Last Updated on 23 March 2025 by Herman Tan Manado
Saya baru memahaminya setelah menonton film Nezha 1 (2019) dan Nezha 2 (2025) beberapa kali. Dibandingkan dengan film2 Nazha sejenis (baik animasi maupun film serial) yang pernah dibuat beberapa dekade yang lalu, perbedaan pendidikan antara kedua generasi orang tua Nezha dan cara mereka memperlakukan putra mereka yang suka memberontak sangat besar. Mengapa seperti itu?
Membandingkan kedua versi Nezha 哪吒 (katakanlah cerita Nezha lama vs baru), kita menemukan bahwa meskipun kedua orang tuanya (Li Jing dan Ny. Yin) sama2 mendidik putra mereka yang memberontak, penggambaran karakter mereka di film sangat berbeda!
Saya tidak tahu, apa penulis skenario orang2 dulu begitu kaku dan terlalu mengikuti novel Feng Shen Bang 封神榜 , atau memang sengaja dibuat berlebih, dengan tujuan untuk mendeskreditkan sosok Nezha dan Dewa-Dewi dalam Taoisme?
Mari kita coba bandingkan dengan film animasi serupa yang cukup terkenal, yang pernah dibuat tahun 1979 (Nezha Conquers the Dragon King).
Dalam film tersebut, ibu Nezha bahkan tidak pernah muncul! Sementara ayahnya Li Jing hanya muncul beberapa kali. Mereka semua digugat oleh Raja Naga, yang dengan marah menghukum Nezha.
40 tahun kemudian, ayah Nezha bertekad untuk mengajari anaknya agar berjalan di jalan yang benar. Ibunya, Madam Yin, menemaninya dalam pertumbuhannya, dan bahkan rela mengorbankan dirinya untuknya.
Jadi pertanyaannya adalah, apa alasan perbedaan yang sangat besar dalam pendidikan kedua generasi Nezha? Apakah itu hanya angan2 sutradara Jiaozi, atau karena perkembangan jaman?

Baca juga : Ne Zha (Na Zha), Dewa Pelindung Anak-Anak
Sinopsis film seri Nezha (1986) yang dibintangi oleh Fang Guoshan, Luo Lelin, Lu Zhenshun, Wei Lie).
Di akhir Dinasti Shang, Nezha 哪吒 (diperankan oleh Fang Guoshan), putra ke-3 jenderal Chentangguan 陳塘關, Li Jing 李靖 (diperankan oleh Luo Lelin), nakal dan suka membuat onar. Saat bermain di Laut China Timur, ia menyimpan dendam dengan Ao Bing 敖丙 (diperankan oleh Wei Lie), pangeran ketiga Raja Naga Laut Timur 東海龍王 (diperankan oleh Zheng Lei).
Suatu ketika, Pangeran ketiga Nezha (bergelar 三太子; San Thai Zi) memukuli pangeran ketiga Raja Naga sampai mati, dan membakar Permaisuri Shiji 石磯 sampai mati dengan kekuatan Api Ilahi 9 Naga. Tak berhenti disitu, dia meneruskan kemarahannya pada Raja Naga Laut Timur, serta membuat kekacauan di istana bawah laut.
Li Jing yang tidak bisa mentolerir sifat keras kepala anaknya kemudian menyerangnya. Dia juga memaksa Nezha bunuh diri karena marah. Dengan bantuan Dewa Taiyi Zhenren 太乙真人, Nezha dibangkitkan, lalu berdamai dengan Li Jing.

Baca juga : Novel Feng Shen Bang (Feng Shen Yanyi); Kisah Antara Dewa-Dewa dan Siluman!
1. Pada film Nezha 1979, ibu Nezha nyaris tidak terlihat! Sedangkan di film Nezha 2019, sosok ibunya lebih aktif.
Pada versi 1979, ibu Nezha hanya muncul di awal cerita bersama kepala pelayan saat bayinya lahir.
Kemudian, ketika Nezha membunuh Ao Bing dan merobek urat naganya, serta bertarung dengan Raja Naga, ibunya tidak muncul.
Ketika ayah Nezha melihat bayi itu berbentuk bola daging dan ingin memotongnya dengan pedang, ibunya tidak berada di sana.
Sewaktu Raja Naga menuntut pertanggung-jawaban atas perbuatan anaknya, ayahnya malah menyalahkannya. Karena rakyat dalam bahaya, Nezha terpaksa bunuh diri, namun ibunya tidak muncul.
Dalam film Nezha Menaklukkan Raja Naga versi 1979, sang ibu sama sekali tidak terlihat dan hanya sekadar figuran; seolah2 dia hanya bertanggung jawab melahirkan, dan tidak punya andil dalam mendidik anak itu.

