Presiden Tiongkok, Xi Jinping, baru2 ini menyinggung tentang perkembangan agama Islam dalam kunjungannya ke Daerah Otonomi Xinjiang, yang mayoritas penduduknya berlatar belakang etnis minoritas Muslim Uighur.
“Kami menjunjung tinggi prinsip perkembangan Islam dalam konteks dan memberikan bimbingan secara aktif untuk mengadaptasikan agama dengan masyarakat sosialis,” kata pemimpin tertinggi Partai Komunis Tiongkok (CPC) itu, sebagaimana rilis yang dikirimkan Kementerian Luar Negeri Tiongkok (MFA) kepada kantor berita Antara di Beijing, 10 Juli lalu.
Baca juga : Muslim Uighur di Tiongkok: Bagian dari RRT atau Pemberontak?
Sebelumnya Xi melakukan kunjungan kerja selama 4 hari ke wilayah Xinjiang pada 12-15 Juli 2022. Kunjungan terakhir Xi ke daerah yang berbatasan langsung dengan Mongolia, Rusia, Kazakhstan, Uzbekistan, Afghanistan, Pakistan, dan India itu dilakukan pada tahun 2014.
Xi menginstruksikan adanya peningkatan kemampuan dalam mengatur urusan agama, guna memastikan perkembangan di bidang keagamaan berjalan dengan stabil.
“Kami harus bisa melatih tim dari partai dan pejabat pemerintah yang ahli Marxisme, yang bisa memahami persoalan agama, akrab dengan urusan agama, dan berkompeten dalam keterlibatan dan pembinaan tokoh agama, sehingga dapat diandalkan secara politis dan berakhlak mulia,” katanya.
Dengan begitu, figur tersebut dapat berperan aktif di saat2 kritis, mampu membina para peneliti agama yang memiliki prestasi akademik, berpandangan Marxisme terhadap isu-isu keagamaan, serta mampu berinovasi.
“Kami harus bisa memastikan terpenuhinya tuntutan para penganut agama (umat), dan menggalang mereka agar tetap berada di dalam naungan partai dan pemerintahan,” kata Xi menambahkan.
Beberapa tahun terakhir, dunia internasional menyoroti Xinjiang terkait dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang dilakukan pemerintahan Beijing terhadap Uighur.
Namun Beijing membantahnya, dengan dalih sebagai upaya deradikalisasi dan de-ekstremisasi bernuansa agama, karena Xinjiang memiliki cukup banyak catatan terkait peristiwa terorisme dan separatisme.
Dalam kunjungan tersebut, Xi didampingi Sekretaris CPC Komite Xinjiang Ma Xingrui dan Gubernur Xinjiang Erkin Tuniyaz yang beretnis Uighur.
Baca juga : Kasus Dugaan Pelanggaran HAM Xinjiang, PBB Datangi Tiongkok
Xi juga bertemu dan berinteraksi secara langsung dengan warga di beberapa titik yang dikunjunginya di Xinjiang. “Semua kelompok etnis di Xinjiang tidak bisa dipisahkan dari keluarga besar bangsa Tiongkok,” ujarnya.