Last Updated on 29 November 2021 by Herman Tan Manado
Sejak ribuan tahun lalu, agama Tao (道教; Taoism) membentuk banyak kelompok perguruan spiritual. Biasanya bisa dikenali dari Dewa Utama, jenis latihan, dan juga Hu (符; Fu) nya.
Spiritual Tao yang kita pelajari berasal dari Perguruan Tao, aliran Thay Shang Men (太上门). Bisa disebut aliran Tao yang Dewa Utama-nya Thay Shang Lao Cin (太上老君) / Nabi Lao Tse (老子). Nama perguruannya Xiao Yao Pai (逍遥派), dimana “Xiao Yao” sendiri berarti “alamiah riang tanpa beban”.
Ini merupakan semboyan kita dalam menjalani kehidupan duniawi. Menjalani, menikmati, dan menyemarakkan dunia. Mungkin saja ada perguruan Tao lain yang juga termasuk mazhab aliran Thay Shang Men, hanya beda nama perguruan saja.
Dalam agama Tao, terdapat satu ilmu spiritual yang bernama Tao Ying Suk (导引术; Tao Yin Shu), atau ILMU PEMANDU. Ilmu ini pada jaman dahulu biasanya hanya dipelajari oleh para pertapa Tao dan keluarga kerajaan, dan jarang tersebar di kalangan masyarakat umum.
Namun sekitar tahun 1970-an, Li Shang Hu Shifu (李尚湖师父) ingin membantu melestarikan ajaran, ilmu, dan budaya Tionghoa, sehingga Beliau mengajarkan ilmu ini lebih terbuka kepada masyarakat Tionghoa yang ingin mempelajarinya.
Jadi umat yang beragama Buddha, Konghucu, bahkan Tridharma (Kelenteng) boleh mempelajarinya. Semua masih satu rumpun dan satu akar, harus bisa kompak bersatu dan saling dukung.
Lebih2 bagi umat Tridharma (kelenteng) yang juga bersembayang kepada Nabi Lao Tse (Maha Dewa Thay Shang Lao Cin).
A. Apa Itu Tao Ying Suk, a.k.a Ilmu Pemandu?
Tao Ying Suk (导引术; Tao Yin Shu) merupakan ilmu KeDewaan dalam agama Tao. Sejarah ilmu ini sudah ribuan tahun. Konon Huang Di (黄帝) atau Kaisar Kuning (~2600 SM) juga mempelajari ilmu ini. Untuk belajar Tao Ying Suk ada 2 cara, yaitu :
Baca juga : Apa Itu Ilmu Tao Yin Shu/Tao Ying Suk (导引术; Dao Yin Shu) Dalam Taoisme?
1. Meditasi sendiri sampai bisa menembus dimensi keDewaan. Ini biasanya akan membutuhkan waktu yang sangat lama, dan jarang ada yang berhasil.
2. Lewat proses Tao Ying, dimana seorang Tao Shi (道师) membersihkan energi kita, dan menyambungkan kesadaran kita dengan dimensi KeDewaan.
Setelah kita di Tao Ying lewat upacara Dao Yin Yishi (导引仪式), atau upacara inisiasi, maka kita akan mempunyai Fu Fak Shen (护法神; Hu Fak Shen) atau Dewa Pendamping, yang bertugas ATAS NAMA Thay Shang Lao Cin / Nabi Lao Tse.
Fu Fak Shen merupakan teman, pelindung, Dewa, sekaligus Guru pembimbing spiritual kita. Fu Fak Shen akan membimbing kita dalam menjalani Siu Tao (修道) atau membina diri, termasuk dalam berlatih. Tao Ying Suk terdiri dari 3 jenis latihan, yaitu :
1. Shen Kung (神功; Shen Gong) atau senam KeDewaan.
2. Chi Kung (气功; Qi Gong) atau ilmu pernapasan.
3. Cing Co (静坐; Jing Zuo) atau ilmu meditasi.
Setelah di Tao Ying, kita akan memiliki kepekaan untuk BERINTERAKSI dengan para Dewa, termasuk Dewa-Dewi yang bertugas menjaga altar Kelenteng, Wihara, maupun altar di rumah (神太; Shen Thay).
Proses interaksi ini terjadi dalam kondisi 100% SADAR, sehingga saat kita sembahyang akan menjadi lebih menyenangkan dan tidak hampa.
Baca juga : 6 Cabang Ilmu Dalam Agama Tao (Taoisme)
B. Siu Tao, Membina Diri ala Tao
Secara harafiah, Siu (修) berarti “revisi”, dan Tao (道) berarti “jalan kehidupan”. Kita merevisi dan menata semua sisi kehidupan kita, yang terdiri dari :
1. Tubuh Fisik
• Dijaga dan dilatih agar sehat dan bisa panjang umur.
• Dengan fisik yang kuat, maka kita lebih mampu menghadapi tantangan hidup.
• Dengan fisik yang kuat, “energi hidup” kita juga akan kuat, ini diperlukan untuk pengolahan selanjutnya.
2. Kesadaran Pikiran
Dibenahi dan dikembangkan, hingga mencapai Wu Tao (悟道) atau “Sadar Jagad Raya”. Kesadaran sendiri terdiri dari 2 aspek, yaitu :
• Pikiran yang harus dicerdaskan
• Hati yang harus dibaikkan, lalu dibeningkan.
Pikiran luas dan menembus,laiknya dada lapang yang tak bertepi.
3. Sukma (Roh atau Penghuni Raga)
Dikuatkan, dihaluskan, disatukan, lalu disirnakan, hingga mencapai tahap Tian Ren He Yi (天人合一). Mengolah 3 Inti 7 Lapisan sukma kita (三魂七魄; San Hun Qi Po).
4. Sosial Keduniawian
Meski belajar spiritual Tao, kita juga harus tetap menerjuni duniawi. Hidup yang ada dijalani, dibenahi, ditata, dan dinikmati. Menjalani hidup yang bermakna dan berusaha sukses di semua sisi kehidupan, diawali dengan membina keluarga harmonis (lingkup terkecil).
Merevisi fisik, mental, pikiran, dan perilaku. Menjadi manusia yang memang layak disebut manusia, berguna bagi dunia dan sesama, serta memupuk amal jasa dan menyemarakkan dunia.
Jadi, SIUTAO adalah tindakan nyata dalam kehidupan. Bukan menjauhinya, atau hanya sebatas ritual saja. Tapi tindakan nyata dalam memperbaiki kualitas hidup kita di semua sisi, dan menggunakan ilmu spiritual untuk mendukung kehidupan duniawi kita.
Baca juga : Bagaimana Pandangan Tao (Taoisme) Terhadap Lahir, Tua, Sakit dan Mati?
Oleh : Albert Thjie