Last Updated on 14 April 2021 by Herman Tan Manado
Menurut data tahun 2007, ada sekitar 70 juta kolektor relik bersejarah di Tiongkok daratan. Anggaplah satu kolektor memiliki 3 relik (tidak termasuk yang ada di museum), diperkirakan lebih dari 200 juta, dan kebanyakan (paling tidak 65%) adalah objek yang belum ditemukan.
Kenapa Tiongkok memiliki banyak sekali relik di dalam tanah? Hal ini disebabkan kebudayaan kematian dan penguburan di Tiongkok!
Kematian pasti membawa kesedihan bagi kita, tapi kita harus menghadapinya, karena ini adalah hukum alam. Tiongkok telah membentuk budaya kematian yang hebat dan mendalam, Berikut ini kami perkenalkan secara singkat tentang aspek-aspek penguburan dan peti mati.
A. Sejarah : Dimulai Sejak ±3000 Tahun Yang Lalu!
Sejak masa Dinasti Shang (1.556-1.046 SM), Orang Tiongkok percaya bahwa jiwa-jiwa orang yang mati tinggal di dunia lain: dunia bawah dan kuburan mereka adalah tempat tinggal mereka di bumi.
Kematian tentu saja membawa duka berkepanjangan pada keluarga yang ditinggalkan, tapi yang masih hidup mengadakan upacara pemakaman tradisional yang mewah, bahkan megah untuk mengantar kepergian orang yang meninggal. Namun dimasa kini, upacara yang dilakukan lebih simpel dan sederhana.
Di samping pemakaman yang mewah, orang2 juga mengubur benda2 pemakaman untuk orang yang meninggal, seperti emas, perak, hiasan perunggu, kerajinan tanah liat, dan benda berharga lain. Itulah mengapa Tiongkok memiliki banyak relik bersejarah dan mengapa perampokan makam menjadi hal umum dalam sejarah Tiongkok.
Ambil contoh, makam Kaisar Qin, makam bawah tanah terbesar di dunia. Makam ini memiliki luas 56 kilometer persegi. Hingga sekarang, lebih dari 50.000 relik telah digali dari makam tersebut. Diantara relik-relik tersebut, yang paling terkenal adalah patung Terakota, yang terbuat dari tanah liat.
Situs ini berada sekitar 2 kilometer dari makam utama Kaisar Qin, dan dibangun sebagai penjaga makam sang Kaisar.
Baca juga : Terracotta Army
Baca juga : Rahasia Dibalik Makam Piramid Kaisar Pertama Tiongkok : Benarkah Terdapat Ribuan Ton Emas?
B. Penguburan, Cara Pemakaman Utama di Tiongkok
Kebanyakan orang Tiongkok percaya bahwa penguburan membawa kedamaian bagi orang yang meninggal, jadi mereka mengikuti tradisi penguburan. Dipengaruhi oleh kepercayaan Taoisme, banyak orang Tiongkok percaya bahwa arwah orang yang meninggal tetap tinggal dan melindungi keturunannya.
Festival Qingming adalah hari bagi para anak cucu untuk bersembahyang kepada leluhurnya, yang dipercaya akan membawa keberuntungan bagi mereka. Itulah alasan mengapa orang Tiongkok (terutama yang telah sukses) sangat serius akan festival ini.
Dalam Festival Qingming, hampir semua orang Tiongkok pergi ke kuburan dan membersihkan makam, membakar hio dan kertas sembahyang, menyediakan persembahan makanan, sebagai bentuk penghormatan mereka kepada leluhur.
Selain penguburan (cara pemakaman utama di Tiongkok), ada banyak pilihan dalam mengurus jasad, seperti kremasi, “penguburan air”, “penguburan langit” (membiarkan burung pemakan bangkai memakan jasad), “kuburan pohon” (memasukkan jasad ke dalam pohon besar), “kuburan goa” (meletakkan jasad dalam goa), dan “kuburan tebing” (meletakkan peti kuburan di tebing).
Peti kuburan tebing adalah misteri tak terpecahkan, karena bagaimana cara orang kuno memperbaiki peti-peti berat di tebing masih belum diketahui. Jika Anda mengambil berlayar menyusuri Sungai Yangtze melalui melewati Tiga Ngarai, Anda dapat melihat peti-peti di tebing Ngarai Qutang.
Sementara di wilayah dataran tinggi Tibet, metode penguburan yang umum digunakan adalah “pemakaman langit” (天葬; Tian Zang), dimana jasad ditaruh ditempat terbuka, lalu kemudian ditinggalkan untuk dimakan burung2 pemakan bangkai.
Alasannya? Karena pada dataran tinggi terkadang cuaca dingin dibawah 0 derajat, sehingga membuat jasad susah membusuk bahkan sampai bertahun2.
Baca juga : Fengshui Kubur Makam
Baca juga : Fengshui Kuburan : Dikremasi vs Dikubur; Mana Yang Lebih Baik?