Baca juga : Inilah 4 Novel Klasik Termasyur Tiongkok; Sam Kok, Shui Hu Zhuan, Xi You Ji, dan Hong Lou Meng!
Ketika menonton Nezha 2025, sosok ibunya (Nyonya Yin) telah ditingkatkan pesat!
Saat Nezha lahir, dia adalah reinkarnasi dari mutiara Lingzhu 灵珠. Shen Gongbao 申公豹 berusaha mencuri pil ajaib itu, namun hanya berhasil merebut separuhnya (spirit yang berisi sifat baik).
Demi menjaga Nezha, pipi ibunya tanpa sengaja tersabet senjata maopi Taiyi Zhenren. Mengetahui bahwa anaknya memiliki sifat jahat, dia tetap bersusah payah bermain dengannya dan mengajarinya berbuat baik.
Nyonya Yin mengirim Nezha untuk mengikuti ujian keabadian, laiknya seorang ibu yang mengirim anaknya ke perguruan tinggi, enggan melepaskannya.
Pada akhirnya, ketika Ny. Yin berada dalam bahaya hidup dan mati, dia berusaha sekuat tenaga untuk memeluk putranya yang penuh duri, tanpa mempedulikan dirinya sama sekali.
Ibunya memiliki keberanian dan kepercayaan pada putranya, serta dedikasi tradisional tanpa pamrih. Kasih sayang keibuan seperti ini sungguh langka.
Nyonya Yin memiliki hak untuk memutuskan apakah Nezha tetap tinggal atau pergi, dan dia juga memiliki hak untuk memberi Nezha kepercayaan diri untuk mengubah nasibnya! Hal yang sama juga berlaku dalam kehidupan nyata.

Baca juga : Kekejaman Selir Da Ji dan Raja Zhou Dari Dinasti Shang
2. Pada versi 1979, ayahnya terlalu takut pada masalah dan hak kekuasaan. Sementara di versi 2025, Li Jing menunjukkan jalan bagi putranya.
Li Jing, ayah Nezha dalam versi 1979, hampir terlihat seperti penjahat jika dibandingkan dengan Nezha.
Ketika Nezha lahir, ia melihat bahwa bayinya berbentuk bola daging. Reaksi pertamanya adalah bahwa itu adalah kesialan, dan segera mengangkat pedangnya untuk memotongnya.
Padahal ini adalah putra yang dilahirkan istrinya setelah 3 tahun hamil. Namun ia tidak merasa kasihan sama sekali.
Lalu lihatlah reaksinya ketika mendengar keluhan akibat perbuatan Nezha dari orang luar, yaitu Raja Naga.
Reaksi pertama adalah meminta maaf kepada Raja Naga, dan akan melaporkan anaknya ke pengadilan Langit. Saya tidak pernah mengira masyarakat akan terbunuh dan anak2 dalam bahaya.
Li Jing bahkan tidak membantu bicara anaknya sama sekali. Dia hanya takut mengambil tanggung jawab sebagai seorang ayah!
Ketika Nezha menimbulkan kekacauan di lautan dan membuat marah Raja Naga dari 4 Lautan serta membanjiri Terusan Chentang, apa reaksi Li Jing?
Reaksi pertamanya adalah menuding Nezha, mengambil senjatanya, dan meminta putranya bunuh diri untuk menyelamatkan Chentang pass!
Dalam versi 1979, Li Jing menyerah pada kekuasaan, pengecut, dan tidak punya prinsip. Ia mengabaikan hubungan ayah dan anak, melemparkan tanggung jawab kepada anak, dan mengatakan bahwa itu adalah takdir yang tidak dapat diubah…

