Last Updated on 17 April 2021 by Herman Tan Manado
Lotus feet bukanlah sebuah tindak deformasi. Pada abad ke-10 di Tiongkok, Lotus feet merupakan simbol kecantikan. Dari generasi ke generasi, kaum wanita muda di Tiongkok harus merusak dan membentuk kaki mereka.
Proses yang menyakitkan ini dipercaya mampu meningkatkan prospek perjodohan bagi para wanita muda tersebut. Ukuran panjang yang dianggap sempurna adalah 3 inci (sekitar 7.52 cm), dan demi mencapai ukuran tersebut maka para wanita harus merelakan kakinya untuk diikat sepanjang umur hidupnya.
Ternyata kecantikan yang dimaksud tidaklah terletak pada bentuk jari-jari kakinya yang hancur, melainkan pada tempo berjalannya. Mengapa?
Karena kaki yang diikat ini memaksa mereka untuk mengambil langkah-langkah kecil, sehingga pinggul mereka tampak bergoyang. Konon, katanya, goyangan pinggul ini mampu membangkitkan fantasi erotis dari kaum lelaki Tiongkok.
Lotus feet juga merupakan simbol status bagi para wanita kalangan menengah atas di Tiongkok yang tidak memerlukan kaki mereka untuk bekerja.
Ikatan kaki ini berakibat cacat seumur hidup. Namun terlepas dari rasa nyeri yang ditimbulkan, para wanita Tiongkok cenderung terikat pada tradisi.
Praktik ini perlahan memudar sejak pemerintahan Mao Zedong, sehingga di masa Tiongkok modern ini amat sangat jarang ditemui wanita berkaki Lotus.