C. Fengshui Lokasi Kuburan
Secara umum, kuburan di Tiongkok terlihat seperti gundukan tanah (sebagai penanda), beberapa ditanami pohon disekitar (yang melambangkan kelanjutan kematian). Lokasi kuburan ditentukan melalui fengshui, sebuah seni kuno yang berhubungan dengan hukum dan aturan alam semesta dan kekuatan alam.
Gunung Yao di Guilin dikenal sebagai tempat yang memiliki fengshui yang baik. Di dekat sana ada makam seorang pangeran Jingjiang dan pemakaman umum. Inilah mengapa para pendaki gunung yang melewati Guilin dapat menemukan banyak makam di sisi-sisi gunung.
Menurut teori pemakaman fengshui, ketika orang yang meninggal di kubur dalam tanah, sebuah energi dapat terbentuk karena kombinasi dari arwah orang tersebut dan lokasi makam. Energi inilah yang membawa pengaruh pada keluarga. Bagi keluarga kerajaan, lokasi makam dapat mempengaruhi nasib negara.
Hampir semua makam kerajaan dibuat di gunung-gunung, berdasarkan aturan ketat dan rumit dari teori fengshui, yang tak mungkin dijelaskan dalam beberapa baris kata saja.
Sistem fengshui dikembangkan berdasarkan elemen matematika, geologi, psikologi, dan intuisi. Fengshui digunakan secara luas dalam arsitektur tradisional Tiongkok, dalam pemilihan lokasi, tata letak bangunan, halaman, bahkan kota.
Faktanya, tak hanya makam yang dibangun berdasarkan fengshui di Tiongkok, tapi setiap istana dibangun berdasarkan aturan fengshui secara tepat, terutama Kota Terlarang di Beijing, dan Makam Barat dari Dinasti Qing.
Tiongkok sendiri memiliki 6 kota Fengshui, dipilih karena tata letaknya yang tepat berdasarkan fengshui, yakni : Beijing, Kota Tekesi (Kota 8 Trigram) di Xinjiang, Kunming di Yunnan, Wenzhou di Zhejiang, Hengyang di Hunan, dan Shenzhen di Guangdong.
Tentu saja, tata kota sekarang tak lagi sama dengan ketika mereka mulai dibangun dulu.
Harmoni alam di Beijing adalah tujuan dari teori fengshui. Dalam istilah orang awam, fengshui menyebutkan bahwa segalanya saling terkait. Ada hubungan dekat antara takdir seseorang dengan tempat dimana ia tinggal, dan lokasi kuburan leluhurnya.
Lokasi dan tata letak yang bagus dapat membawa keberuntungan bagi keberuntungan seseorang dan keturunannya kelak.
Baca juga : Ilmu Fengshui
Baca juga : Inilah Fengshui Makam dan Shengji Fengshui Yang Perlu Anda Ketahui
D. Peti Mati, Barang Yang Membawa Keuntungan?
Peti Mati (棺材, guancai) di Tiongkok dapat dibuat dari berbagai jenis bahan, termasuk kayu, batu, dan perunggu. Peti mati kayu adalah yang paling umum.
Peti mati Tiongkok dibuat dengan 3 papan panjang dan 2 papan pendek, jadi dalam bahasa Mandarin, ungkapan sanchang liangduan (三长两短) ‘tiga panjang, dua pendek’ digunakan sebagai idiom untuk menggambarkan kesialan tak terduga (seperti kematian).
Liuzhou (di Provinsi Guangxi) terkenal memiliki kayu berkualitas tinggi, jadi peti mati yang dibuat di Liuzhou juga berkualitas bagus.
Di Tiongkok ada pepatah: “Tempat terbaik untuk tinggal adalah Hangzhou, tempat terbaik untuk membeli baju adalah Suzhou, tempat terbaik untuk makan ada di Guangzhou, dan tempat terbaik untuk mati adalah di Liuzhou (住在杭州, 穿在苏州, 食在广州, 死在柳州; Zhù zài hángzhōu, chuān zài sūzhōu, shí zài guǎngzhōu, sǐ zài liǔzhōu)”.
Dalam konteks tertentu, peti mati tidaklah membawa kesialan di Tiongkok. Peti mati juga disebut shoumu (寿木), yang secara harfiah berarti ‘kayu umur panjang’).
Beberapa orang tua menyiapkan peti mati mereka sendiri dan pakaian pemakaman, bahkan jika mereka sedang sehat, karena dipercaya dapat membawa umur panjang dan kebahagiaan bagi keluarga.
Peti mati juga diasosiasikan dengan peribahasa keuntungan : shengguan facai (升官发财), yang bermakna mendapat promosi dan menjadi kaya’. Memberi hadiah berbentuk miniatur peti mati kepada teman Anda akan disambut gembira, asalkan si teman memahami maknanya.
Dalam beberapa hal, kita harus berterimakasih pada tradisi pemakaman Tiongkok, yang telah mengubur banyak misteri dari sejarah Tiongkok, yang siap ditemukan.