Last Updated on 14 July 2020 by Herman Tan Manado
Anak muda sebaiknya bisa tetap mengingat sejarah dan tidak melupakan fakta Kerusuhan Mei 1998. Harapan agar anak muda tidak melupakan peristiwa Mei 1998 juga untuk menghargai para aktivis reformasi yang hilang dan hingga kini belum diketahui keberadaannya. .
Faktanya ada banyak hal yang aneh dalam catatan dan sosialisasi sejarah di Indonesia. Kerusuhan Mei 1998 dianggap terlalu sensitif oleh banyak pihak, ini diperkuat dengan fakta bahwa peristiwa ini tidak masuk dalam kurikulum pelajaran sejarah di Indonesia. Banyak fakta dan peristiwa yang coba ditutupi, agar para penerus bangsa perlahan melupakan sejarah bangsa ini.
Kita tidak bisa menutup mata, pihak-pihak yang terlibat pada peristiwa Mei 1998 yang saat ini sedang menjadi elite-elite politik di Indonesia.
Pengetahuan masyarakat tentang peristiwa di masa lalu akan berpengaruh pada situasi sosial politik di Indonesia. Karena itu, anak-anak muda perlu di ingatkan soal Tragedi Mei 1998. Apalagi sebagai pemilih pemula, kaum muda cenderung mudah dipengaruhi untuk memilih partai politik dan pimpinan parpol tertentu.
Padahal mungkin elite-elite tersebut adalah pelaku dengan rekam jejak negatif pada peristiwa tersebut.
Di era ini, masyarakat kita terus didorong untuk melupakan fakta2 sejarah yang terjadi. Bagaimana mungkin pihak-pihak yang dulu memusuhi dan mengendalikan pasukan penembak mahasiswa dengan peluru tajam, justru berada di urutan terdepan di pentas politik/pemerintahan kita?
Banyak hal yang perlu dibenahi dari keadaan ini, para pemilih pemula khususnya, harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang rekam jejak para politisi yang akan maju pada pentas pemilihan presiden di tahun 2014. Jangan sampai, mereka yang dulu menolak reformasi justru mendapat kesempatan untuk memimpin bangsa ini.
Secara historis demokrasi yang saat ini dinikmati Indonesia adalah hasil perjuangan bersama gerakan mahasiswa, intelektual dan kaum perempuan. Tapi fakta sejarah di balik peristiwa tersebut coba dikaburkan. Kaum muda perlu tahu, bagaimana situasi otoriter yang dirasakan oleh rakyat pada saat rezim orde baru agar situasi tersebut tidak terulang.
Jangan melupakan sejarah, tapi jangan sampai juga hal ini merusak toleransi antar suku bangsa, dan menciptakan perbedaan yang semakin berkepanjangan.
Apapun itu, adalah sebuah fakta sejarah, bahwa Negara pernah gagal dalam memberi perlindungan bagi warganya. Indonesia perlu berbenah dan belajar dari sejarah tersebut.
@i can. saya mulai bingung membaca komentar anda kenapa tidak nyambung dengan topik bacaan ya?
bukankah ini yg dibicarakan adalah mengapa tragedi mei 1998 yg jg merupakan sejarah dr negara kita tercinta INDONESIA ini tidak pernah dimasukkan kedalam kurikulum pelajaran sekolah?
apakah harus dilupakan begitu saja?
apakah negara tidak pernah menganggap jika tragedi mei 98 bukan sebagai sejarah bangsa kita yg sangat besar ini?
mengapa harus ditutupi?
disini bukan bicara tentang agama yg kita semua sadar (buat yg berpendidikan ya) sangat banyak agama asli milik bangsa kita sendiri, yg sampai saat ini malah para petinggi negara ini justru tidak mengakui Nya sebagai agama nasional, dan agama mana yg diakui oleh petinggi negara ini yg merupakan agama / kepercayaan milik leluhur bangsa kita INDONESIA?
@i can, saya appreciate ibu anda mendukung proses asimilasi, itu tandanya ibu anda seorang yang berjiwa besar dan berpandangan luas. Tetapi sayang mungkin ibu anda kurang mengingatkan bahwa di darah anda ada darah orang china. Kalau anda sadar itu, ga mungkin anda memandang rendah korban 98. Bagaimanapun itu darah yang tertumpah bukan masalah perbandingan korban dengan segala kejadian yang anda sebut di atas. Seharusnya anda sebagai mediasi bukan justru menindas kami dengan perkataan anda yang menyakitkan dengan membandingkan pelacur segala macam. Sebaiknya anda renungkan.
