Makau sudah menerima wisatawan asal Tiongkok daratan sejak Kamis, 2 Juni 2022 lalu, dengan mempermudah persyaratan 1x kali hasil tes negatif PCR dalam 7 hari terakhir.

Sementara Hong Kong diperkirakan baru akan mengeluarkan kebijakan tersebut setelah pemerintahan definitif yang baru terbentuk pada 1 Juli mendatang.

Siapa pun yang memasuki Makau dari Provinsi Guangdong melalui pos perbatasan, baik lewat darat maupun laut di Zhuhai, cukup menunjukkan hasil tes negatif PCR dalam 7 hari, demikian pengumuman Pemerintah Wilayah Administrasi Khusus Makau (MSAR), dikutip dari sejumlah media Tiongkok daratan.

Baca juga : Di mana Kesalahan Hong Kong Dalam Perjuangannya Melawan Covid-19?

Sebelumnya, Makau mewajibkan pelaku perjalanan yang berasal dari Tiongkok daratan harus menunjukkan hasil tes negatif PCR dalam 72 jam terakhir.

Kebijakan baru tersebut hanya berlaku bagi pelaku perjalanan dari Tiongkok, sedangkan dari berbagai negara lain masih belum berubah.

Perubahan kebijakan yang sama juga diadopsi oleh Pemerintah Kota Zhuhai, Provinsi Guangdong, Tiongkok, sesuai kesepakatan timbal-balik dengan Makau.

Sebagai info, perekonomian Makau sangat mengandalkan Tiongkok, khususnya untuk sektor pariwisata dan tempat judinya. Makau yang merupakan bekas jajahan Portugis, dikenal dunia sebagai kota judi terbesar se-Asia.

Oleh sebab itu, meskipun beberapa wilayah di Tiongkok daratan diterjang gelombang baru kasus Covid-19, Makau sama sekali tidak menutup akses bagi warga atau wisatawan yang masuk melalui Zhuhai.

Sementara itu, kebijakan mempermudah masuknya wisatawan Tiongkok ke Hong Kong diperkirakan baru akan diambil setelah John Lee dilantik sebagai Kepala Eksekutif Wilayah Administrasi Khusus Hong Kong (HKSAR) pada 1 Juli 2022 mendatang.

Sebelumnya, Tiongkok dan Hong Kong telah mencapai kesepakatan pembukaan perbatasan tanpa karantina pada akhir 2021.

Namun setelah melalui serangkaian uji coba, Hong Kong secara tiba-tiba dilanda gelombang baru Covid-19 varian Omicorn, yang membuat otoritas setempat sempat kewalahan, sehingga membutuhkan uluran bantuan dari pemerintah pusat Tiongkok.

Baca juga : Hong Kong Darurat! Mayat Bertumpuk, Rumah Duka Kewalahan Urus Jenazah Pasien Covid-19

Gelombang baru Covid-19 tersebut berdampak pada penundaan pemilihan umum “formalitas” kepala eksekutif yang baru (CEO), sebelum terlaksana pada tangal 8 Mei lalu, dengan calon tunggal John Lee.

By Herman Tan Manado

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?