Pemerintah Tiongkok memastikan bahwa pihaknya terus mementingkan keamanan dan efektvitas vaksin yang diproduksi oleh perusahaan Sinovac dan Sinopharm, menyusul laporan yang mempertanyakan efektivitas vaksin COVID-19 buatan negara itu.
“Pihak Tiongkok secara konsisten mementingkan keamanan dan efektivitas vaksin. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyetujui penggunaan darurat vaksin CoronaVac yang dibuat oleh Sinovac, hal itu secara penuh membuktikan keamanan dan efektivitas CoronaVac,”
ujar Konselor bidang Sains dan Teknologi Kedutaan Besar Tiongkok di Jakarta, Yi Fanping, dalam konferensi pers pada Kamis.
Dia menjelaskan bahwa hingga 28 Juni lalu, vaksin CoronaVac telah mendapatkan persetujuan penggunaan darurat dari 50 negara dan kawasan di dunia, sementara penyuntikan vaksin CoronaVac secara global telah mencapai 75 juta dosis.
“Data penelitian sampai sekarang menunjukkan keamanan dan kemanjuran yang tinggi CoronaVac terhadap pencegahan paparan virus SARS-CoV-2 dan pengendalan pandemi,” kata Fanping yang menyoroti bahwa Lembaga2 kesehatan dari sejumlah negara seperti Brasil, Chile dan Uruguay juga telah mengevaluasi efikasi vaksin dalam praktek lapangan.
Sebelumnya kantor berita Reuters melaporkan bahwa Kementerian Kesehatan Thailand pada Minggu (11/7) mengatakan lebih dari 600 tenaga kesehatan yang telah menerima 2 dosis vaksin Sinovac Tiongkok terinfeksi COVID-19, saat otoritas mempertimbangkan pemberian dosis penguat untuk meningkatkan imunitas.
Dari 677.348 tenaga kesehatan yang menerima 2 dosis Sinovac, sebanyak 618 di antaranya terpapar, menurut data Kementerian Kesehatan periode April s/d Juli. Seorang perawat meninggal, dan seorang tenaga kesehatan lainnya dalam kondisi kritis.
Lebih lanjut, Yi Fanping mengatakan bahwa saat ini Sinovac dan Sinopharm tengah melakukan uji klinis terhadap perlunya penyuntikan dosis ke-3 untuk meningkatkan imunitas terhadap virus COVID-19.
Baca juga : Lianhua Qingwen, Obat Herbal Covid-19, Beli Yang BPOM Atau Original (Non-BPOM)?