Last Updated on 5 May 2022 by Herman Tan Manado

Usia angka harapan hidup rata2 di Tiongkok diperkirakan akan mencapai 78,3 tahun pada tahun 2025. Angka ini naik dari 77,3 tahun pada 2019, menurut rencana 5 tahun (2021-2025) negara tirai bambu itu untuk layanan publik.

Jumlah tempat tidur di panti jompo untuk warga lanjut usia (lansia) di Tiongkok akan mencapai 10 juta pada 2025. Menurut rencana yang dikeluarkan oleh 21 departemen pemerintah Tiongkok, termasuk Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional pada Senin, 10 Januari 2022.

Berdasarkan rencana itu, 100% wilayah perkotaan dan permukiman yang baru dibangun di Tiongkok akan memiliki fasilitas pendukung untuk warga lansia, dan cakupan pertanggungan (kebutuhan) dasar hari tua akan mencapai 95% pada tahun 2025.

Lebih lanjut, dalam rencana itu disebutkan juga bahwa luas fasilitas area olahraga per kapita di Tiongkok akan mencapai 2,6 m² pada 2025.

Menurut catatan, usia angka harapan hidup rata2 di Tiongkok naik dari 67,8 tahun pada 1981, menjadi 77,3 tahun pada 2019. Data ini berdasarkan informasi dari buku putih (China white paper) yang dirilis per Agustus 2021, oleh Kantor Informasi Dewan Negara Tiongkok.

Usia angka harapan hidup (Life expectancy at birth) negara2 menurut WHO per 2020

Baca juga : Kisah Umur Hidup Manusia

Sebagai info (menurut data WHO per 2020), Jepang menjadi negara dengan usia harapan hidup tertinggi, dimana rata2nya mencapai 84,3 tahun (81,5 tahun untuk laki2, dan 86,9 tahun untuk perempuan).

Namun posisi puncak ini di klaim Hongkong (menurut data UNDP per 2019), karena mereka menganggap wilayahnya sebagai “negara independen” (tidak disatukan dengan angka harapan hidup Tiongkok daratan), dengan usia rata2 84,9 tahun (82 tahun untuk laki2, dan 87,7 tahun untuk perempuan).

Berutut2 dibawahnya ada Swiss dengan 83,4 tahun, Korea Selatan dengan 83,3 tahun, dan Singapore dengan 83,2 tahun.

Lantas di posisi berapakah usia harapan hidup penduduk Indonesia? 115, yup! Dengan rata2 71,3 tahun (69,4 tahun untuk laki2, dan 73,3 tahun untuk perempuan).

Di Afrika, meninggal di usia 50-an adalah suatu kewajaran (lihat peta warna merah/orange).

Baca juga : Kisah Li Qingyun, Manusia Berumur 256 tahun

Banyak faktor yang menentukan usia harapan hidup di suatu negara, beberapa indikator usia yang utama adalah :

• tingkat penghasilan,
• tingkat pendidikan,
• kualitas pelayanan kesehatan,
• kondisi geografis (cuaca),
• apakah sedang dilanda perang,

• dan pola hidup masyarakatnya. Kalau masyarakatnya suka makan gorengan, suka makan manisan, dan suka yang asin2 (kebanyakan garam/msg), tentu saja penduduknya pada berusia pendek.

Negara2 maju, seperti Jepang, Hongkong, Singapore, dan negara2 Eropa umumnya memiliki 4 dari 6 indikator diatas. Singapura adalah negara dengan iklim tropis (suhu rata2 bahkan lebih panas dari Jakarta), namun usia penduduknya panjang (80+).

Ini jelas mematahkan pendapat sebagian orang, yang mengatakan bahwa orang2 yang tinggal di wilayah/negara beriklim dingin memiliki usia yang lebih panjang.

Di era modern ini, banyak orang di suatu negara yang rata2 mengalami obesitas. Berat orang rata2 meningkat 10-25 kg, jika dibandingkan dengan orang yang hidup di tahun2 perang era 1950-an ke bawah.

By Herman Tan Manado

One Smile Return to the East. Follow @tionghoainfo untuk info2 terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: eitss, mau apa nih?