Last Updated on 17 April 2021 by Herman Tan Manado

Pemerintah Tiongkok membuat kemajuan besar di program luar angkasanya. Mereka kembali mengirimkan dua taikonaut, sebutan astronot Tiongkok, ke luar angkasa. Pesawat bernama Shenzhou-11 tersebut diluncurkan kemarin pagi (17/10) dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Gurun Gobi.

Itu adalah kali keenam negara dengan kue ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut mengirimkan pesawat luar angkasa berawak. Namun, kali ini lebih lama. Yaitu, 30 hari. Itu merupakan rekor terlama taikonaut berada di luar angkasa.

’’Kami menyiapkan lebih dari 100 jenis makanan dan minuman untuk mereka di luar angkasa,’’ ujar Wakil Direktur Badan Luar Angkasa Tiongkok Wu Ping.

Dua taikonaut yang berada di dalam Shenzhou-11 tersebut adalah Jing Haipeng dan Chen Dong. Butuh waktu dua hari sebelum mereka sampai di laboratorium luar angkasa milik Tiongkok, Tiangong-2. Laboratorium yang memiliki arti nama Istana Surgawi-2 tersebut diluncurkan September lalu.

Letaknya di orbit yang berjarak 393 kilometer dari atas bumi. Di dalamnya ada dua kabin yang berfungsi sebagai ruang eksperimen sekaligus tempat tinggal. Satu lagi untuk ruang stok perlengkapan. Itu adalah purwarupa dari stasiun luar angkasa milik Tiongkok yang akan diluncurkan pada 2022.

Dua taikonaut tersebut bertugas untuk melakukan berbagai tes teknologi pesawat luar angkasa dan beberapa hal lainnya. Misalnya, meneliti contoh beras dan mengetes kondisi kesehatan mereka di nol gravitasi.

Tiongkok memang memiliki ambisi luar biasa di program luar angkasa. Mereka ingin membuat stasiun luar angkasanya sendiri. Jika sesuai dengan jadwal, stasiun luar angkasa milik Tiongkok tersebut akan mengorbit dua tahun sebelum Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) berhenti beroperasi pada 2024.

Setelah ISS tidak lagi berfungsi, Tiongkok bisa saja menjadi satu-satunya negara yang memiliki stasiun luar angkasa permanen.

Tiongkok tidak boleh mengakses ISS karena Amerika Serikat (AS) takut akan ambisi negara tersebut. Di lain pihak, astronot Eropa sudah bersiap untuk mempelajari bahasa Mandarin sebagai antisipasi. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan astronot AS.

Sebab pada tahun 2011 lalu, Kongres Negeri Paman Sam melarang Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) melakukan kontak dengan program luar angkasa Tiongkok dengan alasan keamanan.

Keterangan foto : Dua astronot Tiongkok, Jing Haipeng (kanan, depan) dan Chen Dong, sebelum peluncuran Shenzhou-11 di Jiuquan, Tiongkok, kemarin.

Catatan Penyebutan : Taikonaut adalah sebutan untuk seseorang yang bepergian ke ruang angkasa untuk program luar angkasa Tiongkok; Negara AS menyebutnya Astronot; sedangkan Rusia menyebutnya Kosmonot. Indonesia?

Sumber Berita : Jawa Pos

By Herman Tan Manado

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?