@i can, mengenai pernyataan anda bahwa RRC menelantarkan etnis tionghoa pada tahun 1998 itu bener2 ngaco dan tidak memakai logika. Waktu kerusuhan itu yang rusuh negara indonesia dan yang jadi korban itu wni juga walaupun dari etnis tionghoa kecuali yang jadi korban itu warga negara RRC. Kalau yang jadi korban wni juga, mana bisa negara RRC intervensi ikut campur urusan negara orang lain, bener ga? Emang mau urusan dalam negeri kita diintervensi oleh pihak asing?
Maaf kalau saya langcang ngomong nya,,
Saya cuman mau nanya,
Anda berada d’pihak mana, kenapa semua perkataan anda semacam membela umat islam,,
Kita disinj tidam membahas agama dan kekayaan,,
Kita membahas kejadian 1998 dulu,,
@i can says:
14 July 2015 at 8:49 AM
Pikiran dan Perkataan anda dengan Tindakan yang anda lakukan saling bertolak-belakang.
Sebagai Pribumi sudah seharusnya anda mengikuti agama leluhur ayah anda. Misalnya ayah anda orang Jawa, maka agama yang benar untuk anda adalah agama Jawa Kejawen. Apabila ayah anda adalah orang Batak maka agama yang benar untuk anda adalah agama Malim (Ugamo Malim). Setiap kelompok etnis di Indonesia mempunyai agama asli dari leluhurnya sendiri.
Anda menganjurkan orang Tionghoa untuk mengikuti agama leluhurnya namun sebaliknya anda sendiri malah menganut agama asing Islam ysng bukan agama asli dari Indonesia. Padahal anda mengaku Pribumi dan bukan orang Arab.
Apabila anda mengaku orang pribumi yang membangga-banggakan Islam kenapa anda tidak pindah ke Arab Saudi/Bangladesh/Pakistan/Afganistan ?
Apabila tindakan, ucapan dan pikiran saling bertentangan. Biasanya dari ilmu kedokteran jiwa hal ini disebut sebagai bentuk gangguan jiwa. Saran saya sebaiknya anda coba periksakan diri anda ke rumah sakit jiwa terdekat.
Untuk gangguan jiwa Schizophrenia apabila baru tahap awal bisa segera disembuhkan.
Harap rutin makan obat yang diberikan oleh dokter. Semoga cepat sembuh.
Saya pribumi muslim, dari keluarga besar ibu keturunan Tionghoa. Saya mendukung artikel ini, menurut saya cukup objektif sesuai fakta. Tapi tolong dibedakan & jangan dipukul rata semua umat Islam pribumi seperti itu. Bukti nyata bahwa RRC justru menolak memberi bantuan & menelantarkan kalian waktu itu bukan? Padahal dari sanalah kalian berasal & etnis tionghoa terbesar di dunia ada di sana, & justru negara Malaysia yang berpemerintahan Islam melayu serumpun dengan Indonesia dan berbahasa nyaris sama yang memberi bantuan salah satunya, iya kan. Saya lebih mendukung orang2 Tionghoa beragama asli nenek moyangnya dari pada Nasrani (Kristen &/ Katolik) karena alasan utamanya agama Nasrani masuk Indonesia bahkan semua tanah Nusantara (Malaysia, Brunei, Singapore, dll) dengan penjajahan dan perbudakan, ini adalah fakta sejarah tak terbantahkan. Peristiwa 98 memang biadab, saya sebagai muslim setengah pribumi memohon maaf sebesar2nya pada siapapun yang merasa jadi korban, meski saya sendiri & keluarga besar saya tidak pernah melakukan tindak kriminil itu. Meski saya juga sadari sangat manusiawai untuk sangat sulit memaafkan. Tapi perlu diingat bahwa apa yang terjadi di tahun 98 dilakukan oleh mungkin kurang dari 1% muslim pribumi sementara kurang lebih 99% muslim pribumi Indonesia yang tidak melakukan kejahatan itu mengutuk perbuatan keji itu & setuju agar semua pelakunya dihukum mati. & Yang mati jadi korban emangnya tionghoa doang apa, pribumi muslim juga ada yang dibunuh & banyak yang luka parah berdarah2 diantaranya mahasiswa Trisakti meski memang tidak sebanyak warga tionghoa. Jadi please, jangan karena nila setitik rusak susu sebelanga. Sebaliknya fakta sejarah tidak terbantahkan kalau pertamakali Hindu masuk