Last Updated on 18 April 2021 by Herman Tan Manado

Yā liáng wéi jiàn
压良为贱

Menggunakan kekuasaan untuk menekan perempuan baik-baik, dijadikan budak nafsu ataupun dipekerjakan secara tidak manusiawi.

Ungkapan ini biasanya dipakai untuk menunjukkan seseorang/kelompok orang yang dengan kekuasaan yang dimilikinya, untuk menekan akan memperdayai anak baik-baik/wanita baik-baik untuk dijadikan budak nafsu; dijual kepada mucikari ataupun dipekerjakan tidak sesuai martabat manusia dsb.

Wú wàng zhī zāi
无妄之灾

Tanpa sebab apa-apa mengalami musibah / kerugian besar.

Ungkapan ini biasanya dipakai untuk menunjukkan seseorang yang mendadak mengalami musibah/kerugian yang tidak terduga sama sekali.

Yì zhī bàn jiě
一知半解

Tidak mengerti secara menyeluruh, hanya tahu sedikit-sedikit.

Ungkapan ini biasanya dipakai untuk menunjukkan bahwa dirinya hanya tahu sedikit2 sehingga tidak pantas untuk dijadikan tempat bertanya. Misalnya: Pengetahuan saya tentang mobil hanya sedikit (Yi Zhi Ban Jie), sehingga tidak bisa memberikan pendapat tentang mobil apa yang sebaiknya dibeli.

Huǐ rén chēng zhí
毁人称直

Memfitnah dan menjelek-jelekkan orang lain, sambil ingin menonjolkan bahwa hanya dirinyalah yang benar/lurus.

Nasehat ini biasanya dipakai untuk menyadarkan orang yang selama ini kerjanya hanya memfitnah; menjelek-jelekkan orang lain; mencari gara-gara untuk menjatuhkan orang lain, hanya demi kepentingan diri sendiri (Supaya orang yang ditipu menganggap dirinyalah yang benar).

Ini biasanya terjadi pada orang-orang yang hati nuraninya sudah buta gara-gara kerakusan terhadap MING & LI.

Orang yang Tulus dan Lurus itulah yang diberi gelar ZHI, orang demikian itu biasanya jujur dan lugu, yang harus dikatakan ya langsung dikatakan, hanya demi supaya orang lain bisa cepaT menyadari kesalahannya. Hal ini bisa dilihat dari tingkah lakunya yang tulus.

Namun orang yang memfitnah, biasanya selalu berusaha menjelekkan nama pribadi orang lain demi kepuasan egonya sendiri, mereka tidak sadar justru perbuatan ini akan menimbulkan karma buruk bagi diri si pemfitnah.

Jì rén zhī jí jiù rén zhī wēi
济人之急, 救人之危

Membantu kesulitan orang yang mendesak, menolong orang dari bahaya yang mengancam jiwa.

Ungkapan ini, biasanya untuk menasehati orang bahwa sebagai manusia kita harus selalu memupuk dan memiliki jiwa yang selalu siap untuk memberi pertolongan/bentuan kepada orang lain.

Misalnya kalau tahu ada orang yang kebetulan membutuhkan biaya untuk mengobati keluarganya yang sedang sakit parah, dan kebetulan kita mampu maka sebaiknya kita segera memberi bantuan.

Dalam hal melihat kejadian bencana alam di suatu tempat, bila mampu ya seharusnya berusaha memberi bantuan supaya orang-orang di daerah bencana dapat segera bebas dari ancaman bahaya kelaparan, kesakitan dsb.

Yi lián rén zhī xiōng, lè rén zhī shàn
宜怜人之凶, 乐人之善

Selayaknya kasihan kepada orang yang jahat, dan berusaha memberi semangat/kesempatan bagi orang yang baik.

Ungkapan ini adalah sebuah nasehat buat kita bahwa orang yang sering berbuat jahat biasanya akan mendatangkan malapetaka buat dirinya sendiri.

Karena itu kita dianjurkan untuk lebih kasihan kepada orang yang demikian itu sehingga bisa memberikan perhatian, nasehat, wejangan, teladan supaya orang tersebut bisa bertobat, dan pertobatannya itulah yang akan menolong dia dari karmanya.

Orang yang baik hati, sering berbuat amal yang akan mendatangkan hoki/keberuntungan dan kedamaian bagi dirinya, dalam hal ini kita dianjurkan untuk bisa menghargai perbuatan baik orang tersebut, dan selanjutnya membantu memberi semangat dan membantu dia supaya bisa lebih gigih dalam berbuat kebajikan dan amal.

