Last Updated on 20 February 2023 by Herman Tan Manado

Bila seorang yang pernah belajar seni bela diri/martial art, pasti memahami judul tersebut di atas. Seorang martial art pasti pernah mengalami bagaimana sulitnya berlatih sebuah seni peragaan jurus yang benar dan mantap.

Melangkah bukan hanya sekedar melangkah, melompat bukan hanya sekedar melompat, memukul bukan hanya sekedar memukul.

Semuanya ini dibutuhkan harmonisasi antara pikiran, hati, kekuatan, kelembutan, kecepatan, focus dan tentunya tekhnik dari jurus tersebut. Bila semuanya sudah menyatu dan harmonis, maka akan terlihatlah sebuah peragaan jurus yang sangat indah!

Artinya, dalam memperagakan sebuah peragaan jurus, tidaklah cukup hanya sekedar menghafal gerakannya saja, karena disamping harus mempunyai dasar dasar teknik yang baik dan kuat, maka seorang martial art juga dituntut harus bisa menjiwai, merasakan dan fokus saat melakukannya.

“Kata ‘art’ dari ‘martial art’ (seni bela diri), adalah merupakan refleksi yang tidak terlihat, tidak kongkrit dan tidak terbatas, hanya bisa dirasakan dan benar-benar ada dalam ketiadaan”

Aktor legendaris Bruce Lee, di dalam salah satu filmmya yang berjudul “Enter The Dragon”, beliau menyelipkan sebuah adegan yang berkaitan dengan filosofi ini, singkat cerita beliau mengajarkan kepada seorang pemuda belia yang berperan sebagai muridnya dalam berlatih martial art, yang  pada intinya beliau mengatakan :

Punch with feel! Not just empty punch! Not just punch like an exibition! But punch with feel like your finger touch the moon and…

DON’T THINK! BUT  FEEL…!

Kita juga mengenal cara Bruce Lee mengeluarkan suara teriakan yang khas seperti suara kucing saat berkelahi. Saya yakin bahwa teriakan khas tersebut bukan hanya untuk trade mark atau bergaya saja, tetapi teriakan tersebut merupakan ungkapan “into the feel it” dalam memukul lawannya saat berkelahi.

Judul film Bruce Lee “The Way of The Dragon” dan “Fist of Fury” adalah ungkapan lain dalam menterjemahkan arti “FEEL IT” ala Bruce Lee.

using no way as way
(Sang Legendaris “martial art” Bruce Lee, 1940-1973)

Akhir kata : “Don’t think only, but feel it” adalah inti filosofi sebuah seni bela diri, dimana jiwa dan raga bersatu dalam harmoni untuk menghadapi lawan.

By Tjan

Don't think only, but feel Him !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?