Last Updated on 30 September 2020 by Herman Tan Manado

Chang’e dan Hou Yi – Kisah Cinta Antara Seorang Wanita Cantik dan sang Pahlawan Pemanah 9 Matahari. Siapakah sosok wanita cantik dengan bulan purnama dalam ilustrasi yang sering kita lihat ?

Banyak ilustrasi mengenai Festival Musim Gugur yang dapat ditemukan saat Anda melakukan pencarian dengan mesin pencari Google. Kebanyakan bergambar sosok seorang wanita cantik dengan bulan purnama. Sang wanita biasanya dalam balutan pakaian tradisional, tampak melangkah di atas awan putih. Siapakah dia ? Dialah wanita, sosok terpenting dalam kisah cinta yang menyentuh ini.

Begini kisahnya …

Hou Yi (后羿) adalah seorang pemanah ulung. Sementara Chang’e (嫦娥) adalah istrinya.

Alkisah pada jaman dahulu terdapat 10 matahari di langit. Kesepuluh matahari ini membakar hangus seluruh tumbuh-tumbuhan yang ada di bumi. Manusia pun hidup menderita.

Pada suatu hari, Hou Yi dengan busur dan anak panahnya berhasil memanah jatuh 9 matahari. Seluruh manusia di bumi pun selamat.

Ibu ratu dari wilayah Barat menghadiahkan Hou Yi sebotol ramuan berisi obat, yang dapat memberikan kehidupan yang abadi. Ramuan ini hanya untuk satu orang saja. Meskipun Hou Yi menginginkan dapat hidup abadi, tetapi ia ingin hidup bersama Chang’e di bumi selamanya.

Oleh karena itu, Hou Yi menolak minum ramuan tersebut dan meminta Chang’e untuk menjagakan dan menyimpannya dengan aman.

Setelah berhasil memanah jatuh 9 matahari, nama Hou Yi pun semakin hari semakin banyak dikenal orang. Berduyun-duyun orang datang memohon kesediaannya untuk menjadi guru dan hampir semuanya diterima dengan baik oleh Hou Yi.

Tidak semua murid Hou Yi memiliki moral yang baik. Feng Meng (逢蒙) salah satu murid, berniat merampas ramuannya.

Suatu saat ketika Hou Yi pergi berburu bersama dengan para muridnya, Feng Meng (Pang Meng) berpura-pura sakit agar dapat tetap tinggal di rumah. Setelah memastikan Hou Yi sudah berangkat, Pang Meng mendatangi rumah Hou Yi dan memaksa Chang’e untuk menyerahkan botol ramuan tersebut.

Chang’e tahu dia tidak dapat mengalahkan Pang Meng. Agar ramuan tersebut tidak jatuh ke tangan Pang Meng, Chang’e pun segera meminumnya. Ramuan itu membuat Chang’e terbang tinggi ke langit dan akhirnya terhenti di bulan. Chang’e pun hidup abadi di sana.

Hou Yi sangat sedih ketika menerima kabar ini. Setibanya di rumah, di bawah cahaya bulan purnama ditempatkannya sebuah meja. Disiapkan beberapa hidangan di atas meja altar tersebut. Hou Yi berharap Chang’e dapat kembali pulang untuk hidup bersama dengannya.

Sejak saat itulah pada Festival Musim Gugur orang bersembahyang kepada Dewi Bulan.

Baca juga versi lengkapnya : Legenda Chang’e Terbang ke Bulan

Anak-Anak Percaya, Bahwa Dewi Chang’e Masih Mendiami Bulan

Sebagian besar anak-anak di Tiongkok masih meyakini bahwa Chang’e masih hidup di bulan. Pada malam Festival Musim Gugur ketika bulan purnama bersinar terang, anak-anak akan berusaha keras untuk mengenali sosok siluet Chang’e di bulan.

By Herman Tan Manado

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

One thought on “Legenda Chang’e dan Hou Yi : Kisah Cinta Seorang Wanita Cantik dan Sang Pemanah 9 Matahari”
  1. Info yg menarik, tapi sepengetahuan saya change adalah adiknya zilong. Senjata change itu bintang serta change menaiki bulan sabit. Apakah saat itu zilong tidak setuju dengan change yg berpacaran dengan hou yi sehingga zilong dan hou yi bertempur, dengan tombak zilong langsung mengangkat hou yi ketika berduaan dengan change. Bagaimana akhirnya kisah cinta mereka, apakah zilong akhirnya mau mengangkat hou yi jadi adik ipar. Kisah yg menarik, tolong diperbanyak cerita-cerita tionghoa seperti ini, banyak yg ingin mengetahuinya. Thanks

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?