Láo rǎo zhòng shēng
劳扰众生

Menyiksa/memperdayai rakyat. Menganggap rakyat/umat layaknya seperti sapi atau kuda untuk diperintah-perintah dan dianiaya secara sewenang-wenang.

Ungkapan ini biasanya untuk menasehati seorang pemimpin/penguasa, baik itu dalam bidang pemerintahan; kerajaan; perusahaan besar ataupun organisasi keagamaan supaya tidak memperbudak rakyat ataupun pegawai ataupun umatnya, hanya demi kepentingan pribadi yang keterlaluan.

Semua manusia, tidak peduli siapa itu, pasti mendambakan suatu kehidupan yang damai dan bahagia. Sehingga kalau seseorang hanya memperhatikan kebahagiaan hidup dirinya, sampai tega memperbudak orang lain, maka perbuatan ini adalah perbuatan yang termasuk biadab.

Sàn qì wǔgǔ
散弃五谷

Menyia-nyiakan bahan makanan/membuang-buang bahan makanan.

Ungkapan ini menasehati kita, bahwa kita harus sedapat mungkin mengingat bahwa untuk mendapatkan bahan makanan adalah sangat tidak mudah, mulai dari petani yang menanam bibit sampai berhasil dan panen, kemudian disimpan di gudang dan sampai di atas meja makan kita.

Zaman dulu, dipercayai bahwa barang siapa yang menyia-nyiakan bahan makanan, maka kemungkinan besar akan mendapat musibah disambar petir.

Tapi sekarang walaupun rasanya kepercayaan tersebut kurang relevan, namun kita tetap harus sadar bahwa justru sekarang ini, lahan pertanian makin sempit gara-gara tanahnya dipakai untuk membuat pabrik dan perumahan dsb. Karena itu kita mestinya harus bisa lebih menghargai bahan makanan yang akan makin sulit untuk dihasilkan oleh manusia.

Maka dari itu, janganlah pernah menyia-nyiakan ataupun membuang bahan makanan secara sewenang-wenang, lebih baik kalau kita punya bahan makanan yang berlebihan, kita sumbangkan kepada orang lain yang mungkin masih kelaparan.

Yǐ zhēn wéi huàn, shī zhī jiāo bì. yǐ huàn wéi zhēn, zhōng rù qí tú
以真为幻, 失之交臂. 以幻为真, 终入歧途.

Kalau sampai menganggap yang nyata sebagai khayalan, maka akan kehilangan kesempatan dalam SIUTAO kita. Namun kalau sampai menganggap yang khayal sebagai hal yang nyata, maka akan terjerumus kejalan yang sesat dalam SIUTAO kita.

Ini nasehat buat kita-kita yang sedang SIUTAO, supaya selalu waspada dan ingat bahwa kita tetap adalah manusia biasa, karena itu harus tahu diri dan tetap ingat supaya jangan sampai kita terlalu sombong yang akhirnya akan menganggap yang khayal itu sebagai sesuatu yang benar / nyata, sehingga mudah jatuh kedalam jurang kesesatan.

Sebaliknya juga memacu kita untuk selalu belajar dan tidak minder, supaya jangan sampai menganggap apa yang benar/nyata yang kita alami itu sebagai hal yang cuma khayalan belaka, sehingga kehilangan kesempatan untuk mendapatkan sesuatu yang sangat luhur dan berharga.

Dàn bó míng zhì, féi gān sàng jié
澹泊明志, 肥甘丧节

Orang yang biasa hidup sederhana dan biasa makan seadanya (namun tetap menjaga kebutuhan gizi), pada umumnya bisa menjaga idealismenya dengan berpegang teguh pada imannya dalam mengejar cita2-cita yang mulia.

Sebaliknya orang yang biasa suka berfoya-foya, hidup sok mewah dan suka makan yang kelihatannya saja enak-enak, pada umumnya termasuk orang yang tidak punya keteguhan iman dan tidak punya idealisme dalam mengajar cita-citanya.

Karena itu orang-orang yang demikian ini, biasanya mudah disuap/disogok dan mudah meninggalkan suara hati nuraninya.

Dibuat oleh : Shanmao @siutao.com (中国熟语 – 第一册)
Diedit oleh : Mirianto
Dipublikasi oleh : Tionghoa.INFO

By Herman Tan Manado

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?