Last Updated on 17 April 2021 by Herman Tan Manado

Masyarakat Tiongkok jaman dulu konon menganggap hewan Naga, Qilin, Fenghuang (burung Hong), dan Kura-kura sebagai hewan yang memiliki sifat Dewa.

Maka tak jarang mereka disebut keempat hewan ini sebagai Dewa merupakan simbol keberuntungan. Padahal, selain kura-kura, ketiga macam hewan yang lain di atas hanyalah legenda hasil ciptaan dari imajinasi manusia.

1. Naga

tarian naga

Hewan Naga (Hanzi tradisional : ; sederhana : ) dianggap sebagai hewan paling agung di Tiongkok, juga lambang keberuntungan paling agung. Orang sangat akrab dengan citra naga, namun tidak seorang pun pernah bertemu dengan naga.

Naga dalam mitos kepercayaan Tiongkok divisualisasikan dengan memiliki kepala kuda dan bertanduk rusa. Cakar kakinya menyerupai burung rajawali, sementara badannya berbentuk ular yang panjang.

Selain itu, ekornya mirip singa, dan di seluruh tubuhnya juga dipenuhi oleh sisik zirah yang berwarna keemasan. Naga Tiongkok merupakan hasil gabungan dari beberapa binatang.

Di dalam bayangan manusia, sosok Naga digambarkan dapat berjalan di darat, dapat berenang di air, dapat terbang di langit, dan dipercaya memiliki kesaktian yang sangat tinggi.

Selama ribuan tahun, dinasti-dinasti Tiongkok selalu menganggap Naga sebagai lambang kekuasaan dan martabat; sementara masyarakat biasa menganggapnya sebagai lambang moral yang baik serta kekuatan.

Di negeri Tiongkok, hampir disetiap tempat kita dapat menjumpai gambar/lukisan/visualisasi yang berbentuk Naga. Mulai dari istana, kuil, alat-alat perabotan, semuanya terukir Naga.

Dalam memperingati hari-hari tertentu, masyarakatnya juga menempelkan gambar Naga, menari tarian Naga, berlomba perahu naga; sampai memberi nama anak juga banyak menggunakan huruf Naga.

Bahkan Naga dianggap sebagai shio paling agung di antara ke 12 shio! Hingga saat ini, banyak keluarga Tionghoa yang mengharapkan kelahiran anak mereka di tahun Naga, karena menjadi lambang/simbol keberuntungan.

Orang Tionghoa di seluruh dunia sendiri sering menganggap diri mereka sebagai ‘Keturunan Naga‘ (龍的傳人; Lóng de chuánrén).

Baca jugaTarian Naga

2. Qilin

qilin

Hewan Qilin (麒麟) divisualisasikan berbentuk tubuh rusa, dimana tubuhnya diselubungi oleh zirah, kepalanya memiliki tanduk panjang, dan di atas tanduknya ada gumpalan daging. Kakinya terlihat seperti kaki kuda, sementara ekornya seperti ekor sapi. Ia seringkali digambarkan dengan api yang menutupi seluruh tubuhnya.

Qilin dianggap sebagai makhluk yang memiliki sifat moral yang baik, dan dikisahkan selalu muncul bersamaan dengan datangnya seorang bijak.

Kaisar-Kaisar pada jaman dulu selalu menganggapnya sebagai lambang kedamaian dan kemakmuran. Di istana dan taman Yihe di Beijing, Qilin selalu dapat dijumpai lewat ukiran tembaga dan ukiran di batu. Di kalangan rakyat, Qilin dipercaya sebagai hewan suci, pelindung Negeri dari bencana, dan lambang bagi pelindung anak-anak.

3.  Burung Hong

fenghuang-burung-hong

Burung Hong (Hanzi : 凤凰; Pinyin : Fenghuang; Hokkian : Hong) memiliki jambul yang indah, tubuhnya berwarna-warni. Burung ini merupakan gabungan dari berbagai karakteristik burung.

Yang jantan disebut ‘Feng’, sementara yang betina disebut ‘Huang’. Fenghuang di dalam legenda Tiongkok dianggap sebagai raja para burung yang melambangkan keberuntungan dan kedamaian.

Dalam pernikahan tradisional Tiongkok, dekorasi burung Hong (sebutan dialek Hokkian) menjadi hiasan wajib pada pakaian dan hiasan kepala mempelai wanita, serta melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan.

Selain itu, dalam tradisi Tiongkok menganggap bahwa Naga dan burung Hong sebagai simbol hubungan/pasangan yang mesra antara suami dan istri, bagaikan konsep yin dan yang.

Dalam desain tradisional, simbol burung Hong juga digunakan secara luas, melambangkan kemakmuran dan kedamaian. Burung Hong juga sering divisualkan/digabung bersama hewan simbol keberuntungan lainnya, seperti ‘burung Hong dan Naga’, atau ‘burung Hong dan Qilin’.

Naga, Qilin dan Burung Hong (sering disebut juga ‘burung Phoenix‘) adalah hewan-hewan hasil imajinasi manusia.

4. Kura-Kura

kura-kura-lu-gui

Kura-kura (Hanzi : 陸龜; pinyin : Lù guī) di dalam 4 hewan yang dipercaya sebagai simbol keberuntungan etnis Tionghoa ini merupakan satu-satunya hewan yang benar-benar ada.

Kura-kura juga adalah binatang yang berumur paling panjang. Menurut catatan penelitian, seekor kura-kura dapat bertahan hidup selama 150 tahun! Umur terpanjang diantara segala hewan lain di muka bumi.

Masyarakat sendiri tidak hanya menganggap kura-kura sebagai lambang kesehatan dan umur panjang, namun kura-kura juga dianggap memiliki kemampuan meramal masa depan.

Pada jaman kuno Tiongkok, sebelum menyelenggarakan sebuah acara, ahli-ahli peramal harus membakar tempurung kura-kura; lalu berdasarkan pola di atas tempurung itu melakukan tafsiran peramalan.

Karena hal itulah masyarakat Tionghoa hingga saat ini masih menyebut kura-kura sebagai ”Dewa kura-kura’. Konon kura-kura pernah menerima penghormatan yang sangat besar di dalam sejarah perdinastian Tiongkok.

Di dalam istana kekaisaran semuanya memiliki ukiran kura-kura pada potongan batu atau tembaga, sebagai lambang kemakmuran dan kelanggengan suatu Negara.

By Herman Tan Manado

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?