia kuliner.
Sejak saat itulah dia mulai menjual ayam di desanya, hingga berita mengenai masakannya menyebar, bahkan sampai ke telinga Kaisar sendiri. Tanpa ragu, sang Kaisar pun berkunjung untuk mencoba langsung hidangan unik itu.
Karena terkesan dengan rasanya yang unik, sang Kaisar akhirnya menambahkan hidangan ini ke dalam daftar menu istana kekaisaran.
C. Cara Membuat Ayam Pengemis di Masa Kini
Bukan perkara mudah untuk membuat ayam pengemis atau beggar’s chicken ini. Selain membutuhkan banyak rempah, ayam pengemis juga harus melalui waktu pemrosesan yang cukup lama.
Meskipun saat ini ayam tidak lagi dibungkus dengan tanah liat atau baluran lumpur, namun masih ada beberapa metode lain yang dapat di pakai sebagai pengganti, misalnya dengan menggunakan adonan roti yang keras, daun pisang, daun teratai, alumunium foil, dsb.
Baca juga : 7 Cara Memasak Paling Populer ala Tiongkok
Meskipun cara memasak ayam pengemis di masa kini terbilang masih sama caranya dengan cara memasak pengemis diatas, namun dari cara memasaknya telah mengalami banyak perkembangan, lebih bersih, lebih berteknik, dan dimasak dalam suhu yang lebih panas (agar kuman dan bakteri mati).
Berikut cara membuat Ayam Pengemis step by step :
1. Cuci bersih ayam, lalu buang bagian isi. Sebagai gantinya, masukkan campuran daging, jamur hioko, sichuan preserved vegetable, jahe, bawang putih, daun bawang, garam, gula pasir, merica bubuk, kecap asin, saus tiram, minyak wijen, minyak goreng, telur, dan tepung maizena sebagai bahan isian ayam.
2. Selanjutnya, lumuri ayam dengan campuran minyak wijen, garam, kecap asin, mushroom soy sauce, minyak goreng, daun bawang, dan jahe. Lalu diamkan selama 120 menit agar bumbu meresap ke dalam daging.
3. Setelah itu, bungkus ayam (berturut2) dengan daun teratai, kertas alumunium foil, dan adonan kulit. Adonan kulit sendiri dapat dibuat dengan campuran tepung terigu, garam, minyak goreng, dan air. Uleni hingga adonan tidak lengket, lalu giling hingga adonan bisa membungkus 1 ekor ayam.
4. Kemudian, letakkan bungkusan ayam ke dalam loyang yang telah dilapisi mentega. Selanjutnya panggang dalam oven dengan suhu 250 derajat celcius. Biarkan hingga warnanya berubah menjadi kecoklatan.
5. Jika sudah, angkat ayam dari oven, dan pukul2 bagian kulit hingga pecah. Ayam pengemis siap di sajikan!
Cita rasa masakan khas China melekat bersamaan dengan bumbu yang meresap di dalamnya. Dengan teknik memasak yang unik, menjadikan daging ayam terasa lembut serta memiliki aroma wangi yang sempurna.
Baca juga : Inilah 8 Macam Gaya Masakan Khas Tirai Bambu Yang Perlu Anda Ketahui
Nah, hal inilah yang menjadi daya tarik bagi para turis ketika berkunjung ke Hangzhou, China. Menu ayam pengemis ini disajikan pada banyak rumah makan/restoran di Hangzhou. Tempat terbaik untuk mencicipi hidangan ini adalah di restoran Louwailou (楼外楼), seharga ±168 yuan, atau sekitar 350 ribu per porsi.