Last Updated on 17 April 2021 by Herman Tan Manado
Erhu (Hanzi : 二胡 ) merupakan alat musik tradisional Tiongkok yang paling populer di samping Guzheng dan Dizi. Secara umum, keluarga alat musik gesek ini dikenal juga dengan istilah ‘huqin‘ yang berarti “alat musik orang barbar”, dinamakan demikian karena diperkenalkan oleh orang barbar yang berasal dari Asia Tengah.
Sejarah
Huqin telah berumur sekitar 500 tahun. Mulai populer pada zaman Dinasti Song (960-1279), yang kemudian berlanjut ke zaman Dinasti Ming (1368-1644) dan Dinasti Qing (1644-1911).
Dalam kurun waktu tersebut, huqin telah berkembang menjadi bermacam-macam jenis, termasuk yang kita kenal sekarang sebagai erhu.
Cara Memainkan
Pada mulanya, erhu menggunakan dua senar yang terbuat dari sutra, tetapi sekarang erhu menggunakan senar dari logam. Erhu biasanya menggunakan membran dari kulit ular piton, tetapi ada juga yang menggunakan bahan lain.
Kotak suara dapat berbentuk segi enam, segi delapan, atau bulat. Kotak suara ini juga bervariasi ukurannya, semakin besar ukuran kotak suaranya maka bunyi bass yang dihasilkan semakin besar dan begitu pula sebaliknya.
Erhu digesek dengan busur yang terbuat dari bambu dan rambut ekor kuda, ekor kuda itu ditempatkan di antara kedua senar sehingga memudahkan perpindahan menggesek antara kedua senar.
Rambut ekor kuda tersebut digosok dengan damar (gondorukem) sehingga terasa kesat waktu digesek. Erhu biasa disetel dengan nada D – A atau C – G.