Nusantara dengan damai (perdagangan, akulturasi budaya, pernikahan, dll), lalu Budha masuk jadi mayoritas menggantikan Hindu dengan damai pula, begitu juga Kong Hu Cu, lalu terakhir Islam masukpun dengan cara yang sama pula. Tapi setelah itu Kristen dan Katolik masuk Indonesia dengan penjajahan & perbudakan, termasuk sex slavery selama hampir 350 tahun berapa banyak yang dibunuh? diperkosa? dijadiin sex slave? Bahkan di negara tetangga Filipina +-400Tahun. Apa sebanding dendam kalian terhadap muslim pribumi ketimbang Kristen dan Katolik yang disebarkan dengan cara demikian?? (God, Glory, Gospel, & Devide Et Impera/ mengadu domba), emang korbannya muslim pribumi doang apa, etnis tionghoa juga ada yang jadi korban apalagi amoy2nya, meski jauh lebih sedikit dari muslim pribumi yang jadi korbannya. Jadi memandang sejarah harus fair & jangan melupakan sejarah. Jangan salahkan keturunan Tionghoa yang masuk Islam, karena penyebar Islam di Indonesia diantaranya Laksamana Cheng Ho, lalu Lau Tze, setelah itu 9 Wali Songo. Orang Pribumi yang mayoritas Jawa saja yang malu mengakuinya. Jangan kalian berbondong2 masuk Kristen karena dianggap lebih modern, keren, & kaya, itu tidak benar, di dunia ini yang dikuasai bule barat dan eropa, yang kaya & berkuasa itu yahudi & atheis, bukan kristen apalagi Katolik. Justru gereja sudah banyak ditinggalkan, dijual & dialih fungsikan menjadi fungsi2 lain di negara2 bule yang sumbernya Nasrani. Trend dunia mengarah sangat cepat dan kuat bahwa yang modern, keren, dan kaya adalah atheis bukan agama manapun juga. Jadi kalo kalian ingin identik dengan modern, keren, & kaya jadilah atheis saja. Lalu mengapa sekarang justru banyak Tionghoa yang kayak orang norak ketinggalan jaman, baru masuk Nasrani seolah2 itu trend baru yang modern, keren, dan kaya?? padahal di negara2 barat, eropa (Kecuali Vatikan)yang sumbernya justru sudah banyak ditinggalkan beralih ke atheis. Bukalah mata kalian. Carilah info yang banyak di youtube kalo gak percaya dengan saya. Atheis saja belum pernah menjajah dan memperbudak rakyat Nusantara, iya kan? Makanya kalo kalian merasa lebih pintar dari muslim pribumi, pikirkanlah fakta2 ini. Kami muslim pribumi juga tidak memukul rata kalo semua umat Budha itu bejad hanya karena mereka di Myanmar membunuhi dan mengusir rakyat pribumi Rohingya muslim sehingga banyak yang kabur ke Aceh. Karena kami tahu bahwa mayoritas umat Budha di dunia tidak melakukan itu terhadap umat Islam, meski mereka juga seolah2 tutup mata & fine2 aja dengan yang terjadi di Myanmar. Buktinya Budha Taiwan tidak bejad seperti Budha Myanmar, begitu pula Dalai Lama, justru pemerintah RRC yang mengganggu Dalai Lama. Jumlah yang dibunuh dan diusir dari Rohingya Myanmar selama berminggu2 jelas lebih banyak dari korban Tahun 98 di Indonesia yang hanya terjadi tidak sampai 2 hari. Ingat nontonkan film Ip Man, RRC & Hong Kong juga dulu dijajah & diperbudak Inggris, begitulah cara menyebarkan Nasrani dimasa dahulu yakni dengan pertumpahan darah, sedang dimasa sekarang dengan di iming2i uang & fasilitas sekolah, bea siswa, rumah sakit, indomie (LOL). Makanya aneh aja jika banyak keturunan Tionghoa yang dengan bangga mengaku Kristen, memakai nama yang berbau kebarat2an yang sebenarnya dari Bible, pamer mobil mewah ke gereja. Pakailah nama yang berbau Tionghoa murni & pakailah mobil mewah ke Klenteng, renovasilah Klenteng menjadi lebih modern & eyes catchy, pasang AC di dalamnya agar lebih banyak generasi muda Tionghoa yang tertarik ke Klenteng. Ingat Nasrani adalah satu2nya agama yang masuk ke Indonesia & Nusantara dengan penjajahan, pertumpahan darah, & perbudakan selama