Last Updated on 4 May 2017 by Herman Tan Manado

Tionghoa Benteng adalah panggilan yang mengacu kepada masyarakat keturunan etnis Tionghoa yang tinggal di daerah Tangerang, Provinsi Banten. Nama “Tionghoa Benteng” (dulunya disebut Cina Benteng) berasal dari kata “Benteng”, nama lama kota Tangerang.

Saat itu terdapat sebuah benteng Belanda di kota Tangerang, tepatnya di pinggir sungai Cisadane, yang difungsikan sebagai pos pengamanan untuk mencegah serangan dari Kesultanan Banten. Benteng ini merupakan garis terdepan pertahanan pemerintah kolonial Belanda di wilayah pulau Jawa saat itu.

Masyarakat keturunan Tionghoa Benteng telah berlangsung beberapa generasi, yang awalnya tinggal di Tangerang kini telah menyebar ke berbagai kota lain di Indonesia.

1. Tionghoa Benteng merupakan sebutan bagi etnis Tionghoa yang berada di wilayah Tangerang. Nama Tionghoa Benteng diperoleh dari sejarah perjalanan etnis ini yang menetap di daerah Tangerang. Namun sumber lain mengatakan bahwa sebutan Tionghoa Benteng berasal dari kata Benteng yang mana merupakan sebutan lama bagi Kota Tangerang.

2. Sejak abad ke 17 bangsa Tionghoa datang ke wilayah Tangerang untuk berdagang, kebanyakan menetap di sekitar benteng Belanda.

3. Kawasan yang menjadi tempat pertama kali etnis Tionghoa menetap, kini menjadi kawasan Pecinan Tangerang. Lokasinya terletak sepanjang sungai Cisadane, kawasan Pasar Lama, Vihara Boen Tek Bio, dan Museum Benteng Heritage.

4. Salah satu kebudayaan yang masih terus diselenggarakan masyarakat Tionghoa di daerah ini setiap tahun ialah Festival Bakcang dan Perahu Naga, yang tahun ini akan jatuh pada tanggal 9 Juni 2016.

5. Warga tionghoa yang pertama mendaratkan kaki di Teluk Naga (Tangerang) adalah Chen Ci Lung pada 1407. Beliau lah yang menjadi nenek moyang dari keturunan ‘Tionghoa Benteng’ di wilayah Tangerang.

6. Bila dilihat, keturunan etnis Tionghoa Benteng rata-rata memiliki kulit lebih gelap dari etnis tionghoa pada umumnya.

7. Tionghoa Benteng merupakan satu-satunya kelompok tionghoa di Indonesia yang merupakan peranakan dan memiliki keturunan darah orang Manchu (Dinasti Qing).

8. Kecap Benteng SH atau Siang Hian, pertama kali dibuat dan dipopulerkan oleh masyarakat Tionghoa Benteng di Tanggerang oleh Lo Tjit Siong pada tahun 1920.

By Herman Tan Manado

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?