Tu Di Gong (土地公), Tudigong, atau Tu Di Shen (土地神), atau di Indonesia disebut pula Tho Ti Kong (To Ti Kong), adalah Dewa Bumi atau Dewa Tanah yang menguasai tanah lokal, seperti sebuah area tanah tempat suatu bangunan didirikan.

Masing2 wilayah memiliki Tu Di Gong yang berbeda pula. Konon Mereka adalah kelompok Dewa yang berkedudukan paling rendah dalam ‘Tata Birokrasi Surga‘ , serta yang paling dekat dengan umat manusia.

Tu Di Gong juga sering divisualisasikan (dalam bentuk patung atau lukisan) bersama dengan seorang nenek, yang disebut Tu Di Poo (土地婆).

Karena berhubungan dengan tanah (termasuk tanah pemakaman), altar untuk Tu Di Gong selalu diletakkan sejajar dengan lantai atau tanah.

Pada makam2 Tionghoa, biasanya terdapat sebuah bangunan kecil di sampingnya (sebelah kiri dari makam) yang digunakan untuk memuja Tu Di Gong.

Pada masa lalu, hanya para pejabat pemerintah yang diperbolehkan untuk membangun kuil pemujaan kepada tatanan para Dewata. Sementara masyarakat awam tidak diperbolehkan untuk berdoa di sana.

Namun masyarakat menemukan cara untuk bersembahyang kepada Tu Di Gong. Masyarakat yang kebanyakan berprofesi sebagai petani miskin itu membuat papan dari tanah liat, kemudian meletakkan di tanah sebagai media untuk bersembahyang.

tu di gong dewa bumi
Tampak altar pemujaan Tu Di Gong atau Dewa Bumi yang hanya diletakkan diatas tanah.

Baca juga : Dewa Fu De Zheng Shen (Hok Tek Cin Sin)

Inilah asal usul mengenai kenapa altar untuk Tu Di Gong diletakkan di atas tanah; sementara altar untuk Fu De Zheng Shen diletakkan di atas meja altar.

Jadi, Tu Di Gong (土地公; Tho Ti Kong), alias Dewa Bumi ternyata TIDAK SAMA ,atau BERBEDA dengan Dewa Fu De Zheng Shen (福德正神; Hok Tek Cin Sin). Karena Dewa Fu De Zheng Shen bertindak sebagai pimpinannya (hanya satu), sementara Tu Di Gong adalah sebagai penguasa lokal suatu wilayah (ada banyak).

Tu Di Gong ini hampir sama dengan Shan Shen (山神), alias Dewa Gunung, yang menguasai suatu wilayah gunung/pegunungan, dimana jumlahnya ada banyak.

Tak banyak klenteng yang dapat membedakan antara Fu De Zheng Shen dengan Tu Di Gong.

Jika klenteng tersebut membedakan altar untuk keduanya, altar Fu De Zheng Shen selalu berada di atas (sejajar dengan ketinggian altar Dewa-Dewi yang lain), sementara altar Tu Di Gong berada di bawah (hampir sejajar dengan lantai), dan biasanya ditempatkan di bawah altar meja Dewa yang lain.

Baca juga : Dewa Tua Pek Kong, Toapekong (Da Bo Gong; 大伯公)

By Herman Tan Manado

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?