hampir 350 tahun, selama itu berapa banyak yang mati? berapa banyak yang dijadikan pelacur & budak? etnis tionghoa emangnya tidak terkena imbasnya apa selama rentang sejarah begitu lama, banyak juga kali yang jadi korbannya. Tidak ada satupun agama selain Nasrani yang masuk Indonesia & Nusantara dengan cara seperti itu, tidak Hindu, tidak Budha, tidak Kong Hu Cu, tidak Islam. Dan Lihatlah patung Yesus di salib, dia orang bule, tidakkah seharusnya kalo Dia benar2 Tuhan, tidak akan pilih kasih menjadi image manusia dari suatu ras tertentu aja, bagaimana umat manusia dari berbagai ras lainnya? apakah mereka lebih rendah dari ras bule/ yahudi? Sehingga tidak digunakan sebagai image Tuhan dalam wujud manusia untuk disembah? Mengapa dengan suka rela & bangga menghambakan diri di hadapan orang bule? kecuali kalau di dunia ini manusia hanya ada satu ras, yakni bule/ yahudi doang. Makanya dalam Islam, Yesus/ Nabi Isa Al-Masih (The Mesiah) bukanlah Tuhan tapi manusia utusan Tuhan yang dibekali Mukjizat luar biasa sebagai bukti nyata bahwa memang dia benar utusan Tuhan untuk menyebarkan ajaran Tuhan kepada umat manusia. Apakah ada yang bisa menyangkal logika saya?? dalam sejarah juga di RRC & Hong Kong banyak wanita pribumi tiongkok yang dijadikan pelacur sama bule inggris penjajah sekaligus penyebar nasrani. Apa sebanding peristiwa yang terjadi tidak sampai 1 hari setengah dengan lebih kurang 350 tahun dari segi jumlah korban???? Makanya kalian etnis tionghoa terutama yang baru gede jangan sok tau gelap mata menyalahkan semua pribumi muslim. Kalo kalian begitu bangganya dengan asal usul kalian, kami pribumi muslim juga tidak pernah menahan kalian untuk balik ke asal kalian, monggo, silahkan aja. Asal kalian tahu justru RRC yang kalian bangga2kan itu yang menolak mentah2 & menelantarkan kalian waktu peristiwa itu terjadi. Paham??
Halo sdr/i ican,
Beberapa komentar anda oleh sistem kami terdeteksi sebagai SPAM karena memiliki content yang sama dengan jarak/durasi interval waktu yang singkat.
hahahaha ketauan CUMA BACA JUDUL doang, lalu langsung diterabas dengan komen yg berapi-api sambil berusaha mati matian membela agama KAMBING UNTA yg sangat agung agungkan itu. “paham”? anda yang tidak paham dasar pelacur pengakut setia manusia berdelusi bernama MAMAD! dasar GOAT FUCKER!!
kelihatan begonya , sama seperti agama anda . Yah wajar , sih , punya otak ga pernah dipakai
Sy tentu masih sangat ingat dlm memori otak . Krn msh hidup. Mengampuni mrk yg telah menodai. Cepat / lambat jk mrk tdk tobat akhir hidup mrk akan…..
jujur sebelum ahok tampil ke pentas politik. pandangan saya terhadap etnis tionghoa memang negatif. hal ini karena saya jarang ketemu orang tionghoa dalam kehidupaan sehari2. kecuali di tempat2 penjualan hp. nah, dari sanalah saya mendapatkan gambaran orang2 tionghoa. para penjual etnis tionghoa umumnya melihat2 kira pengunjung ini ada uang atau tidak, kalau dianggap tidak ada biasanya melayani dengan muka sengak dan malas. apalagi klu ada pembeli menawar wah langsung ketus. dari situ sya menstereotipekan etnis tionghoa, namun sosok ahok merubah pandangan yang asal itu sama sekali. baayangkan seorang pengusaha yang terjun ke dunia politik nilai harta kekayaannya justru turun! apalagi sikapnya yang tegas menentang korupsi dan transparan. pandangan sya berubah sama sekali pada etnis tionghoa. kemudian saya baca2 info tentang etnis tionghoa ternyata banyak juga yang peduli pada masyarakat. contohnya saja tahir foundation perkumpulan pengusaha tionghoa yang menyumbang 7 miliar untuk penanggulangan banjir jakarta. mulai dari situ sya mulai mengenal tionghoa yang sebenarnya.