Baca juga : Inilah 8 Serial Kungfu Mandarin Terbaik Era 90-an yang Lekat di Hati
Sebagai perbandingan, bagaimana sosok Li Jing di versi 2025 dalam mendidik putranya yang memberontak?
Ketika mengetahui bahwa anak itu adalah reinkarnasi dari spirit iblis, reaksi pertama Li Jing adalah tidak menyerah padanya.
Sebaliknya, dia mengambil tanggung jawab dan berjanji kepada masyarakat, bahwa dia akan mengajar dan mendisiplinkan anaknya dengan baik.
Dia mendukung istrinya untuk membimbing anaknya dengan cinta, mengikuti nasihat Taiyi Zhenren, dan mengajari Nezha mengolah fisik dan batinnya (修炼; Xiulian) di dalam dimensi gambar gunung dan sungai.
Saat Nezha menimbulkan masalah, jadi Li Jing memberinya disiplin yang ketat. Ketika putranya salah paham, dia hanya ingin menjelaskannya kepada orang lain.
Dan ketika Nezha tertimpa kutukan dari surga, dia rela menukar nyawanya dengan nyawa putranya …
Sosok Li Jing dalam versi 2025 jauh lebih bertanggung jawab kepada rakyat dan anaknya! Ia berani bertindak dan memiliki prinsip!
Dia juga seorang ayah yang bisa berjuang bersama putranya.
Ketika dia dan istrinya pergi ke Istana Langit untuk memberi tahu Nezha kabar tentang kehancuran Chentangguan.
Nezha, Li Jing, dan Klan Naga bersama2 bertarung melawan 天元鼎 Tianyuan Ding dan dalang di balik layar, 无量天尊 Wuliang Tianzun.
Dia adalah seorang ayah yang mampu berjuang bersama putranya melawan ketidakadilan di dunia.
Sosok Li Jing di versi Nezha 2025 hampir menjadi ayah yang sempurna di mata penonton!
Tidak peduli apakah putranya itu iblis atau mutiara roh, dia akan menerimanya.
Hal yang sama berlaku dalam kehidupan nyata. Ajari anak Anda untuk berjalan di jalan yang benar dan bertanggung jawab penuh saat menghadapi bahaya.
Kami berharap dapat berjuang berdampingan dengan ayah kami, dan kami juga berharap dia akan selalu menjadi pendukung kuat kami. Apakah ini persyaratan yang sulit?

Baca juga : Ne Zha (Na Zha), Dewa Pelindung Anak-Anak
3. Bandingkan Nazha versi 1979 dan 2025, Mengapa pendidikan ayah dan ibu jauh berbeda?
Karena iciptakan oleh zaman. Nezha Naohai versi 1979 lahir di era dimana segala sesuatunya menunggu perbaikan. Saat ini, semua orang seperti anak kecil yang membuka matanya untuk melihat dunia.
Orang tua di era ini hidup di era ekonomi terencana. Mereka percaya bahwa keluarga yang stabil dapat memperoleh pengakuan sosial, dan mereka dapat mengelola kehidupan bersama pasangan dengan baik.
Nezha diibaratkan seperti orang yang tidak bisa berkata2, tetapi merusak keseimbangan. Terlebih lagi, dia selalu membuat masalah dan bahkan menyinggung mereka yang berkuasa.
Oleh karena itu, sang ibu yang tidak memiliki hak bersuara, serta sang ayah yang takut akan otoritas eksternal (sebagaimana seorang jendral yang taat perintah atasan dan norma masyarakat) namun menunjukkan otoritasnya dalam internal keluarga, menjadi objek pelampiasan Nezha.
Nezha dididik pada jaman Tiongkok kuno, dimana ketiadaan pengaruh dari matriarki. Hanya ada dominasi patriarki. Ia hanya dapat terlahir kembali melawan otoritas patriarki, dengan tindakan yang tegas dan tragis, yakni mengorbankan nyawanya demi keadilan.
Kesempurnaan orang tua Nezha dalam mendidik putranya pada cerita versi 2025 lebih ke sebuah ekspektasi. Hal yang sama juga berlaku dalam kehidupan nyata. Kita merindukan dedikasi tanpa pamrih dari orang tua, dan merindukan mereka untuk terus membimbing kita.

Baca juga : Akuilah Bapakmu Sebagai Bapakmu, Bukan Bapak Barat Orang Lain Sebagai Bapakmu!
Konklusi Penulis
Nezha versi 1979 memang tragis. Ia memikul tanggung jawab yang berat dan harus dilahirkan kembali. Namun ia harus berjuang melawan ayah yang seharusnya paling dekat dengannya agar bisa terlahir kembali.
Nezha versi 2025 lebih beruntung. Meski dibebani takdir spirit iblis, ia ditemani oleh orang tua, teman, dan gurunya yang membantunya melawan takdir ilahi.
Meskipun Nezha menentang langit dan mengubah takdirnya, ia tidak ingin menjadi pahlawan sendirian.
Karena Nezha sangat bahagia bisa melawan ketidakadilan dunia bersama orang tuanya.