Last Updated on 17 April 2021 by Herman Tan Manado
Bian Lian ( Hanzi : 变脸; Pinyin : Bian Liǎn; secara harfiah berarti “mengubah wajah atau face changing” adalah sebuah seni opera drama Tiongkok kuno yang berasal dari Chengdu, propinsi Sichuan; yang juga merupakan bagian dari rangkaian pertunjukan seni Opera Sichuan yang terkenal.
Banyak orang yang tidak mengenal kesenian ini, karena memang jumlah aktor/pemeran yang bisa dalam kesenian ini pun sangatlah sedikit.
Pelakon akan mengenakan kostum berwarna cerah dengan diiringi musik yang dramatis. Tentunya mereka juga menyiapkan-mengenakan berbagai topeng dengan beraneka corak dan warna; dimana biasanya menggambarkan karakter-karakter yang terkenal dari dunia seni opera Tiongkok.
Pertunjukan ini memang sangat istimewa, karena pemain yang menguasai teknik Bian Lian bisa mengubah tampilan wajahnya dalam hitungan detik di atas panggung, di depan banyak penonton.
Mereka bisa melakukan perubahan itu berkali-kali hanya dalam tempo 1 menit. Dalam performanya, para pemain akan mengubah wajahnya dengan ditutupi topeng; dari satu wajah ke wajah yang lain secara seketika dengan babatan kipas angin, menggerakan kepala, atau gerakan tangan yang cepat.
Bian lian memang sudah dikenal paling tidak sejak 300 tahun lalu, sekitar masa Dinasti Qing (1736-1795) masa pemerintahan Kaisar Qianlong. Ia menjadi seni pertunjukan yang erat dengan tradisi suatu keluarga. Pada zaman dulu, Bian Lian diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam suatu keluarga dengan rahasia.
Ada 2 versi mengenai asal mula kesenian ini :
Versi yang pertama, dikatakan pada jaman dulu, orang2 melukis di wajah mereka untuk menakuti binatang liar di hutan, tetapi seiring berjalannya waktu, akhirnya itu menjadi sebuah kesenian yang dilakukan di atas panggung.
Versi lain menceritakan tentang adanya pahlawan rakyat bertopeng (Robin Hood versi China), yang mencuri uang dari orang2 kaya, kemudian membagikannya kepada orang2 miskin.
Secara tradisional, hanya anak laki-laki yang berhak diizinkan untuk belajar teknik Bian Lian, sedangkan anak wanita pada umumnya tidak akan bertahan tinggal dalam keluarga, karena suatu saat akan menikah keluar, sehingga akan meningkatkan resiko terbukanya rahasia dari teknik Bian Lian ini (akan diteruskan ke keluarga lain).
Secara historis, seni pertunjukan Bian Lian jarang terlihat di luar wilayah Tiongkok, karena warga non-Tiongkok tidak diizinkan untuk mempelajari bentuk seni ini. Tapi sejak pertengahan tahun 2000-an, pertunjukan Bian Lian ini mulai ditunjukan ke publik sesekali lewat media massa internasional, dan di acara-acara pertemuan yang bertema atau bernuansa Tiongkok.
Kebanyakan pementasan kesenian inipun hanya ada di beberapa Negara, seperti di Hong Kong, Taiwan, dan Tiongkok saja, sehingga cukup sulit untuk melihat pementasan ini. Meskipun demikian, pementasan seni mengubah wajah ini memiliki daya tarik tersendiri bagi penontonnya.
Seorang pemeran seni Bian Lian dapat mengganti topeng mereka sebanyak 10 kali dalam tempo waktu 20 detik saja! Bahkan selama proses latihannya, konon para pemeran kesenian ini diharuskan untuk dapat mengganti topeng sebanyak 2 kali dalam sedetik!
Pementasan kesenian ini biasanya dilakukan oleh satu orang (atau bisa ditemani seorang partner lain), dengan di iringi musik instrumen tradisional Tiongkok kuno. Salah satu tempat pertunjukan seni Bian Lian terpopuler, dapat pembaca temui di Opera Furong Goucui, Sichuan, Tiongkok.
Tiket masuknya seharga ±$15, dan Anda akan disuguhkan dengan berbagai pertunjukkan kesenian opera khas Sichuan Tiongkok (berdurasi 70 menit), yang telah dikemas dengan sangat baik.
Seperti dilansir pearlriver, hanya terdapat 200 orang penari seni wajah a.k.a Bian Lian di Tiongkok!
Alasannya, karena teknik kesenian Bian Lian ini tidak diturunkan/disebarkan ke sembarang orang, apalagi untuk orang asing! Untuk mempelajari teknik ini, setidaknya diperlukan 10 tahun untuk sampai ke taraf ahli/master.
Kesenian ini pula dianggap sebagai bagian dari warisan budaya Tiongkok, dan merupakan satu-satunya warisan dalam bentuk seni, yang berada diperingkat kedua rahasia Negara!
Topeng-topeng wajah yang digunakan oleh para lakon penari ini dibuat dan didesain secara detail, dengan harapan setiap topengnya mampu mengekspresikan emosi atau maksud tertentu. Sembari diiringi oleh instrumen musik, lakon ini akan secara berulang-ulang mengubah topengnya sesuai dengan iramanya.
Ada beberapa teknik umum yang digunakan oleh penari Bian Lian untuk mengganti topengnya, yaitu :
• Mengusap wajah : pakai cat wajah pada satu bagian wajah, dan gunakan tangan untuk mengusap wajah selama pertunjukan.
• Meniup wajah : taruh bubuk pewarna dalam satu wadah, dan ketika tampil, tiup wadah itu sehingga bubuk menempel di wajah.
• Menarik wajah : pasang topeng-topeng di wajah. Topeng-topeng ini diikat dengan benang ke pakaian di pinggang. Selama pertunjukan, pelakon akan mengalihkan perhatian penonton, sementara benang akan ditarik sang aktor untuk melepaskan topengnya satu per satu.
Menurut liputan Harry Yuan dari National Geographic Channel (sewaktu dia berkunjung ke Sichuan, 2019), rahasia kesenian Bian Lian ini sendiri terletak pada jubahnya, dimana tempat topeng-topeng wajahnya disembunyikan. Sang pelakon sendiri melatih dirinya agar secepat mungkin mengganti topengnya, tanpa terlihat audience.
Baca juga : Macam-Macam Kostum dan Peran Dalam Opera Peking
Baca juga : 13 Jenis Opera Tiongkok Yang Paling Terkenal